Sukses

Densus 88 dan Sang Hyang Seri Didik Eks Napi Teroris Jadi Petani Unggul

PT Sang Hyang Seri bekerjasama dengan Densus 88 eks Narapidana Terorisme dalam mengembangkan program budidaya pertanian, yang kini tengah digandrungi oleh masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta PT Sang Hyang Seri bekerjasama dengan Densus 88 eks Narapidana Terorisme dalam mengembangkan program budidaya pertanian, yang kini tengah digandrungi oleh masyarakat.

Kadensus 88 Marthinus Hukom menyampaikan, kerjasama ini dapat berjalan dikarenakan keterbukaan PT Sang Hyang Seri untuk dapat terus memberikan ilmu kepada masyarakat, termasuk kepada 10 eks napi terorisme.

Sehingga, diharapkan dengan adanya kerjasama ini eks napi teroris dapat menemukan jalan dan hidup yang baru untuk dapat diterima masyarakat kembali.

"Kami ingin eks napi teroris ini menambah ilmu yang dapat mereka gunakan ketika mereka kembali ke masyarakat. Dengan mempelajari pertanian, kami berharap ini akan menjadi sumber ekonomi mereka kedepannya sehingga kecil kemungkinan untuk eks napi terorisme ini melakukan perbuatan yang dilakukan sebelumnya," ujar Marthinus, Jumat (2/12/2022).

Direktur Utama PT Sang Hyang Seri Maryono menyampaikan, pihaknya saat ini berusaha untuk memperluas pengetahuan mengenai pertanian ke masyarakat secara luas.

"Pengembangan Program Pelatihan Budidaya Pertanian menjadi salah satu program yang kami kembangkan saat ini untuk menunjukan bahwa BUMN hadir untuk Indonesia," ungkapnya.

Ia berharap, program ini dapat melahirkan petani-petani yang memang unggul untuk memajukan dunia pertanian.

"Salah satu program yang bekerjasama dengan Densus 88 ini juga merupakan dedikasi dari PT Sang Hyang Seri kepada teman-teman eks napi teroris agar dapat menjadikan pertanian sebagai keahlian baru yang dapat bermanfaat ke depannya," ujar Maryono.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

ID FOOD Gandeng 215 Ribu UMKM, Nilai Kerja Sama Tembus Rp 1,16 Triliun

PT Rajawali Nusantara Indonesia atau Holding BUMN Pangan ID FOOD terus menggalakkan upaya menjadi perusahaan yang inklusif. Buktinya, perusahaan telah menggandeng 215 ribu UMKM dengan total nilai kerja sama mencapai Rp 1,16 triliun.

Langkah ini sebagai salah satu cara melibatkan UMKM masuk ke rantai pasok pangan Indonesia. Direktur Supply Chain Management dan Teknologi Informasi ID FOOD Adhi Cahyono Nugroho mengatakan hingga periode September 2022 ID FOOD telah bermitra dengan UMKM di berbagai sektor.

Totalnya, 806 UMKM yang mendukung di hulu sebagai bahan baku dan sebanyak 214.461 UMKM yang bermitra di hilir untuk produk-produk ID Food dengan nilai kerjasama hingga Rp. 1,16 Triliun.

“Seperti rantai pasok komoditas gula, ID FOOD telah bermitra dengan petani tebu dengan offtake tebu sekitar Rp. 10,4 Milyar per tahun,” jelas Adhi dalam keterangannya, Minggu (27/11/2022).

Adhi melanjutkan, peran ID FOOD Group lainnya seperti sektor perikanan yang dikelola PT Perikanan Indonesia juga telah bermitra dengan nelayan, pelaku usaha perikanan dan UKM untuk memperkuat rantai pasok ikan sekitar 60 Ton per tahunnya. Begitupun komoditas garam dengan menyerap garam petani sekitar 105,257 Ton per tahun yang dikelola PT Garam.

Di sektor perdagangan yang dikelola ID FOOD Group melalui platform Warung pangan yang dikelola anggota holding PT Perusahaan Perdagangan Indonesia juga telah bermitra dengan UKM dan IKM untuk mendistribusikan pasok pangan dengan mencapai nilai penjualan sekitar 353 juta rupiah pertahunnya. Begitupun sektor peternakan yang dikelola PT Berdikari dan berpeluang kerja sama pasok daging dan ayam dengan banyak mitra UKM.

“Kami terus membuka peluang sinergi dengan UKM/IKM lainnya untuk terus perkuat rantai pasok pangan,” pungkas Adhi pada kesempatan kegiatan forum Kemitraan UKM/IKM sinergi Kemenkop UKM.

3 dari 3 halaman

Potensi Sinergi

Menurutnya potensi perluasan sinergi rantai pasok pangan sangat besar dan berpeluang tiap tahunnya. Sebut saja pada komoditas beras mencapai Rp 214 Milyar, karkas ayam Rp 227 Milyar, garam Rp 231 Milyar, ikan Rp 314 Milyar. Kemudian benih Rp 502 Milyar, teh Rp 60 Milyar, sapi Rp 195 Milyar, tebu yang berpotensi sinergi UKM hingga Rp. 1 Triliun.

"ID FOOD mengajak para pelaku UKM/IKM yang ingin bermitra, dengan memberikan kemudahan akses melalui digitalisasi. ID FOOD mengembangkan _single_ aplikasi untuk e-procurement yang digunakan di Holding dan 16 anak perusahaan. Dengan single e-procurement, akan memberikan kemudahan akses bagi UMKM untuk bersinergi dalam rantai pasok hulu ID Food," papar Adhi.

Di hilir, ID FOOD juga mengembangkan aplikasi Warung Pangan untuk UMKM/toko kelontong belanja kebutuhan tokonya, aplikasi gerai daging untuk UMKM yang berminat jadi reseller produk daging beku maupun daging olahan. Di industri perikanan, ID FOOD mengembangkan aplikasi Perindo Nelayan yang memberikan kemudahan bagi nelayan untuk mencari ikan dan langsung menjual hasil tangkapannya.

Adhi melanjutkan peluang kemitraan dengan ID FOOD Group dapat melalui kerja sama petani sebagai penghasil budidaya tebu dan penghasil tebu ke koperasi, pengecer pupuk tebu, jasa mekanisme dan pemeliharaan jasa tebang angkut, hingga produk-produk ID FOOD group seperti gabah/beras, karkas ayam, garam, gula, daging sapi, Ikan, teh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.