Sukses

Jabodetabek Masih Jadi Favorit Tujuan Perjalanan Natal dan Tahun Baru

Aktivitas perjalanan masyarakat meningkat pada momen liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Liputan6.com, Jakarta Aktivitas perjalanan masyarakat meningkat pada momen liburan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Ditambah, syarat perjalanan yang dipandang tak menyulitkan mendorong tingkat perjalanan. 

Hasil survei Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Balitbang Perhubungan menunjukkan daerah paling tinggi jadi tujuan perjalanan saat Nataru. Hasilnya, Jabodetabek masih jadi favorit tujuan perjalanan. 

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno menuturkan jumlah orang yang bepergian menuju Jabodetabek. Ia pun menyertakan daerah lainnya yang jadi tujuan saat Nataru. 

Sebagai daerah tujuan terbanyak untuk perjalanan orang dari Jawa dan Bali adalah menuju Jabodetabek 22,9 persen atau sekitar 2,5 juta orang. Kemudian menuju Jawa Tengah 19,5 persen atau sekitar 2,1 juta orang dan menuju Jawa Barat  18,5 persen atau sekitar 2 juta orang. 

"Menuju Jawa timur 16,6 persen atau sekitar 1,8 juta orang, serta menuju DI Yogyakarta 5,8 persen atau 624 ribu orang," terangnya dalam keterangan tertulis, ditulis Minggu (26/12/2022). 

Sementara itu, tingkat daerah asal pelaku perjalanan tak berbeda jauh dengan angka tujuan perjalanan. Yakni masih di dominasi pelaku perjalanan dari Jabodetabek. 

Diantaeanya Jabodetabek 21,8 persen atau 2,3 juta orang, diikuti Jawa Tengah 20,2 persen atau 2,2 juta orang, dan Jawa Timur 19,7 persen atau 2,1 juta orang. 

Kemudian, Jawa Barat Non Jabodetabek 19,3 persen atau 2,1 juta orang, dan Bali 7,4 persen atau 794 ribu orang. Lalu, Banten Non Jabodetabek 6 persen atau 643 ribu orang, dan DI Yogyakarta 5,6 persen atau 605 orang. 

Hasil ini didapat dari survei yang dilakukan secara acak dengan Responden sebanyak 49.074 orang dengan margin error 0,5 persen. Penentuan sampel dilakukan dengan rumus Slovin. Wilayah studi Nasional (Jawa Bali), dan Jabodetabek. 

Survei mobilitas ini juga dilakukan sejak 1-15 Desember 2021. 

"Wilayah Jawa dan Bali memiliki populasi penduduk 156 juta orang (BPS, 2020). Dilihat dari profil yang terbanyak melakukan perjalanan adalah laki-laki (77 persen), usia 20-30 tahun (45 persen), pendidikan SMA/sederajat (48 persen), pekerjaan karyawan swasta (27 persen), dan penghasilan di bawah Rp 3 juta (70 persen)," terangnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Akan Diputar Balik

Sebelumnya diberitakan, pemerintah tidak akan memutar balik pelaku perjalanan yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Rusdi Hartono menegaskan, pihaknya tidak akan memutar balik kendaraan.

Malah, pelaku perjalanan akan diarahkan menuju sentra vaksinasi yang telah disediakan oleh pemerintah di sejumlah titik.

"Bila ternyata pada pemeriksaan random sampling, ada pelaku perjalanan yang belum divaksinasi lengkap, yang bersangkutan tidak akan diminta putar balik," terang Rusdi saat dialog Aturan Baru Perjalanan Akhir Tahun, ditulis Sabtu, 25 Desember 2021.

“Namun, akan kami arahkan ke sentra vaksinasi untuk melakukan vaksinasi. Demikian juga, saat ada tes acak ternyata menunjukkan hasil antigen reaktif, maka akan ditangani sesuai prosedur penanganan COVID-19."

Dalam hal ini, ada pos pelayanan terdekat untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 atau melakukan tes COVID-19. Untuk pengamanan Nataru, Polri menggelar Operasi Lilin, yang dimulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022.

"Operasi Lilin, kami tidak bekerja sendiri, melainkan akan dibantu TNI, Pemda maupun mitra Polri lainnya. Untuk Operasi Lilin 2021 kali ini, Polri menyiapkan 103.190 personil yang diharapkan cukup memadai untuk bisa mengamankan Nataru, agar bisa berlangsung aman, damai dan sehat," lanjut Rusdi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.