Sukses

BCA Bakal Revisi Target Pertumbuhan Kredit pada 2022

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA akan revisi target pertumbuhan kredit dari 8 persen menjadi 10 persen pada 2022.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA mengungkapkan akan merevisi rencana bisnis bank (RBB) dengan mengubah target pertumbuhan kredit pada 2022.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA akan revisi target pertumbuhan kredit dari 8 persen menjadi 10 persen pada 2022.

"Kalau tadinya sekitar 8 persen sekarang mulai berkisar ke arah 10 persen, supaya kita memang lebih optimis,” kata Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam konferensi pers, Rabu (27/7/2022).

Dia menambahkan, rencana untuk meningkatkan kredit itu potensinya memang cukup besar dan  pihaknya berharap ini akan terus membantu pemulihan ekonomi Indonesia khususnya yang terkena pandemi COVID-19.

"Meskipun sekarang yang kita hadapi adalah kenaikan-kenaikan harga-harga bahan baku dari hampir semua perusahaan itu meningkat, sehingga kalau mereka tidak bisa menjual atau daya beli masyarakat belum bisa mengabsorb itu maka perusahaan ini untuk sementara mengalami profitabilitinya akan berkurang,” ujar dia.

Jahja menilai dampak COVID-19 sudah mengalami pemulihan. Namun, karena masalah ekonomi global, terdapat tantangan baru yang harus dihadapi.

"Kita tahu harga minyak meningkat, harga minyak goreng sempat menjadi topik yang menarik karena kenaikan-kenaikan harga di luar negri luar biasa, kemudian kita lihat juga misalnya untuk bahan-bahan baku lain,  karena apa transportasi dan namanya impor pasti menggunakan logistik-logistik company dengan kapal dan itu meningkat biaya kontainer semua meningkat,” ungkapnya. 

Jahja menambahkan, saat ini eksportir menikmati masa keemasan seiring dolar AS yang menguat.

"Menyebabkan fokus terhadap perusahaan-perusahaan, kita tentu setiap perusahaan berbeda mungkin untuk eksportir mungkin ini masa keemasan mereka menikmati dolarnya lebih banyak rupiah yang didapat kemudian industri seperti CPO, pertambangan batu baru dan nikel tembaga alumina itu menikmati kenaikan komoditas buat mereka mendapatkan income lebih besar,” ujar dia.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kinerja Semester I 2022

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau disebut BCA membukukan pertumbuhan positif pada semester I 2022. BCA  mencatatkan laba bersih sekitar Rp 18 triliun hingga semester I 2022.

Hal tersebut ditopang oleh pertumbuhan kredit terjadi di seluruh segmen, terutama ditopang oleh kredit korporasi yang naik 19,1 persen  secara tahunan mencapai Rp 310,2 triliun pada Juni 2022.

Kredit komersial dan UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan tertinggi kedua, naik 10,9 persen secara tahunan mencapai Rp 197,5 triliun. Sementara itu, KPR tumbuh 8,5 persen secara tahunan menjadi Rp101,6 triliun. 

KKB naik 4,8 persen secara tahunan menjadi Rp43,2 triliun, setelah rebound dari tekanan di masa pandemi. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 10,7 persen secara tahunan menjadi Rp12,7 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 7,6 persen secara tahunan menjadi Rp160,5 triliun. 

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 13,8 persen secara tahunan menjadi Rp 675,4 triliun. Sehubungan dengan penyaluran kredit untuk sektor-sektor berkelanjutan (sustainable), portofolio BCA tumbuh sebesar 21,8 persen secara tahunan menjadi Rp169,5 triliun per Juni 2022.

Total kredit pada  kuartal II 2022 meningkat Rp38,2 triliun dibandingkan kuartal sebelumnya, menjadi rekor pertumbuhan kredit tertinggi secara kuartalan.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Ada Momentum

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA melihat momentum permintaan kredit modal kerja yang kuat menjelang perayaan Idul Fitri pada kuartal II 2022, serta minat kredit konsumer yang terus membaik.

"Kami mencatat adanya peningkatan permintaan atas KPR dan KKB selama pelaksanaan BCA Expoversary 2022. Jumlah aplikasi kredit di expoversary tahun ini mampu melebihi capaian rata-rata per event di tahun lalu. Kami dengan penuh rasa syukur mengucapkan terima kasih atas tingginya antusiasme masyarakat, kolaborasi mitra bisnis, serta dukungan seluruh stakeholder untuk gelaran BCA Expoversary 2022,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam keterangan resminya, Rabu (27/7/2022).

Tak hanya itu, pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. 

 

 

 

4 dari 4 halaman

CASA

Lalu, rasio loan at risk (LAR) turun ke 12,3 persen di semester I 2022, dibandingkan 19,1 persen di tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan) terjaga sebesar 2,2 persen, didukung relaksasi restrukturisasi.

Di sisi pendanaan, CASA naik 17,3 persen secara tahunan mencapai Rp817,8 triliun per Juni 2022, berkontribusi hingga 81 persen dari total dana pihak ketiga. Pertumbuhan CASA menjadi penopang utama pencapaian dana pihak ketiga, untuk pertama kali, menyentuh milestone Rp1.000 triliun. 

Sedangkan, per Juni 2022, total dana pihak ketiga tumbuh 12,9 persen secara tahunan menjadi Rp1.011 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA naik 11,9 persen secara tahunan menjadi Rp1.264,5 triliun. 

Solidnya pendanaan CASA sejalan dengan peningkatan aktivitas perbankan transaksi. Per semester I 2022, total volume transaksi naik 40 persen secara tahunan mencapai 10 miliar transaksi, yang mayoritas berasal dari mobile banking.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.