Sukses

Rusia Bakal Tantang AS di Pemilihan Presiden Bank Dunia

Rusia dikabarkan sedang berkonsultasi dengan sekutunya untuk menentang calon Presiden Bank Dunia yang diusulkan AS.

Liputan6.com, Jakarta Pemilihan Presiden Bank Dunia kali ini selepas kepergian David Malpass akan sedikit berbeda. Itu karena dikabarkan jika Rusia akan menantang calon Presiden Bank Dunia yang diusung Amerika Serikat.

Melansir CNN Business, Kamis (9/3/2023) Roman Marshavin, Direktur Eksekutif Bank Dunia yang mewakili Rusia dan Suriah, mengungkapkan jika negara yang sedang berperang dengan Ukraina tersebut sedang berkonsultasi dengan sekutunya untuk menentang calon Presiden Bank Dunia yang diusulkan AS.

Dia juga menyebut, "pendaftaran kandidat potensial dan konsultasi masih berlangsung". Rencana Rusia pertama kali dilaporkan oleh kantor berita TASS milik negara itu.

Sebagai informasi, Rusia masih menjadi anggota pemungutan suara Bank Dunia, meskipun badan tersebut sudah menghentikan semua programnya di negara itu dan Belarusia Maret lalu imbas pecahnya perang di Ukraina.

Laporan TASS, yang mengutip Marshavin menyebutkan bahwa pihaknya sedang berdiskusi dengan negara lain tentang kandidat yang mungkin akan dipilih menjadi presiden Bank Dunia, mengalahkan calon yang diusulkan AS.

Calon yang masuk dalam pertimbangan mencakup pengusaha Rusia dan ekonom asing, mantan kepala organisasi internasional, serta beberapa mantan menteri keuangan dan kepala bank sentral.

Namun, Marshavin menolak mengomentari secara spesifik laporan TASS atau negara yang terlibat dalam diskusi tersebut.

Seperti diketahui, Presiden AS Joe Biden beberapa waktu lalu menunjuk mantan CEO Mastercard Ajay Banga sebagai calon presiden Bank Dunia yang baru.

Penjukkan ini menyusul mundurnya Presiden Bank Dunia saat ini, David Malpass sebelum akhir masa jabatannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sosok Ajay Banga, Calon Presiden Bank Dunia Kandidat Joe Biden

Mantan Kepala Eksekutif Mastercard, Ajay Banga dicalonkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sebagai kandidat Presiden Bank Dunia.

Pencalonan pimpinan Bank Dunia ini menyusul David Malpass yang mengundurkan diri sebagai presiden Bank Dunia sebelum masa jabatannya berakhir.

Banga memiliki "pengalaman kritis memobilisasi sumber daya publik-swasta untuk mengatasi tantangan paling mendesak di zaman kita, termasuk perubahan iklim," kata Biden dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (24/2/2023).

Lantas, bagaimana sosok Ajay Banga dikenal sampai dicalonkan menjadi Presiden Bank Dunia?

Ajay Banga,  dikenal sebagai pria keturunan India-Amerika dan saat ini menjabat sebagai wakil ketua di perusahaan ekuitas General Atlantic. Dia sebelumnya sempat menjabat kepala eksekutif di MasterCard. 

Melansir laman resmi MasterCard, Banga menempuh pendidikannya di bidang ekonomi di Delhi University. Dia juga merupakan alumni Indian Institute of Management di Ahmedabad.   

Banga bergabung dengan MasterCard sebagai president dan chief operating officer pada akhir Agustus 2009.

Sebelum bergabung dengan MasterCard, Banga menjabat sebagai chief executive officer Citigroup Asia-Pasifik. Dalam perannya tersebut, dia bertanggung jawab atas seluruh lini bisnis perusahaan di wilayah tersebut, termasuk perbankan institusional, investasi alternatif, pengelolaan kekayaan, perbankan konsumen, dan kartu kredit. Banga bergabung dengan Citigroup pada tahun 1996. 

Beberapa tahun sebelum Citigroup, Banga menghabiskan 13 tahun di Nestle India, di mana dia memegang berbagai penugasan yang mencakup penjualan, pemasaran, dan manajemen umum.

Ajay Banga berusia 63 tahun itu juga sempat bekerja dua tahun untuk Pepsico, di mana dia berperan penting dalam meluncurkan waralaba makanan cepat saji internasional Pepsico di India saat ekonomi diliberalisasi, hingga kemudian menjabat di dewan direksi Kraft Foods.

