Sukses

Erick Thohir: Saya Tak Percaya Ekonomi Indonesia Dibangun Atas Oligarki

Erick Thohir mengajak para direksi BUMN untuk saling bahu membahu dalam membantu persoalan yang dialami oleh pelaku UMKM.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia dilandasi atas kepentingan bersama. Maka ia menampik jika ada anggapan bahwa ekonomi Indonesia dibangun atas dasar oligarki maupun kapitalis.

"Saya tidak percaya ekonomi Indonesia dibangun berdasarkan oligarki atau kapitalis, tapi inilah Indonesia dimana fondasi daripada ekonomi kita adalah ekonomi kerakyatan," kata Erick Thohir di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (28/9/2022).

Hal ini tercermin dari besarnya kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto (PDB) hingga penciptaan lapangan kerja di Indonesia. Erick mencatat, 97 persen lapangan pekerjaan disumbang oleh UMKM.

"Ekonomi Indonesia itu, 97 persen lapangan pekerjaan oleh UMKM," ucapnya.

Oleh karena itu, Erick mengajak para Direksi perusahaan BUMN untuk saling bahu membahu dalam membantu persoalan yang dialami oleh pelaku UMKM. Hal ini bertujuan untuk mempercepat UMKM Indonesia naik kelas.

"Kita harus punya kepedulian membangun sebuah ekosistem kebersamaan tadi," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Erick Thohir Dorong Ekonomi Indonesia Terus Tumbuh di Tengah Dinamika Geopolitik

Program-program Erick Thohir sebagai Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) mampu mendorong perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah dinamika geopolitik yang terjadi. Erick mengatakan penguatan ekonomi syariah berperan besar dalam proses recovery ekonomi nasional.

Erick Thohir mengakui, kondisi geopolitik seperti yang terjadi di Rusia dan Ukraina membuat proses recovery perekonomian Indonesia sedikit tersendat. Perang tersebut membuat rantai pasokan global terganggu.

Namun bagi Erick Thohir, proses pemulihan ekonomi nasional memang membutuhkan waktu untuk memperlihatkan hasilnya. Agar tetap berkesinambungan, salah satu langkah yang diambil Erick Thohir adalah dengan membuat kerja terperinci sebagai landasan dalam pembuatan kebijakan.

“Kita harus punya blue print setidaknya untuk sepuluh tahun. Kadang-kadang kita terjebak pada pikiran untuk mendapatkan kemenangan dalam waktu singkat (quick win). Padalah, pembangunan ekonomi memerlukan sustainability atau keberlangsungan seperti maraton,” ujar Erick Thohir.

Untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional, Erick Thohir juga terus mendorong agar Indonesia mampu menjadi negara dengan industri syariah terbesar di dunia. Dengan bermodal sebagai negara muslim terbesar, Erick Thohir optimistis Indonesia bisa menjadi produsen dari produk-produk syariah.

“Janganlah kita hanya sebatas menjadi konsumen negara lain. Tapi harus menjadi produsen dan pemain global. Namun mustahil kita menjadi pemain global jika belum berhasil memperkuat sistem keuangan syariah kita sendiri dari dalam negeri,” kata Erick Thohir.

3 dari 3 halaman

Kolaborasi Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi

Eks Presiden Inter Milan itu mengajak seluruh komponen termasuk pemangku kebijakan dan masyarakat untuk berkolaborasi mewujudkan pertumbuhan ekonomi syariah di Tanah Air. Erick Thohir yakin, industri syariah bakal membawa banyak kemaslahatan bagi bangsa dan negara Indonesia.

“Saya berharap dari kolaborasi yang kita bangun, pertumbuhan terjadi secara pesat dalam ekosistem ekonomi syariah Indonesia, sekaligus memperkuat akar persatuan bangsa dan terus membuat Indonesia maju, makmur, dan mendunia,” pungkasnya.

Erick Thohir memiliki empar program unggulan untuk membentuk ekosistem dan meningkatkan potensi ekonomi syariah. Pertama, mengembangkan pasar industri halal di dalam dan di luar negeri. Kedua, mengembangkan industri keuangan Syariah. Ketiga, investasi yang bersahabat yang melibatkan pengusaha daerah. Keempat, pengembangan ekonomi Syariah di pedesaan secara berkelanjutan.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.