Sukses

Gerak Cepat, Pemerintah Ubah Asrama Haji Pondok Gede Jadi RS Khusus Covid-19 dalam 5 Hari

Pemerintah berusaha keras meningkatkan layanan penanganan ledakan kasus Covid-19. Salah satunya dengan mengubah Asrama Haji Pondok Gede menjadi RS darurat pasien Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus Covid-19 di Indonesia belum melandai. Pada Minggu 11 Juli 2021, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Indonesia melaporkan adanya penambahan 36.197 kasus baru Corona.

Total orang di Indonesia yang terjangkit virus Corona penyebab Covid-19 sampai 11 Juli 2021 sebanyak 2.527.203 jiwa. Indonesia masih mencatatkan kasus meninggal akibat Virus Corona yang tinggi, sebesar 1.007 jiwa. Totalnya pun menjadi 66.464 orang.

Pemerintah pun berusaha keras untuk meningkatkan layanan untuk menangani ledakan kasus Covid-19 ini. Salah satunya dengan menyiapkan RS Darurat untuk pasien Covid-19.

Setelah Wisma Atlet, pemerintah mengubah Asrama Haji Pondok Gede RS Darurat untuk pasien Covid-19. Tak Butuh lama, konversi yang dilakukan hanya membutuhkan waktu 5 hari saja.

"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Menteri Kesehatan, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), beserta seluruh jajarannya yang sudah bekerja keras dalam waktu lima hari menyiapkan Asrama Haji dikonversi menjadi rumah sakit," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan ke RS Darurat Asrama Haji Pondok Gede pada Jumat lalu.

Jokowi pun menyatakan Asrama Haji di Pondok Gede siap menampung pasien Covid-19 pada Sabtu 10 Juli 2021 pagi.

"Saya sudah cek ke dalam, peralatan kesehatan, penggantian AC, kemudian perbaikan lift untuk pasien, saya lihat sudah dalam keadaan 99 persen siap," terang Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dikelola RS Pertamina Jaya

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, RS Darurat Asrama Haji Pondok Gede tersebut banyak peralatannya yang buatan dalam negeri. "Saya pikir bagus itu,” ujarnya dikutip dari Antara.

Ia menjelaskan, PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) menggandeng UPT Asrama Haji Embarkasi Jakarta memanfaatkan Asrama Haji Untuk digunakan sebagai RS Khusus Covid-19.

Penyediaan fasilitas ini sepenuhnya mendapat dukungan dari Kemenko Marves, Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, Kementerian Agama, Kementerian PUPR dan PT Pertamina (Persero) membangun RS khusus Covid-19 yang pengelolaannya berada di bawah manajemen Rumah Sakit Pertamina Jaya (RSPJ) yang diberi nama RSPJ Ekstensi Covid-19.

 

3 dari 4 halaman

Kapasitas dan Fasilitas

Menempati gedung Arofah, RSPJ Ekstensi Covid-19 memiliki fasilitas pelayanan ruang IGD dengan 24 tempat tidur ICU dan 6 tempat tidur non ICU.

Ruang rawat isolasi berada di lantai II, III dan IV dengan sejumlah 16 tempat tidur HCU dan 104 tempat tidur ICU sehingga total kapasitas RS 150 bedisolasi Covid-19.

RSPJ Ekstensi Covid-19 dilengkapi dengan 74 unit mesin ventilator, 50 unit High Flow Nasal Canul (HFNC) dan 124 alat bantu pernafasan.

Berbagai fasilitas medis yang sangat penting juga disiapkan di RS ini seperti oksigen sentral, negative pressure dengan hepafilter, radiologi x-ray dan Laboratorium Klinik.

“Rumah sakit ini akan mendukung program Kemenkes dalam membangun penambahan tempat tidur khusus Covid-19 dan merupakan bukti konkret kontribusi BUMN dalam penanganan situasi pandemi yang kritikal dan berat ini,” kata Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC, dr. Fathema Djan Rachmat.

 

4 dari 4 halaman

Tempat Lain

Selain di Asrama Haji Pondok Gede, Pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah tempat untuk isolasi lainnya yaitu di Rumah Susun Nagrak sebanyak 2.273 tempat tidur dan di Rumah Susun Pasar Rumput sebanyak 5.952 tempat tidur.

Di samping itu, Pemerintah juga menambah kapasitas Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet sebanyak 1.200 tempat tidur untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.