Sukses

Pertama di Kalimantan, PLN Bangun Tower Transmisi di Laut

Pembangunan pondasi 6 tower (T.82 – T.87) oleh PLN penuh dengan tantangan. Pasang surut air laut dan juga cuaca yang tidak menentu tentunya menjadi perhatian serius.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) membangun enam pondasi tower untuk jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi 150 kiloVolt (SUTT 150 kV) Selaru – Sebuku. Pembangunan tower oleh PLN di tengah laut ini merupakan yang pertama di Kalimantan.

Langkah ini dilakukan PLN untuk bisa mengoptimalkan pasokan listrik tanpa harus menggangu aktivitas perairan lalu lintas kapal.

General Manager PT PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Timur (UIP KLT), Josua Simanungkalit menjelaskan PLN membangun 6 pondasi tower di mana 3 tower merupakan tower spesial dengan ketinggian di atas tower standar guna mengakomodir lalu lintas kapal di perairan Selat Sebuku.

“Dalam kunjungan ini, kami ingin memastikan bahwa kualitas pembangunan mulai dari pondasi hingga konstruksi tower sesuai dengan spesifikasi yang sudah ditentukan,” ujar Josua dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2022).

Ia menambahkan, pembangunan pondasi 6 tower (T.82 – T.87) ini penuh dengan tantangan. Pasang surut air laut dan juga cuaca yang tidak menentu tentunya menjadi perhatian serius dalam pembangunan tersebut, terlebih pada saat pekerjaan konstruksi pondasi.

“Dengan hambatan tersebut, kami berpesan kepada pelaksana pekerjaan untuk mengedepankan aspek K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan aspek K2 (Keselamatan Ketenagalistrikan),” ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Izin Melintasi

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Kotabaru-Batulicin, Agus Sularto turut mendukung kegiatan pembangunan tower selat yang berada di jalur SUTT 150kV Selaru – Sebuku untuk kepentingan bersama.

“Dengan telah diberikannya izin melintasi perairan oleh Dirjen Perhubungan Laut maka secara teknis pembangunan SUTT Selaru - Sebuku aman untuk kegiatan pelayaran kapal di Selat Sebuku,” ucap Agus

Secara keseluruhan progress pembangunan SUTT 150kV yang membentang sepanjang 74,92 kilometer sirkit (kms) ini telah mencapai 67,45 persen jelang akhir Juli 2022 ini. PLN pun mengapresiasi peranan semua pihak khususnya masyarakat dan perusahaan yang terlintasi jalur transmisi.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Hampir 52 Persen Listrik di Sumatera Barat Berasal dari EBT

Sebelumnya, PT PLN (Persero) terus menambah pengoperasian pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT) di Sumatera Barat. Saat ni hampir 52 persen listrik yang dikonsumsi masyarakat wilayah Sumatera Barat berasal dari energi baru terbarukan (EBT).

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat Toni Wahyu Wibowo mengatakan, pasokan pembangkit berbasis EBT di Sumatera Barat terdiri dari tiga pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan total kapasitas 252,91 MW, 1 unit pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), 2 unit pembangkit listrik tenaga gas (PLTG), dan belasan PLTM.

"Pembangkit-pembangkit EBT ini memasok suplai listrik ke mayoritas pelanggan PLN UIW Sumbar dan terhubung pula dalam jaringan interkoneksi Sumatera," papar Toni dalam keterangan tertulis, Senin (1/8/2022).

Toni melanjutkan, saat ini PLN juga mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMh) Batanghari. Pembangunan PLTMh Batanghari di daerah Dharmasraya, tepatnya di Sungai Batanghari ini telah dimulai sejak 10 Juni 2022 oleh PT Brantas Total Energi.

"Pada 11 Juni 2021, PT Brantas lakukan penandatanganan perjanjian dengan PLN. Akhirnya setelah satu tahun lamanya, tepatnya pada 10 Juni 2022 lalu, PT ini telah lengkapi prasyarat untuk dapat memulai konstruksi,’’ kata Toni.

Kesepakatan terpenuhinya prasyarat tersebut dinyatakan dengan Penandatanganan Sertifikat Tanggal Pembiayaan, antara PT Brantas Total Energi dengan PLN UIW Sumbar, pada Jumat (15/07) lalu.

Hadir mewakili Direktur Utama PT Brantas Total Energi, Syaiful Arif dan Toni Wahyu Wibowo sebagai perwakilan PLN. Hadir pula dalam Penandatangan Sertifikat Tanggal Pembiayaan ini Direktur Keuangan, SDM, dan Manajemen Risiko PT Brantas Tumpang Muhammad, Manager Keuangan PT Brantas Total Energi Fajareza, dan beberapa jajaran manajemen PT Brantas Total Energi lainnya.

 

4 dari 4 halaman

Prasyarat PLTMh Batanghari Sudah Terpenuhi

Toni mengungkapkan, penandatanganan Sertifikat Tanggal Pembiayaan merupakan surat resmi yang menyatakan bahwa prasyarat PLTMh Batanghari sudah terpenuhi dan siap untuk memulai konstruksi pembangunan.

"Kami PLN, khususnya PLN UIW Sumbar menyambut antusias kabar baik ini. Semoga pembangunan PLTMh Batanghari berjalan lancar, dapat berdiri sesuai target, sehingga segera menambah grafik hijau pembangkit EBT di lingkungan Sumbar,’’ lanjutnya.

Direktur Utama PT Brantas Total Energi, Syaiful Arif mengatakan, perusahaannya ingin ikut bersumbangsih dalam penambahan produksi dan penggunaan energi bersih di Indonesia. Dia pun mengapresiasi PLN yang memberikan kesempatan untuk merealisasikan hal tersebut.

"PT Brantas akan mengupayakan PLTMh Batanghari segera berdiri dan memajukan penggunaan EBT di ranah minang,’’ ujarnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.