Sukses

Geser Jeff Bezos, Miliarder India Gautam Adani Duduki Posisi Orang Terkaya Kedua di Dunia

Miliarder India Gautam Adani yang berusia 60 tahun, memperoleh kekayaannya di sektor pelabuhan dan perdagangan komoditas.

Liputan6.com, Jakarta - Posisi pendiri Amazon Jeff Bezos sebagai orang terkaya kedua di dunia diseger oleh miliarder asal India, Gautam Adani. Saat ini posisi tiga besar orang terkaya di dunia adalah pertama pendiri tesla Elon Musk, kedua Gautam Adani, dan ketiga Jeff Bezos.

"Pendiri dan ketua eksekutif raksasa teknologi dan ritel online Amazon (AMZN) turun ke Nomor 3, pada 16 September sekitar pukul 10:38 pagi di New York, menurut Bloomberg Billionaires Index," tulis Thestreet.com, seperti dikutip pada Minggu (18/9/2022).

Saat itu, Jeff Bezos memiliki kekayaan yang diperkirakan mencapai USD 145,8 miliar. Sedangkan miliarder Gautam Adani diperkirakan memiliki harta USD 146,9 miliar. 

Menurut Bloomberg Billionaires Index, hanya dengan perbedaan USD 1 miliar telah memisahkan batas kekayaan Bezos dari Gautam Adani, miliarder India dan ketua Adani Group, sebuah konglomerat industri.

Adani yang berusia 60 tahun, memperoleh kekayaannya di sektor pelabuhan dan perdagangan komoditas. Ia kini sebagai konglomerat terbesar ketiga di India dengan bisnis mulai dari pertambangan batu bara dan minyak nabati hingga bandara dan media berita.

Kekayaan bersihnya yang membengkak mencerminkan peningkatan hebat dalam penciptaan modal perusahaan-perusahaan publiknya, karena investor mendukung perluasan agresif yang dilakukan Grup Adani baik terhadap bisnis lama maupun yang baru.

Saham orang terkaya dari Asia itu, Adani Enterprises, yang 75 persen dimiliki oleh miliarder itu melonjak lebih dari 2.400 persen sejak Maret 2020, dan nilainya berlipat ganda dalam enam bulan terakhir.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Gautam Adani Ambisi Terus Kembangkan Bisnis

Sebelumnya, Taipan India sekaligus orang terkaya di Asia, Gautam Adani berencana meningkatkan kehadiran bisnisnya di luar India dengan proyek infrastruktur saat ia melihat momentum pertumbuhan konglomeratnya.

"Beberapa pemerintah asing sekarang mendekati kami untuk bekerja di wilayah mereka dan membantu membangun infrastruktur," kata Adani, dikutip dari Bloomberg, Rabu (27/7/2022).

"Oleh karena itu, pada tahun 2022 ini, kami juga meletakkan dasar untuk mencari ekspansi yang lebih luas di luar batas-batas India," ujar miliarder ini, dalam sebuah pidato virtual kepada pemegang saham dalam pertemuan tahunan Adani Enterprises Ltd, Selasa (26/7).

Ambisi global sang miliarder didukung oleh keberhasilannya baru-baru ini, termasuk memenangkan kesepakatan pelabuhan di Israel dan memikat investasi dari investor luar negeri, termasuk TotalEnergies SA, untuk bisnis energi bersih.

Adani Group juga meningkatkan jejak infrastruktur domestiknya baru-baru ini dengan mengakuisisi operasi India dari perusahaan bahan bangunan Swiss Holcim Ltd., sebuah kesepakatan yang menjadikan perusahaan itu sebagai pembuat semen terbesar kedua di India.

"India pun diharapkan bisa menjadi pengekspor energi bersih," kata Adani.

Adani, yang sekarang juga merupakan operator bandara terbesar di negara itu, mengungkapkan rencana membangun “aero-tro-polis” di sekitar fasilitasnya.

Grup ini telah terjun ke berbagai sektor mulai dari pusat data, aplikasi super digital, dan cloud industri hingga pertahanan dan kedirgantaraan, logam, serta material.

 

3 dari 3 halaman

Ulang Tahun, Orang Terkaya Asia Gautam Adani Beri Donasi Rp 114 Triliun

Miliarder India sekaligus orang terkaya di Asia, Gautam Adani, dan keluarganya mengumumkan akan menghibahkan dana sebesar USD 7,7 miliar atau setara Rp 114,4 triliun untuk didonasikan ke berbagai kegiatan sosial. 

Pengeluaran dana untuk amal ini dilakukan dalam menyambut ulang tahun Gautam Adani yang ke-60.

Dilansir dari South China Morning Post, Jumat (24/6/2022) donasi tersebut akan dikelola oleh Yayasan Adani dan akan ditargetkan pada perawatan kesehatan, pendidikan dan pengembangan keterampilan.

"Ini adalah salah satu transfer terbesar yang dilakukan ke sebuah yayasan dalam sejarah perusahaan India," kata Adani kepada Bloomberg.

"Kami akan mengundang tiga komite ahli dalam beberapa bulan mendatang untuk merumuskan strategi dan memutuskan alokasi dana di tiga bidang ini," jelasnya.

Adani menambahkan, donasi akan diperluas ke satu atau dua bidang dalam beberapa bulan mendatang.

Taipan India tersebut bergabung dengan jajaran miliarder global seperti Mark Zuckerberg dan Warren Buffett yang telah menyumbangkan sebagian besar kekayaan mereka untuk filantropi.

Besaran dana amal yang dikeluarkan Adani pun hampir setengah dari apa yang disumbangkan Bill Gates dan Melinda French ke yayasan mereka pada tahun 2021 lalu.

Di antara figur terkemuka di India, mantan pimpinan Wipro Ltd yakni Azim Premji, juga memiliki inisiatif amal dengan sumbangan terbesar, yang diperkirakan mencapai USD 21 miliar atau Rp 312 triliun. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.