Sukses

Anies Baswedan Capres Pemilu 2024, Punya Utang Rp 7,6 Miliar

Anies Baswedan dipastikan menjadi salah satu Calon Presiden (Capres) dalam Pemilu 2024.

Liputan6.com, Jakarta Anies Baswedan dipastikan menjadi salah satu Calon Presiden (Capres) dalam Pemilu 2024. Sampai saat ini, setidaknya Anies sudah didukung sejumlah partai, yaitu Nasdem, Demokrat dan PKS.

Untuk mempersiapkan pertarungan Pilpres 2024, Anies terus bergerilya demi mencari sosok Calon Wakil Presiden yang pas untuk mendampinginya di Pemilu 2024.

Terlepas dari tujuannya yang ingin menjadi Presiden, Anies sebenarnya bukan orang yang memiliki gaya mewah-mewahan. Hal ini terlihat dari koleksi tunggangan Anies yang hanya 1 mobil dan 2 motor.

Dikutip Liputan6.com dari e-lhkpn KPK, Mobil paling mahal harga Rp 450 juta dan motor paling mahal yang dia koleksi hanya Rp 50 juta.

Tidak hanya itu, dari e-lhkpn yang dilaporkan pada Desember 2021, Capres ini tercatat memiliki utang Rp 7,6 miliar.

Tanah dan Bangunan

Dari sisi kekayaan, pria yang punya nama lengkap Anies Rasyid Baswedan itu, memiliki kekayaan sebesar Rp10.955.779.684.

Anies memiliki 6 tanah dan bangunan di berbagai kota dengan total senilai Rp 14.715.962.000. 

Masing-masing tanah dan bangunan ini berada di Jakarta Selatan, Kota Sleman, dan Kota Ponorogo. Salah satunya ada tanah dan bangunan seluas 1655 m2/798 m2 di kawasan Jakarta Selatan senilai Rp11,5 miliar, dan tanah lainnya di kawasan yang sama senilai Rp 936,7 juta, serta tanah di Kota Ponorogo senilai Rp1,5 miliar.

Harta Lainnya

Adapun harta bergerak lainnya milik Anies senilai Rp 1.367.366.531, dan surat berharga sebesar Rp 61.070.000, serta kas dan setara kas Rp 1.208.221.107, hingga harta lainnya Rp 659.921.865.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Di Hadapan Kader Partai Ummat, Anies Baswedan Sampaikan Kriteria Cawapresnya

Bakal calon presiden di Pilpres 2024, Anies Baswedan, mengungkapkan kriteria calon wakil presidennya yang akan dipilih nanti.

Adapun ini disampaikannya saat menghadiri acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat, di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Selasa (14/2/2023).

"Bicara kriteria, kami melihatnya begini. Tiga yang pertama, teknokratik. Dua yang terakhir terkait arah kerja," kata Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjabarkan yang dimaksud dengan kriteria teknokratik, yakni memiliki kontribusi siginifikan pada pemenang.

Kriteria kedua, bisa memperkuat barisan koalisi untuk perubahan. Tiga, bisa membantu menjalankan pemerintahan dengan efektif.

"Kemudian keempat, adalah memiliki garis perubahan yang sama bahwa ini adalah pasangan yang menawarkan perubahan. Yang kelima, tentu saja chemistry kerja bersama yang solid," ungkap Anies.

Kendati demikian, dia mengaku, bahwa dirinya belum menemukan sosok cawapres yang tepat.

Anies menyebut, proses pencarian terus dilakukan dan terus mendengar aspirasi dari berbagai pihak, termasuk dari Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi.

"Jadi lima ini, dan kita belum tahu, saya juga belum tahu bagaimana nantinya, tapi doakan prosesnya bisa berjalan dengan baik, tentu akan mendengarkan (masukan) dari semua. Harapannya juga mendengar dari Pak Ketum," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Survei

Sebelumnya, Populi Center merilis hasil survei terbarunya terkait dinamika politik dan elektabilitas calon presiden (Capres) jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hasilnya, dalam simulasi empat tokoh capres terdapat hasil berbeda untuk masing-masing sosok yang menempati urutan teratas.

"Pada simulasi empat tokoh pertama, Ganjar Pranowo mendapat suara tertinggi dengan total 32,2 persen, disusul oleh Prabowo Subianto 28,4 persen, kemudian Anies Baswedan 17,6 persen dan Ridwan Kamil 15,6 persen. Sementara itu, 9,4 persen responden mengaku belum bisa memutuskan pilihan dan 0,8 persen responden menolak untuk menjawab," ujar Peneliti dari Populo Center Nurul Fatin saat memaparkan hasil survei secara daring, Senin (13/2/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.