3 dari 4 halaman

Presiden World Bank David Malpass Ungkap Tak Menyesal Tinggalkan Bank Dunia

Presiden Bank Dunia David Malpass berencana untuk mengundurkan diri setahun sebelum masa jabatannya berakhir. Malpass akan melepas posisinya pada 30 Juni mendatang yang merupakan akhir tahun fiskal Bank Dunia, setelah menjabat selama lebih dari empat tahun.

Menyusul kabar pengunduran dirinya, melansir CNN Business, Jumat (17/2/2023), Malpass mengaku dia tidak menyesal menjalani masa jabatannya meski hanya selama empat tahun.

"Kita telah mencapai banyak hal yang saya inginkan…Saya pikir sangat penting bagi institusi untuk memiliki energi, energi baru, dan ini saat yang tepat bagi Bank Dunia untuk melakukan itu," ujarnya.

Sebelumnya, dalam pernyataan terkait pengunduran dirinya Malpass menyampaikan bahwa "Merupakan suatu kehormatan dan keistimewaan yang sangat besar untuk melayani sebagai Presiden lembaga pembangunan utama dunia".

"Dengan negara-negara berkembang yang menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, saya bangga Grup Bank Dunia telah merespons dengan kecepatan, skala, inovasi, dan dampak," tambahnya.

Dengan negara-negara berkembang yang menghadapi krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya, saya bangga Grup Bank Dunia telah merespons dengan kecepatan, skala, inovasi, dan dampak.”

Bank Dunia, sebuah kelompok yang terdiri dari 187 negara, meminjamkan uang kepada negara-negara berkembang untuk membantu mengurangi kemiskinan.

Mantan Presiden AS Donald Trump menunjuk Malpass sebagai kepala Bank Dunia pada tahun 2019 untuk periode lima tahun. Sebagai pemegang saham terbesar, Amerika Serikat secara tradisional menunjuk presiden badan keuangan internasional tersebut.

Selama masa jabatan Malpass, organisasi tersebut menanggapi berbagai krisis, termasuk pandemi global dan perang Rusia Ukraina. Bank Dunia mengatakan Malpass menerapkan rekor lonjakan keuangan sebagai tanggapan atas kedua krisis tersebut.

Di Bank Dunia, David Malpass juga fokus pada kebijakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi beban utang pemerintah, dan membantu mengurangi kemiskinan.

4 dari 4 halaman

Joe Biden Calonkan Mantan Bos Mastercard Ajay Banga jadi Presiden Bank Dunia

Presiden Amerika Serikat Joe Biden mencalonkan mantan Kepala Eksekutif Mastercard, Ajay Banga sebagai kandidat untuk memimpin Bank Dunia.

Pencalonan ini menyusul David Malpass yang mengundurkan diri sebagai Presiden Bank Dunia sebelum masa jabatannya berakhir.

Banga memiliki "pengalaman kritis memobilisasi sumber daya publik-swasta untuk mengatasi tantangan paling mendesak di zaman kita, termasuk perubahan iklim," kata Biden dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (24/2/2023).

"Di Mastercard dan General Atlantic, Ajay telah menjadikan perang melawan perubahan iklim dan memobilisasi modal swasta untuk membantu memperkuat transisi hijau sebagai prioritas, ujar seorang pejabat senior pemerintah AS. 

Pejabat itu juga mengatakan, pencalonan ini akan menjadi pengalaman dan prioritas yang mendorong pekerjaan Ajay Banga di tahun-tahun mendatang di Bank Dunia.

Bank Dunia baru saja mulai menerima nominasi kandidat pimpinannya dalam proses yang akan berjalan hingga 29 Maret mendatang.

Ajay Banga (63),dikenal sebagai pria keturunan India-Amerika dan saat ini menjabat sebagai wakil ketua di perusahaan ekuitas General Atlantic.

Dia sebelumnya sempat menjabat sebagai kepala eksekutif di Mastercard, dan juga bertugas di dewan Palang Merah Amerika, Kraft Foods dan Dow Inc.

Dalam pernyataan terpisah, Menteri Keuangan AS Janet Yellen menyambut keputusan Biden untuk mencalonkan Ajay Banga sebagai Presiden Bank Dunia.

Yellen mengatakan, Banga "memiliki keterampilan kepemimpinan dan manajemen yang tepat, pengalaman hidup dan bekerja di pasar negara berkembang, dan keahlian keuangan untuk memimpin Bank Dunia pada saat kritis dalam sejarahnya".

Dia menambahkan bahwa rekor Ajay Banga dalam menjalin kemitraan antara sektor publik, sektor swasta, dan organisasi nirlaba akan mendukungnya dalam membantu "memobilisasi modal swasta dan menekan reformasi yang diperlukan untuk memenuhi ambisi kita bersama."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.