Sukses

Rupiah Nyaris 15.500 per Dolar AS, Pengusaha Harap-Harap Cemas

Pengusaha berharap Nilai Tukar Rupiah (NTP) bisa stabil. Belakangan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami tekanan, bahkan hampir menyentuh Rp 15.500 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha berharap Nilai Tukar Rupiah (NTP) bisa stabil. Belakangan ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus mengalami tekanan, bahkan hampir menyentuh Rp 15.500 per dolar AS.

“Tentu kita harapkan nilai tukar rupiah bisa stabil, tapi dengan situasi global saat ini saya rasa sudah cukuplah dilakukan pemerintah,” kata Ketua Umum Bidang Keuangan dan Perbankan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Anggawira kepada Liputan6.com, Rabu (19/10/2022).

Calon Ketua BPP HIPMI ini, mengatakan yang terpenting harus tetap optimis melakukan langkah-langkah positif dan meningkatkan produktivitas. Sebagai pengusaha, Dia tak menampik bahwa kondisi perekonomian secara global dihadapkan dengan tantangan yang berat.

“Saya rasa ini yang harus kita lakukan secara terus-menerus. Karena memang ekonomi saat ini sedang dalam kondisi sangat berat ke depannya,” ujarnya.

Sementara itu, sebelumnya Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Diana Dewi mengatakan, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) membawa efek yang berbeda di kalangan dunia usaha. Bagi pengusaha eksportir hal ini merupakan suatu berkah, namun bagi pengusaha importir hal ini adalah sebaliknya.

“Kondisi ini memang kerap kali dirasakan para pengusaha ketika rupiah berfluktuasi dan hal ini merupakan suatu kondisi yang biasa bagi dunia usaha,” kata Diana kepada Liputan6.com, Selasa (18/10/2022).

Sebagai pelaku usaha, Diana berharap pemerintah dapat melakukan beberapa langkah strategis agar kurs rupiah tidak semakin dalam tertekan. Selain itu, kinerja dari sektor manufaktur harus tetap dijaga, dalam rangka menjaga neraca perdagangan Indonesia.

"Saya pikir BI dapat melakukan beberapa langkah dalam mengintervensi pasar mengingat cadangan devisa kita sangat cukup untuk BI melakukan hal tersebut,” pungkasnya. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pasar Cemaskan Resesi, Rupiah Amblas ke 15.478 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah melemah pada Rabu pagi melemah seiring komentar hawkish pejabat bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserve.

Kurs rupiah pagi ini melemah 14 poin atau 0,09 persen ke posisi 15.478 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.464 per dolar AS.

"Pasar mungkin akan terbebani oleh keyakinan bahwa resesi akan datang dan The Fed akan menaikkan suku bunga, dengan harapan bahwa mungkin jeda akan terjadi tahun depan," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dikutip dari Antara, Rabu (19/10/2022).

Dolar AS diperdagangkan turun lebih dari 1 persen minggu ini, karena selera risiko meningkat pada serangkaian pendapatan yang kuat di Wall Street.

Hasil kuartalan yang lebih baik dari perkiraan dari Goldman Sachs Group Inc, Johnson & Johnson dan Lockheed Martin mendukung kenaikan, dan data output industri yang kuat memberikan tanda-tanda kekuatan ekonomi bahkan saat bank sentral memperketat kebijakan moneter untuk mengatasi inflasi.

Tetapi dolar tampaknya telah menahan kerugiannya menyusul serangkaian komentar hawkish dari pejabat bank sentral.

Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan The Fed dapat mendorong suku bunga acuannya di atas 4,75 persen jika inflasi yang mendasarinya tidak mereda.

3 dari 3 halaman

Inflasi AS

Komentarnya datang hanya beberapa hari setelah data menunjukkan inflasi AS tetap keras di dekat level tertinggi 40 tahun meskipun serangkaian kenaikan suku bunga tajam tahun ini.

Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic juga menekankan perlunya mengendalikan inflasi, mengutip tekanan pada pasar tenaga kerja dari kenaikan suku bunga dan harga.

Pada Selasa (18/10) lalu, rupiah ditutup menguat 24 poin atau 0,16 persen ke posisi Rp15.464 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.488 per dolar AS.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.