Sukses

Profil Emmanuel Macron, Presiden Perancis Termuda Hadiri KTT G20 Bali yang Kedapatan Gendong Anak

Emmanuel Macron dikenal sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah saat menjabat di usia 39 tahun.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa pemimpin negara tengah berkumpul di Bali menghadiri KTT G20. Termasuk Presiden Perancis Emmanuel Macron. Bahkan dia terlihat menyempatkan diri berjalan kaki  menyapa masyarakat Bali di sela kehadirannya.

Selain berbincang dengan masyarakat, Macron terlihat menggendong seorang bayi dan aksinya menuai perhatian masyarakat setempat. Sebenarnya siapa sosok pemimpin Perancis ini?. 

Melansir laman Forbes dan express.co.uk, Rabu (16/11/2022), nama lengkap Presiden Perancis ini  adalah Emmanuel Jean-Michel Frédéric Macron. Dia merupakan  politikus Prancis yang menjabat sebagai Presiden Prancis sejak tanggal 14 Mei 2017. Pria kelahiran 21 Desember 1977 ini dikenal sebagai Presiden Prancis termuda dalam sejarah saat menjabat di usia 39 tahun.

Ayahnya bernama Jean-Michel Macron, Profesor Neurologi di Universitas Picardy, dan ibunya bernama Françoise Macron-Noguès. Menempuh pendidikan selama beberapa tahun di lycée La Providence di Amiens, Perancis. Kemudian melanjutkan ke sekolah tinggi elit Lycée Henri-IV di Paris. Serta mempelajari Filsafat di Universitas Paris-Nanterre hingga memperoleh  gelar DEA.

Sebelum memasuki dunia politik Prancis, Macron merupakan  bankir investasi. Pada tahun 2008, dia bergabung dengan Rothschild & Cie Banque di Paris, cabang Prancis dari grup keuangan internasional Rothschild. Karir Macron maju dengan pesat hingga  menjadi penasihat Philippe Tillous-Borde, CEO Grup Avril.

Pada 26 Agustus 2014 dirinya dilantik sebagai Menteri Ekonomi, Pembaruan Industri dan Urusan Digital pada pemerintahan Manuel Valls. Kemudian memberanikan diri mengikuti  Pemilihan umum Presiden Prancis 2017. Akhirnya, dia bisa mengalahkan Marine Le Pen dengan meraup 66,06 persen suara jauh mengungguli lawannya yang hanya meraup 34 persen suara.

Beberapa kebijakan yang cukup menjadi perhatian ketika pada September 2017, Macron menandatangani undang-undang beberapa reformasi tenaga kerja kontroversial yang memungkinkan perusahaan lebih bebas saat mempekerjakan dan memecat karyawan.

Dia juga  mengambil sikap tegas setelah Trump mengumumkan AS akan keluar dari kesepakatan iklim Paris, mencatat bahwa kesepakatan tersebut tidak akan dinegosiasikan ulang.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalan Kaki

Presiden Prancis, Emmanuel Macron, kedapatan turun dari mobilnya dan berjalan kaki dari Simpang Uluwatu sampai dengan Politeknik Bali, Jimbaran, sekitar pukul 22.20 WITA. Kemudian ia menyapa warga sekitar yang hendak mengabadikan momen melalui seluler.

Dalam video tersebut, dia sempat menggendong seorang bayi dari kerumunan warga yang antusias menyambut kedatangannya. Sesekali Macron mencium pipi bayi perempuan itu. 

Tak hanya itu, Macron kemudian menanyakan kalimat yang diterjemahkan oleh staf kepresidenan menggunakan bahasa Inggris perihal umul bayi tersebut. Usai menggendong sang bayi, Macron kemudian melanjutkan perjalanannya dengan menyapa  warga sekitar. 

 

Menurut Asisten Operasi Kapolri, Irjen Agung Effendi, upaya polisi mengamankan KTT G20 di Bali membuahkan hasil. "Alhamdulillah beliau (presiden Prancis) mulai jalan kaki dari pintu keluar GWK sampai depan Politeknik sejauh dua kilometer," kata Effendi seperti dikutip dari Antara.

Effendi menekankan, polisi siap dengan berbagai perubahan pengamanan seperti yang terjadi ketika Macron mendadak turun dari mobilnya untuk menikmati suasana malam Bali.

Menurut informasi, tindakan spontanitas ini dilakukan, karena Macron memiliki kedekatan emosional dengan Bali. Pasalnya saat masih kecil, ia sering diajak orang tuanya jalan-jalan di Pulau Dewata. "Prinsipnya Polri akan menyesuaikan dengan kegiatan objek pengamanan, didukung perangkat CCTV dan yang lain untuk memastikan situasi dapat dikendalikan," ucap Effendi.

Polisi telah mempersiapkan pengamanan untuk KTT G20 Bali selama satu tahun belakangan ini. "Kami bersyukur bahwa para pimpinan dunia yang menjadi anggota KTT G20 merasa aman dan terkesan dengan keramahan masyarakat Bali," tambahnya. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.