Sukses

Protemus Capital Resmi Bergabung GCG, Genjot Merger dan Akuisisi

Protemus Capital fokus menangani transaksi M&A dengan nilai antara USD 50 – USD 60 juta, meskipun ada beberapa transaksi yang memiliki nilai lebih kecil dari kisaran tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Protemus Capital adalah sebuah boutique Merger & Acquisition (M&A) advisor resmi bergabung dengan Geneva Capital Group (GCG) Global Network.

Ini merupakan sebuah jaringan penasihat merger dan akusisi dan investment banking, yang berada di 63 lokasi di seluruh dunia dan telah membukukan lebih dari 4.500 transaksi dengan nilai sekitar USD 64,6 milliar.

Protemus Capital didirikan Wiljadi Tan, pelaku M&A yang berpengalaman dalam transaksi M&A, baik di Indonesia maupun beberapa negara Asia Tenggara.

Protemus Capital mengkhususkan diri pada tiga pilar bisnis, yakni Restructuring, Enhancement, dan Exit Strategy.

“Bergabungnya Protemus Capital ke dalam jaringan Geneva Capital Group (GCG) akan memperkuat kapasitas kami dalam menggarap potensi M&A terutama atas investor internasional. Kami percaya bahwa potensi M&A masih akan terus bertumbuh di tengah kondisi pandemi sekalipun,” jelas Chief Executive Officer (CEO) Protemus Capital Wiljadi Tan di Jakarta, Rabu(21/9/2022).

Protemus Capital fokus menangani transaksi M&A dengan nilai antara USD 50 – USD 60 juta, meskipun ada beberapa transaksi yang memiliki nilai lebih kecil dari kisaran tersebut.

Beberapa bulan lalu, Protemus Capital bersama salah satu aliansi di Surabaya, baru saja menyelesaikan transaksi M&A berupa Exit Strategy pada perusahaan pabrik keramik.

Perusahaan tersebut diakuisisi sebuah grup usaha yang memiliki lini bisnis utama dalam produksi building materials dan telah memiliki beberapa perusahaan yang terdaftar di Indonesian Stock Exchange (IDX).

Protemus juga tengah membantu sebuah perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang infrastruktur Fiber Optic (FO) dalam divestasi aset dan bisnisnya kepada salah satu anak usaha dari perusahaan publik PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR).

Nilai transaksi tersebut mencapai Rp 801 milliar untuk 10.745 km tertagih. Penandatanganan Perjanjian Jual Beli Bersyarat (CSPA) telah dilakukan pada 4 Agustus 2022.

Protemus juga aktif memberikan advis bagi perusahaan multinasional yang ingin menembus pasar Indonesia.

Saat ini Protemus sedang membantu sebuah perusahaan multinasional dari Eropa atas Acquisition Strategy ke pasar telematics di Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sepak Terjang

Protemus memberikan advis end-to-end mulai gambaran pasar telematics, pemain yang ada, dinamika persaingan, tren ke depan termasuk perspektif legal dan pajak atas transaksi akuisisi di Indonesia.

Adapun GCG global networks yang terdiri dari penasihat M&A dan investment Banking yang merupakan anggota di beberapa negara juga sangat aktif memberikan advis atas transaksi M&A antarnegara.

Selama 6 bulan pertama tahun 2022, GCG telah menyelesaikan 115 transaksi dengan nilai USD 1,2 milliar yang mencakup 18 negara dan 20 sektor industri.

GCG merupakan divisi M&A dari sebuah organisasi global yang bernama Geneva Group International (GGI), sebuah asosiasi profesi multi-disiplin yang terdiri dari 600 firma akuntansi, pengacara dan konsultan di 126 negara.

Sementara itu, CEO GCG Asia Pasifik Peter Kaeser menyambut baik bergabungnya Protemus Capitalke dalam jaringan Geneva Capital Group (GCG) Global Network.

“Kami sangat optimistis denganpotensi pasar dan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stabil di atas 5% per tahun. Denganbergabungnya Protemus Capital, para investor dan klien mancanegara dari GCG dan GGI akan dapatmelihat potensi M&A di Indonesia” jelas Peter Kaeser.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.