Sukses

Menteri Investasi: Oknum Pejabat atau BUMN Hambat Proyek Mobil Listrik, Minggir!

Pemerintah tengah menggenjot industri mobil listrik di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah tengah menggenjot industri mobil listrik di Indonesia. Untuk itu, segala hal yang menghambat siap dilibas oleh para pembantu Presiden.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia meminta tidak ada oknum yang berniat menghambat perkembangan mobil listrik di Indonesia.

Dia menegaskan, bagi siapa saja pejabat maupun oknum Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menghambat bagian dari transformasi ekonomi itu agar minggir.

"Kepada pengusaha, pejabat atau oknum di BUMN yang tidak setuju dengan transformasi ekonomi ini saya harap untuk minggir, karena negara harus maju," katanya dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (1/12/2021).

Bahlil menceritakan, pemerintah tengah menjajaki kerja sama dengan Jerman delam hal pengadaan mobil listrik. Namun kerja sama tersebut akan diwujudkan secara Bisnis (B2B) sehingga melibatkan perusahaan.

"Kemaren saya ke Jerman, berencana akusisi B2B yang penting visible termasuk dengan mobil. Pemainnya bukan hanya baterai, tapi juga mobil," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tak Lagi Ekspor Bahan Mentah

Bahlil menegaskan, Indonesia secara perlahan meninggalkan penjualan sumber daya alam (SDA) mentah seperti nikel. Pemerintah pun mengundang berbagai investor untuk mendirikan pabrik agar bahan baku tersebut bisa diolah menjadi barang setengah jadi hingga barang jadi.

"Kami tidak segan-segan untuk maju terus, sebagai bentuk bagi bangsa dan negara. Kalau bicara merah putih sekarang, saya merah mutih dan tidak punya warna-warna lain untuk kepentingan rakyat dan negara," tandasnya.

 

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.