Sukses

BRI Yakin Ekosistem Perdagangan Digital Tak Akan Ditinggalkan Meski Pandemi Berakhir

Kenyamanan menjadi penyebab masyarakat akan tetap bertransaksi online.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Bisnis Kecil dan Menengah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk atau BRI, Amam Sukriyanto meyakini ekosistem perdagangan digital tidak akan ditinggalkan meski pandemi Covid-19 terkendali dan masyarakat bisa beraktivitas seperti semula.

Kenyamanan menjadi penyebab masyarakat akan tetap bertransaksi online. "Semakin transaksi ini nyaman, maka tidak akan ditinggalkan. Apalagi saat ini semua pihak sedang berupaya untuk membuat masyarakat semakin nyaman dalam bertransaksi online," jelas dia, Rabu (17/6/2021).

Bisnis UMKM tidak akan kehilangan peminat karena Indonesia merupakan target pasar yang besar dengan jumlah penduduk mencapai 270 juta. Belum lagi, sebagian produk UMKM juga sudah mulai diekspor ke luar negeri.

Amam mengatakan BRI sebagai penyalur pembiayaan pun tidak akan berdiam diri melihat kondisi pelaku UMKM saat ini. Tidak hanya memberikan pinjaman tetapi juga ikut mendampingi agar pelaku usaha bisa mengembangkan bisnisnya.

"Kami ini tidak hanya memberikan kredit saja, tapi kita kasih pendampingan agar pelaku usaha bisa naik kelas," jelas dia.

Dalam pendampingannya, BRI mengarahkan para pelaku usaha untuk bertransformasi ke digital. Mulai dari mendorong untuk masuk ke platform digital hingga membuatkan website khusus jual beli online sendiri.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masuk Ekosistem Perdagangan

Amam menambahkan, secara bertahap pihaknya mendorong agar pelaku usaha juga masuk ke ekosistem perdagangan yang lebih luas.

Dari tingkat lokal ke tingkat nasional, lalu diperkenalkan dengan pasar global agar produknya bisa diekspor. "Kita ajak mereka juga untuk mulai mengenal pasar global sebagai eksportir," kata dia.

Amam menambahkan kinerja produk UMKM sejak tahun 2019 terus mengalami peningkatan. Tahun 2019 tercatat ekspor produk UMKM sebesar USD 32 juta. Lalu di tahun 2020 mencapai USD 50 juta. Dia memperkirakan nilai ekspor akan kembali naik di tahun ini.

"Sekarang juga bisa meningkat lagi baik dari nilai maupun volumenya," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.