Sukses

Program Makmur Pupuk Indonesia dan BRI, Erick Thohir Minta Harus Bisa Tingkatkan Ekonomi Rakyat

Pada Kamis, 30 September 2021 ini, Pupuk Indonesia dan BRI menandatangani MoU dalam memajukan program Makmur.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN, Erick Thohir meminta keberadaan Program Makmur bisa menjadi jalan meningkatkan ekonomi rakyat.

Pada Kamis, 30 September 2021 ini, Pupuk Indonesia dan BRI menandatangani MoU dalam memajukan program Makmur.

Kolaborasi PT Pupuk Indonesia dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk mengedepankan penyerapan subsidi secara tepat.

"Dalam situasi ini kemarin kita harus tingkatkan pembangunan ekonomi rakyat satunya lewat ini (program Makmur)," kata dia di Jakarta, Kamis (30/9/2021).

Dia menyebut saat ini keseimbangan antara pupuk subsidi dan non-subsidi masih belum stabil. Dengan skema yang akan dicoba saat ini, akan melibatkan setidaknya 28 ribu petani.

"Selama ini masih dalam kondisi yang tidak maksimal (penyaluran subsidi), karena itu Pupuk Indonesia akan gelontorkan program di 5 titik mencakup 40 ribu hektar lahan dan 28 ribu petani," jelas dia.

Ia menginginkan bantuan yang disalurkan mencakup berbagai aspek. Diantaranya dari segi pembiayaan, pupjk, hingga bibit. "Dan sekarang kita lagi bentuk PMO nya untuk memastikan offtaker-nya," katanya.

Ia melihat dengan adanya langkah penandatanganan MoU ini, bisa jadi momentum untuk mengembangkan lebih jauh lagi potensi yang dimiliki pertanian di Indonesia.

"Karena saat ini tak lain potensi dan momennya ada, tujuan kita bagai indonesia bisa jadi lumbung pangan besar nantinya, tapi kita mulai dulu dari kecil," katanya.

Guna mencapai hal tersebut, Menteri Erick menyebut akan mencobanya lebih dulu selama satu tahun ke depan.

"Setahun kedepan (dilakukan), lalu nanti review dan tingkatkan di provinsi yang punya potensi," katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanggung Jawab Bersama

Menteri Erick mengatakan jika guna mencapai tujuan tersebut, perlu kerja sama berbagai puhak. Dan tentunya, tambah dia, sebagai tanggung jawab bersama.

"Ini tentang tanggung jawab bersama, untuk meningkatkan pendapatan petani, BUMN ini hadir untuk membantu pemerintah, karena kita ketahui bahwa pengeluaran pemerintah jumlahnya besar dan pemasukan juga jadi keprihatinan," tutur dia.

Dia menyebut, subsidi untuk pupuk meningkat jadi sekitar Rp 29 hingga Rp 30 triliun. "Di mana kita tahu subsidi pupuk meningkat Rp 29-30 trilun, kalau liat petanya, market dari pupuk non-subsidi meningkat 53 persen, tapi di sisi lain nilai subsidinya meningkat juga," katanya.

"Tentu dengan strategi besar kita dorong Pupuk Kaltim tegak di market untuk pupuk non subsidi dan empat lainnya di (sektor) subsidi. Kita coba, kita cari ekosistemnya," tukasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.