Sukses

Pasar OTT di Indonesia Diproyeksikan Mencapai Peluang Bisnis Hingga USD$16 juta Pada 2031

Manju Bala dari Omnicom membagikan beberapa insights mengenai iklan Pizza Hut Indonesia di saluran OTT.

Liputan6.com, Jakarta “Kolaborasi antara OTT, agensi, dan pengiklan adalah ilustrasi ideal tentang bagaimana meningkatkan popularitas pasar over-the-top di Indonesia.” kata Manju Bala sebagai Business Director dari Omnicom Media Group.

Manju Bala dari Omnicom membagikan beberapa insights mengenai iklan Pizza Hut Indonesia di saluran OTT.

Dampak COVID-19 pada pasar Asia Tenggara

Berdasarkan analisis pasar OTT Indonesia pasca Covid-19, pasar platform over-the-top (OTT) Indonesia diperkirakan tumbuh dari USD 1.108,91 juta pada tahun 2021 menjadi USD 16.386,82 juta pada tahun 2031, dengan CAGR 31,3%. Estimasi 2031 saat ini diproyeksikan lebih tinggi dari perkiraan pra-pandemi.

Karena wabah Covid-19 berdampak positif pada pertumbuhan, permintaan terutama disebabkan oleh pertumbuhan berkelanjutan dalam layanan komunikasi online, dan pada saat masa lockdown semakin banyak orang menggunakan berbagai platform online. Selain itu, penggunaan platform hiburan online meningkat pesat melalui game online dan platform OTT.

Menurut survei oleh InMobi, sekitar 46% penonton menonton lebih banyak konten online. Selain itu, studi konsumen lain yang dilakukan oleh Hammerkopf menyatakan bahwa konsumsi OTT primetime dari jam 10 malam hingga 12 pagi telah pindah ke jam 7 malam dan seterusnya karena pandemi.

Menunggangi gelombang pasang OTT Indonesia

OMG atau Omnicomm Media Group sebagai salah satu dari empat advertising agency terbesar di dunia, memahami bahwa masyarakat saat ini mengonsumsi digital secara masif. Sebagai enabler antara merek dan audiens, OMG melihat peluang tanpa batas untuk menghubungkan merek dengan audiens yang ditargetkan melalui Emtek Digital.

Emtek Digital adalah perusahaan media digital dengan jaringan penerbit lokal yang memiliki ekosistem media dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia.

Emtek Digital memiliki keahlian dalam menjangkau target audiens melalui berbagai platform yang berbeda antara lain KLY (website), Vidio (Over The Top/OTT), dan Bukalapak (e-commerce) serta memiliki kemampuan untuk menyampaikan pesan kepada segmentasi audiens yang sejalan dengan target pasar merek tersebut.

Selama Ramadhan, Omnicomm Media Group bereksperimen dengan segmentasi audiens untuk klien F&B mereka Pizza Hut Indonesia, bekerja sama dengan Emtek Digital.Itu adalah format video di Vidio (OTT) yang menggunakan inventaris pra-putar dengan menargetkannya ke pengklik iklan yang mirip.

Adclicker look-a-like adalah grup audiens yang memiliki minat terhadap iklan Pizza Hut di kampanye sebelumnya. Selain penargetan audiens, penargetan berdasarkan waktu menjadi faktor keberhasilan kampanye Pizza Hut bahkan di musim sibuk.

“Kemampuan audience targeting terbukti efektif dalam meningkatkan performa iklan di digital. Kombinasi penargetan mirip-iklan dan penargetan waktu meningkatkan kinerja iklan Pizza Hut dengan peningkatan RKT hingga 175% dibandingkan dengan kampanye tanpa tampilan serupa Adclicker dan peningkatan pembelian situs web lebih dari 800%.” ujar Manju.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perubahan besar dalam perilaku konsumen di Indonesia

Menurut Business of Apps, 1 dari 3 orang Indonesia telah mengkonsumsi OTT dari global hingga lokal dengan durasi menonton yang tinggi hingga 3,5 miliar jam dalam sebulan, ini menunjukkan bahwa penetrasi OTT di Indonesia sangat tinggi. Hal ini membuat brand semakin tertarik menggunakan OTT sebagai media untuk menjangkau lebih banyak audiens.

Pertumbuhan OTT di Indonesia telah mencapai 40% dibandingkan tahun lalu berdasarkan The Trade Desks x Kantar Report 2022. Harga smartphone yang lebih rendah, jangkauan broadband yang meningkat, dan akses Internet yang terjangkau menjadi faktor utama yang mendorong pertumbuhan OTT di Indonesia.

Seperti yang dinyatakan oleh Allied Market Research, meningkatnya popularitas direct carrier billing di pasar over-the-top, peningkatan langganan video over-the-top (SVoD) di Indonesia, dan lonjakan adopsi smartphone & kompatibilitasnya dengan OTT aplikasi juga menjadi faktor kunci yang mempengaruhi pertumbuhan dari pasar.

Selain itu, biaya layanan OTT yang ekonomis dan pergeseran fokus pada pembuatan konten lokal, secara positif mempengaruhi pertumbuhan pasar.

“Dengan banyaknya konsumen yang menggunakan platform OTT, ini telah meningkatkan potensi kami untuk terhubung dengan audiens yang kami targetkan dalam skala yang lebih besar" ujar Wawa selaku CMO Pizza Hut Indonesia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.