Sukses

Jerman Sita Kapal Pesiar Mewah Miliarder Rusia, Sanksi Uni Eropa Beneran Terjadi

Kapal pesiar miliarder Rusia tersebut telah berada di galangan kapal perusahaan pembuat kapal Jerman sejak akhir Oktober 2021, untuk perbaikan.

Liputan6.com, Jakarta - Menyusul sanksi dari Uni Eropa atas invasi di Ukraina, miliarder sekaligus oligarki Rusia Alisher Usmanov menghadapi penyitaan atas yacht miliknya di Jerman. 

Dilansir dari laman Forbes, Jumat (4/3/2022) yacht bernama Dilbar senilai hampir USD 600 juta itu disita oleh otoritas Jerman di kota Hamburg.

Diketahui, kapal tersebut telah berada di galangan kapal perusahaan pembuat kapal Jerman Blohm+Voss sejak akhir Oktober 2021, untuk perbaikan.

Menurut sebuah sumber, pemerintah Jerman telah membekukan aset Usmanov yang berada di wilayahnya.

Dilaporkan juga bahwa, setelah penyitaan yacht milik sang miliarder, karyawan Blohm+Voss yang mengerjakan perbaikan kapal tersebut tidak hadir untuk bekerja pada Rabu (2/3/2022).

Sebagai informasi, Usmanov membeli Dilbar pada tahun 2016 dari produsen kapal asal Jerman, yakni Lürssen. 

Pembuatan kapal Dilbar pun dilakukan dengan pemesanan khusus, dan prosesnya memakan waktu hingga 52 bulan.

Lürssen menyebut Dilbar sebagai "salah satu yacht paling kompleks dan menantang yang pernah dibangun, baik dari segi dimensi maupun teknologi."

Kapal mewah tersebut juga dilengkapi dengan kolam renang terbesar yang pernah dipasang di kapal pesiar serta dua landasan helikopter, sauna, salon kecantikan, serta  gym.

Di sisi interior, Dilbar dilengkapi dengan lebih dari 1.000 bantal sofa dan dapat menampung hingga 24 orang di 12 suite.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komentar Alisher Usmanov Soal Sanksi dari Uni Eropa

Pada Selasa (1/3), Usmanov mengomentari sanksi ekonomi oleh Uni Eropa yang dikenakan padanya dalam sebuah pernyataan kepada International Fencing Federation, di mana dia juga mengumumkan pengunduran dirinya sebagai presiden organisasi tersebut.

"Saya percaya bahwa keputusan seperti itu tidak adil, dan alasan yang digunakan untuk membenarkan sanksi adalah serangkaian tuduhan palsu dan pencemaran nama baik yang merusak kehormatan, martabat, dan reputasi bisnis saya," ujar Usmanov.

"Saya akan menggunakan semua cara hukum untuk melindungi kehormatan saya. dan reputasi," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.