Sukses

Ekonomi Membaik, Produk RI Wajib Siap Bersaing di Pasar Global

Pertumbuhan ekonomi global cenderung melambat walaupun beberapa indikator mulai menunjukkan pulihnya ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta Saat ini Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan bagi perekonomian global dalam jangka pendek. Pertumbuhan ekonomi  global cenderung melambat walaupun beberapa indikator mulai menunjukkan pulihnya ekonomi.

Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan berada di angka 5,6 persen, sementara IMF memperkirakan di 5,9 persen.

Proyeksi positif pertumbuhan ekonomi tersebut didasarkan menurunnya kasus Global harian covid-19, aktivitas manufaktur global terus tumbuh ekspansif, harga komoditas meningkat seiring dilihat permintaan global dan optimisme outlook ekonomi yang solid kedepannya.

Deputi Didang Ekonomi Digital Ketenagakerjaan dan UMKM Muhammad Kemenko Perekonomian Rudi Salahuddin menyebutkan, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 3,5 persen di kuartal III tahun 2021.

Ini sedikit melambat dari kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen yang diakibatkan dari terbatasnya aktivitas ekonomi yang timbul akibat adanya kebijakan pemerintah untuk melakukan pembatasan kegiatan guna menekan penyebaran varian Delta covid- 19.

“Walaupun pertumbuhan ekonomi melambat tetapi indikator ekonomi sektor riil menunjukkan prospek perbaikan ekonomi. Tren pertumbuhan positif ekonomi Indonesia perlu dijaga dan ditingkatkan," kata dia, dikutip Kamis (9/12/2021).

"Oleh karena itu, kualitas produk, baik barang dan jasa Indonesia juga harus ditingkatkan agar semakin dapat bersaing di pasar internasional. Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) adalah salah satu cara untuk menjaga kualitas produk dalam negeri agar mampu bersaing di era perdagangan bebas ini,” ungkapnya.

Komitmen ini pun ditunjukkan juga oleh perusahaan baja ringan terbesar di Indonesia, Tatalogam Group. Vice President Tatalogam Group, Stephanus Koeswandi mengungkapkan Group melalui anak perusahaannya yaitu PT Tatalogam Lestari dan PT Tata Metal Lestari secara konsisten menunjukkan komitmen mereka dalam penerapan SNI (Standar Nasional Indonesia), mutu dan standar produk.

“Penerapan SNI pada produk-produk Tatalogam Group merupakan tanggung jawab kami kepada seluruh konsumen dan masyarakat Indonesia. Menerapkan standarisasi dan menjamin mutu serta kualitas produk merupakan komitmen yang kami terapkan dalam proses produksi secara berkelanjutan,” ujar Stephanus.

Bentuk komitmen ini juga yang akhirnya mengantar perusahaan ini meraih 2 penghargaan di ajang SNI Award 2021 untuk kategori Organisasi Besar Barang Sektor Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika.

“Semoga dengan SNI Award ini dapat lebih mendorong kami untuk terus maju dan tumbuh dari segala aspek bisnis dan terus fokus terhadap pengembangan sumber daya, inovasi produk, dan pelayanan terhadap konsumen dan masyarakat,” lanjut Stephanus.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

SNI

Kepala Badan Standar Nasional, Kukuh S Achmad menjelaskan, SNI award merupakan penghargaan dari pemerintah Republik Indonesia bagi perusahaan, organisasi yang secara konsisten menerapkan Standar Nasional Indonesia. Dan dari penerapan SNI tersebut memberikan hasil kinerja yang sangat baik serta berkelanjutan.

“Pada gilirannya, SNI diharapkan bisa secara signifikan memberi kontribusi dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat, terutama terkait aspek kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup serta memberi kontribusi dalam meningkatkan daya saing nasional,” ujar Kukuh.

Ia menambahkan, selain sebagaibentuk apresiasi kepada para pelaku usaha, SNI Award juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi pelaku usaha maupun organisasi lainnya untuk ikut serta menstandarisasikan produknya agar dapat lebih bersaing dalam pasar global, serta mendapatkan pengakuan atas kualitas produksinya, tidak hanya dalam lingkup dalam negeri, tetapi juga dalam lingkup pengakuan dunia internasional kedepannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.