Sukses

Program Bedah Rumah Sasar 1.000 Hunian di Bengkulu, Anggaran Rp 20 Miliar

Kementerian PUPR tahun ini melakukan peningkatan kualitas 1.000 rumah tidak layak huni (RTLH) di Bengkulu melalui program bedah rumah

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun ini melakukan peningkatan kualitas 1.000 rumah tidak layak huni (RTLH) di Bengkulu melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah.

Pelaksanaan program BSPS tersebut dilakukan di 8 kabupaten dengan anggaran senilai Rp 20 miliar. Adapun lokasi penyalurannya antara lain di Kabupaten Bengkulu Selatan (130 unit), Kabupaten Bengkulu Tengah (160 unit), Kabupaten Bengkulu Utara (120 unit).

Selanjutnya di Kabupaten Kaur (120 unit), Kabupaten Kepahiang (194 unit), Kabupaten Muko-Muko (50 unit), Kabupaten Rejang Lebong (110 unit), dan Kabupaten Seluma (116 unit). "Kami siap mendorong program BSPS di Bengkulu dengan target 1.000 rumah tidak layak huni," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan tertulis, Jumat (8/10/2021).

Menurut Khalawi, di masa pandemi ini program bedah rumah sangat dibutuhkan agar masyarakat bisa terhindar dari paparan Covid-19.

Dengan tinggal di rumah yang layak huni, dia beralasan, kondisi kesehatan masyarakat dapat lebih terjaga dan tentunya membuat lingkungan menjadi lebih baik.

Dalam pelaksanaan program BSPS, Kementerian PUPR juga menerjunkan Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) yang bertugas mendampingi masyarakat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kualitas Bangunan

Dengan demikian, penggunaan anggaran program bedah rumah bisa terpantau dengan baik, dan kualitas bangunan juga lebih kuat serta memiliki konstruksi yang baik.

"Total anggaran yang kami salurkan untuk program BSPS di Bengkulu sebanyak Rp 20 miliar. Kami juga terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat agar masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan bisa terdata dengan baik," terang Khalawi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.