Sukses

Resmikan Bendungan Sadawarna, Jokowi: Awas Kalau Produktivitas Petani Tidak Naik

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Menurutnya, bendungan ini bisa meningkatkan produktivitas petani, utamanya beras.

Untuk diketahui, Bendungan Sadawarna masuk ke 3 kabupaten, yakni Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Indramayu. Bendungan ini juga mengairi ke 3 kabupaten tersebut dengan intensitas paling banyak ke Kabupaten Indramayu.

"Waduk ini menghabiskan anggaran 2 triliun 65 miliar rupiah (Rp 2,065 triliun), bukan uang sedikit. Kalau waduk sudah ada, nanti Indramayu tidak naik produksi padinya, awas!," ujar Jokowi di Bendungan Sadawarna, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (27/12/2022).

Kepala negara juga mengatakan kalau Kabupaten Indramayu adalah penyumbang terbesar surplus beras di Indonesia. Saat ini, produksinya mencapai 1,3 juta ton per tahun.

Dengan adanya bendungan, Jokowi memproyeksikan bisa ada kenaikan produksi sebesar 500 ribu ton setahun. Artinya, total produksi setelah bendungan sukses mengairi sawah adalah 1,8 juta ton per tahun.

"Karena kita tau Indramayu adalah penyumbang surplus nomor 1 terbesar di indonesia dan kita harapkan tidak turun tapi naik, seprrti pak Gubernur (Gubernur Jabar Ridwan Kamil) sampaikan, dari 1,3 juta ton jadi 1,8 juta ton (per tahun) untuk kabupaten Indramayu," bebernya.

"Saya juga ingin sampikan terima kasih ke bupati Sumedang dan masyarakat Sumedang yang telah merelakan airnya untuk mengairi sawah-sawah yang ada di Indramayu tadi pak bupati bilang 'ikhlas pak, ikhlas pak'," sambung Jokowi.

Bendungan Sadawarna merupakan salah satu Program Strategis Nasional di bidang Sumber Daya Air. Bendungan ini mampu menampung 70,98 juta m3 untuk mensuplai irigasi seluas 4.284 hektare di Kabupaten Subang dan Indramayu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Produksi Beras Meningkat

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kalau provinsi yang dipimpinnya menjadi penyumbang surplus beras terbesar di Indonesia. Utamanya berkat produksi beras dari Kabupaten Indramayu.

"Atas nama masyarakat Jawa Barat yang terdampak positif dari hadirnya bendungan Sadawarna kami haturkan terima kasih. Karena Jawa Barat merupakan lumbung beras Indonesia, penyumbang surplus beras terbesar adalah Kabupaten Indramayu dengan 1,3 juta ton per tahun," ujarnya.

"Dengan bendungan ini, (diharapkan) bisa naik ke 1,8 juta ton," tambah pria yang karib disapa Kang Emil ini.

 

3 dari 3 halaman

Jokowi Resmikan Bendungan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bendungan Sadawarna di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Biaya pembangunan bendungan ini mencapai Rp 2,065 triliun.

Kepala negara menyebut kalau bendungan ini adalah bendungan ke 33 yang diresmikan sejak 8 tahun. Bendungan Sadawarna sendiri dibangun sejak 2018 lalu dan rampung pada Desember 2022.

"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim pagi hari ini saya resmikan bendungan sadawarna di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat," ujarnya di Bendungan Sadawarna, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (27/12/2022).

"Bendungan Sadawarna ini adalah bendungan ke 33 yang ktia resmikan sejak 8 tahun yang lalu dimulai pembangunannya dan pembangunan sadawarna yang dimulai 2018 hari ini telah selesai dan segera kita resmikan," tambah Jokowi.

Perlu diketahui, bendungan ini berada di 3 kabupaten. Yakni, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Indramayu.

Jokowi menuturkan, luas genangan di bendungan ini mencapai 680 hektar. Dengan begitu, bisa mengairi sekitsr 4.280 hektar sawah yang diairinya.

"Kita harapkan dengan banyaknya waduk-waduk yang dibangun di Indonesia kita harapkan produktivitas padi utamanya dan komoditas holtikultura dan yang lain-lainnya bisa naik dan ketahanan pangan kita semakin baik, kemandirian pangan semakin baik," tuturnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.