Sukses

Warunk Upnormal yang Dulu Berjaya Kini Kalah Saing dengan Mixue, Mengapa?

Aprindo menyoroti outlet besar di bisnis makanan dan minuman yang sepi hingga banyak tutup gerai seperti Warunk Upnormal. Pasalnya, konsumen kini banyak beralih ke gerai penyedia food and beverage (F&B) baru semisal Mixue.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Nicholas Roy Mandey, menyoroti outlet besar di bisnis makanan dan minuman yang sepi hingga banyak tutup gerai seperti Warunk Upnormal.

Pasalnya, konsumen kini banyak beralih ke gerai penyedia food and beverage (F&B) baru semisal Mixue yang kian menjamur.

Menurut Roy, perubahan zaman dan model bisnis jadi suatu hal yang tak bisa dipungkiri. Ia menganggap, banyak perusahaan start up yang mati langkah lantaran sudah terlalu nyaman dengan cakupan bisnisnya saat ini, padahal itu bisa jadi tak berlangsung lama.

"Jadi, sesuatu yang enggak pernah berubah adalah perubahan itu sendiri. Warunk Upnormal awalnya ramai, tapi mungkin mereka tidak memperhitungkan perubahan zaman itu pasti terjadi," kata Roy di Jakarta, Rabu (8/2/2023).

"Ketika mereka sudah comfort dengan masuknya modal dari ventura, atau dari crowd funding, kemudian mereka buka-buka sembarangan tanpa memperhitungkan kompetisi atau faktor demografi dan populasi, akhirnya mulai ditinggalkan," tegasnya.

Di sisi lain, saat ini banyak perusahaan mamin baru yang lebih mempertimbangkan potensi pasar di tengah pemukiman, yang pada akhirnya jadi pilihan konsumen.

"Sekarang sudah ada Mixue, kemudian ada sesuatu yang baru. Masyarakat kan mau sesuatu yang baru dan yang tren. Jadi tutupnya F&B itu adalah suatu keniscayaan ketika tidak adaptif dan tidak resilience," serunya.

Ke depan, Roy melihat, pola pergeseran tren ritel bakal terjadi lebih cepat. Bukan hanya dalam waktu tahunan lagi, tapi harian.

"Perubahan itu bukan lagi tahunan, tapi bulanan. Makanya sekarang, resilience artinya apa, bisa di bawah, bisa di atas. Berubah-ubah, jangan begitu terus (model bisnisnya)," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mixue Viral Karena Punya Gerai di Mana Saja, Segini Biaya Bila Mau Punya Franchise Ini

Franchise es krim dan minuman asal China, Mixue Bingcheng Co., Ltd atau yang secara luas dikenal sebagai Mixue menjadi sorotan publik Indonesia karena gerainya yang tersebar secara masif di berbagai wilayah di Tanah Air. 

Namun hal itu tidak diherankan, karena harga produk es krim dan minumannya yang murah membuat Mixue semakin digemari.

Dengan banyaknya gerai Mixue yang tersebar di Indonesia, terutama di wilayah DKI Jakarta, berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuka franchise es krim tersebut?

Dilansir dari laman resmi perusahaan yakni mxbc.com, Rabu (28/12/2022) biaya yang diperlukan untuk membuka franchise Mixue di tingkat provinsi dan kota dipatok sekitar 370 ribu yuan atau sebesar Rp. 837,1 juta.

Biaya tersebut sudah termasuk dengan deposit kontrak, manajemen harian, bimbingan operasional, dan dukungan promosi, hingga peralatan yang dibutuhkan untuk toko serta bahan baku produk. 

Berbagai pertanyaan di media sosial pun datang tentang bagaimana pengusaha bisa mendapat keuntungan karena produk minuman dan es krim Mixue yang murah.

Perusahaan menjelaskan, pihaknya telah memiliki rantai pasokan sendiri dan pabrik independen untuk menghasilkan bahan inti.

"Karena sekarang kami memiliki puluhan ribu toko, kami memiliki banyak pengaruh untuk membeli bahan-bahan berkualitas tinggi - susu, teh, buah, kopi, dan gula - dengan harga murah," terang Mixue Bingcheng Co., Ltd.

Selain itu, perusahaan juga membebaskan semua biaya logistik untuk pewaralaba.

"Juga memastikan semua produk terjangkau dan berkualitas tinggi, franchisee masih memiliki margin keuntungan. Strategi pasar massal dan margin rendah memperpanjang vitalitas bisnis dan menghadirkan produk berkualitas tinggi dan terjangkau bagi semua orang di seluruh dunia," jelas perusahan itu.

3 dari 3 halaman

Dokumen yang Dibutuhkan untuk Membuka Gerai Mixue

Mixue menyarankan, agar setiap pengusaha yang hendak membuka gerai di wilayahnya merujuk ke pemerintah daerah mereka masing-masing mengenai sertifikat yang diperlukan. 

Sertifikat ini salah satunya adalah sertifikat kesehatan yang diperlukan untuk staf gerai, izin usaha, hingga lisensi Katering/Layanan Makanan yang sesuai dengan persyaratan kebersihan makanan setempat. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.