Sukses

Ikut Terimbas Perang Rusia Ukraina, Ekonomi Polandia Diramal Tumbuh Sebesar Ini

Pertumbuhan PDB Polandia diprediksi masih bisa tumbuh di atas 4 persen pada kuartal keempat 2022 ini. Dengan syarat, tidak ada guncangan pada ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta Perang Rusia Ukraina terus menjadi perhatian dunia. Teranyar, publik internasional dihebohkan berita perihal roket yang diduga buatan Rusia menewaskan dua orang di kawasan timur Polandia yang berlokasi dekat dengan Ukraina.

Channel News Asia, Rabu (16/11/2022), Kementerian luar negeri Polandia mengungkapkan roket jatuh di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur sekitar 6 km dari perbatasan dengan Ukraina pada Selasa sore (15/11/2022) waktu setempat. 

Sejatinya, Polandia ikut terdampak kondiri perang Rusia Ukraina yang membuat ekonomi global goncang. Teranyar, Komisi Eropa (EC), badan eksekutif UE, menurunkan perkiraan pertumbuhan PDB 2022 Polandia menjadi 4,0 persen dari perkiraan yang diumumkan pada Juli 2022 sebesar 5,2 persen.

Melansir laman Thefirstnews.com, Lembaga ini EC juga menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi atau PDB Polandia di 2023 menjadi 0,7 persen dari 1,5 persen yang diharapkan sebelumnya.

Menurut Komisi Eropa, rebound ekonomi dapat diharapkan pada tahun 2024, ketika ekonomi Polandia diperkirakan tumbuh sebesar 2,6 persen.

Tingkat inflasi rata-rata Polandia akan mencapai 13,3 persen tahun ini dan 13,8 persen tahun depan, menurut laporan tersebut, naik dari perkiraan Juli masing-masing 12,2 dan 9,0 persen. "Inflasi di Polandia diperkirakan akan stabil pada 2024, turun menjadi 4,9 persen," mengutip penjelasan EC.

Pertumbuhan ekonomi kuartal IV

Meski, pertumbuhan PDB Polandia diprediksi masih bisa tumbuh di atas 4 persen pada kuartal keempat 2022 ini. Dengan syarat, tidak ada guncangan pada ekonomi.

Ini diungkapkan Menteri Pembangunan dan Teknologi Polandia Waldemar Buda kepada PAP.

Kantor statistik Polandia melaporkan PDB tumbuh sebesar 3,5 persen YoY pada kuartal ketiga dibandingkan 5,8 persen pada kuartal kedua dan 8,5 persen pada kuartal pertama.

"Angka PDB pada kuartal ketiga datang sebagai "berita yang sangat bagus," kata Waldemar Buda mengomentari data tersebut.

Menurutnya, perlambatan pertumbuhan di kuartal ke-3 sudah diantisipasi, tetapi di bawah ekspektasi. "Jika kuartal keempat tidak membawa kejutan bagi perekonomian, kami mungkin berharap kami akan mencapai pertumbuhan PDB di atas 4 persen," tambah Buda.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Sesalkan Rudal di Polandia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi ikut mengomentari insiden rudal yang menghantam wilayah Polandia. Kepada para pemimpin negara, dia meminta semua pihak untuk menahan diri agar ketegangan tak semakin meningkat.

Dia meminta semua menahan diri dan mengingatkan jika perang hanya akan membawa kehancuran bagi dunia. Untuk itu, Jokowi menegaskan perang harus segera dihentikan.

"Saya menyesali kejadian di Polandia. Saya mengimbau semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri dari peningkatan ketegangan," kata Jokowi dalam konferensi pers usai menutup KTT G20 di Bali, Rabu (16/11/2022).

Jokowi juga meminta perang harus segera dihentikan agar tidak terjadi korban.

Sementara itu, menanggapi rudal di wilayah Polandia tersebut, Presiden Amerika Serikat Joe Biden justru ragu dan menduga rudal menghantam Polandia kemungkinan besar bukan berasal dari Rusia.

"Dan Presiden Biden sendiri sudah mengatakan bahwa rudal kemungkinan besar tidak datang dari Rusia," ucap Jokowi.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan rudal yang menghantam Desa Przewodow, Polandia sehingga menewaskan dua warga kemarin mungkin tidak ditembakkan oleh Rusia.

“Ada informasi awal yang memperdebatkan itu. Saya tidak ingin mengatakan itu sampai kita benar-benar menyelidikinya, tetapi kecil kemungkinannya melalui garis lintasan jika rudal itu ditembakkan dari Rusia, tetapi kita akan lihat nanti,” kata Biden, dikutip dari Reuters, Rabu (16/11).

Pernyataan itu diutarakan Biden setelah pertemuan darurat Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di sela KTT G20 Bali. Para pemimpin dari anggota NATO, seperti Jerman, Kanada, Belanda, Spanyol, Italia, Prancis dan Inggris hadir. Negara non-NATO seperti Jepang dan perwakilan Uni Eropa juga turut hadir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.