Sukses

Pemerintah Sudah Impor Beras 326 Ribu Ton per November 2022, Paling Banyak dari India

BPS mencatat hingga November 2022 total volume impor beras mencapai 326,45 ribu ton.

Liputan6.com, Jakarta Deputi Bidang Statistik dan Produksi Badan Pusat Statistik (BPS) M. Habibullah, menyampaikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri perlu mengimpor beberapa pangan komoditas strategis seperti gandum, kedelai, beras, bawang putih, dan daging jenis lembu.

"Khusus untuk komoditas beras, hingga November 2022 total volume beras yang kita impor 326,45 ribu ton," ujar Habibullah dalam Konferensi pers, Kamis (15/12/2022).

Untuk rinciannya, impor beras dari Januari hingga November 2022 sebesar 326,45 ribu ton didominasi oleh broken rice, other than of a kind used for animal feed (kode HS 10064090) dengan share 87,15 persen.

Impor beras terbesar sepanjang Januari hingga November 2022 berasal dari India, dengan volume 157,97 ribu ton atau mencakup 48,49 persen dari total impor beras.

Sementara, sisanya impor dari Pakistan 68,72 ribu ton, Thailand 51,58 ribu ton, Vietnam 44,34 ribu ton dan dari negara lainnya 3,85 ribu ton.

Disisi lain untuk gandum pemerintah melakukan impor sebesar 8.436 ribu ton, kedelai 2.168 ribu ton, bawang putih 468 ribu ton, dan daging jenis lembu 214,2 ribu ton. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Neraca Perdagangan Surplus

Kendati demikian, lanjutnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia kembali surplus USD 5,16 miliar pada November 2022. Surplus neraca perdagangan ditopang oleh nilai ekspor yang lebih tinggi dibanding impor.

"Neraca perdagangan barang surplus sebesar USD 5,16 miliar. Neraca perdagangan Indonesia sampai dengan November 2022 membukukan surplus selama 31 bulan berturut-turut sejak Mei 2020," ujarnya.

Untuk rinciannya, nilai ekspor Indonesia November 2022 mencapai USD 24,12 miliar atau turun 2,46 persen dibanding ekspor Oktober 2022. Dibanding November 2021 nilai ekspor naik sebesar 5,58 persen.

Sementara, nilai impor Indonesia November 2022 mencapai USD18,96 miliar, turun 0,91 persen dibandingkan Oktober 2022 atau turun 1,89 persen dibandingkan November 2021 USD 19,14 miliar.

3 dari 4 halaman

Impor Indonesia Tembus USD 18,96 Miliar di November 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai impor Indonesia November 2022 mencapai USD18,96 miliar, turun 0,91 persen dibandingkan Oktober 2022 atau turun 1,89 persen dibandingkan November 2021 USD 19,14 miliar.

"Secara month to month nilai impor Indonesia November 2022 mencapai USD18,96 miliar, turun 0,91 persen dibandingkan kondisi Oktober 2022," kata Deputi Bidang Statistik Produksi M. Habibullah, dalam konferensi pers, Kamis (15/12/2022).

Untuk rinciannya, impor migas November 2022 senilai USD2,80 miliar, turun -16,64 persen dibandingkan Oktober 2022 atau turun 7,30 persen dibandingkan November 2021. 

"Impor migas terjadi penurunan minus 16,64 persen atau secara nilai turun dari USD 3,36 miliar menjadi USD 2,80 miliar," ujarnya.

Hal yang sebaliknya terjadi pada impor non migas November 2022 sebesar USD16,16 miliar, mengalami kenaikan sebesar 2,45 persen dibandingkan Oktober 2022 atau turun 0,89 persen dibandingkan November 2021.

"Kalau dilihat dari pola yang ada tahun 2021 dan 2022 pertumbuhan impor bulan November memiliki pola yang sama yaitu trend meningkat secara month to month," ujarnya.

Lanjutnya, adapun peningkatan impor nonmigas sebesar 2,45 persen pada November 2022 bila dibandingkan pada bulan sebelumnya karena peran beberapa komoditas pertama mesin dan peralatan mekanis dan bagiannya naik sebesar 8,50 persen, besi dan baja naik 11,67 persen, gula dan kembang gula naik 66,15 persen.

4 dari 4 halaman

Impor Migas

Adapun penurunan impor migas sebesar 16,64 persen dikarenakan hasil minyak turun sebesar 19,57 persen, sementara untuk komoditas impor minyak mentah turun sebesar 18,94 persen.

"Selanjutnya kita lihat bagaimana perkembangan nilai impor kalau dilihat dari year on year atau kita lihat kondisi November 2022 kita bandingkan dengan November tahun 2021, secara total bahwa impor pada bulan November 2021 sebesar USD 19,33 miliar terjadi penurunan sebesar minus 1,89 persen atau menjadi USD 18,96 miliar," ujarnya.

Kemudian jika dibandingkan  kondisi impor migas pada bulan November Tahun 2022 dengan kondisi November tahun 2021 terjadi penurunan sebesar minus 7,30 persen atau turun dari USD 3,03 miliar menjadi USD 2,80 miliar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.