Sukses

BSI Bakal Jembatani Kerja Sama Ekonomi Syariah Indonesia dengan UEA

Bank Syariah Indonesia (BSI) akan menjadi penggerak penguatan ekonomi syariah di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Bank Syariah Indonesia (BSI) kan menjadi jembatan antara Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) dalam rangka pengembangan keuangan dan ekonomi syariah nasional.

Chief of Economist PT. Bank Syariah Indonesia Tbk, Banjaran Surya Indrastomo mengatakan kesempatan ini diambil karena hubungan antar dua negara yang erat.

"BSI jadi jembatan Indonesia dengan UEA karena dua negara ini ada hubungan erat," kata Banjaran dalam Economic Outlook PT Bank Syariah Tbk., Jakarta, Kamis (27/5/2021).

Banjaran mengatakan Indonesia dan Dubai bisa saling melengkapi dalam beberapa hal. Antara lain Dubai merupakan salah satu pusat keuangan internasional. Di sisi lain kebutuhan Indonesia dalam hal investasi pembangunan infrastruktur cukup besar.

Bursa efek di Dubai memiliki volume sukuk terbesar di dunia. Ini bertepatan dengan Indonesia yang sedang melakukan pendalaman produk keuangan syariah nasional ke pasar global.

Lalu, Pemerintah UEA telah mengembangkan Dubai sebagai Global Islamic Financial Hub sejak 2004. Sementara Indonesia ingin menjadi pusat keuangan syariah dunia. "Paling penting selain memang belum ada BUMN di Timur Tengah tapi pusat likuiditas ini di Timur Tengah," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Banyak Investor

Terakhir, UEA memiliki jumlah investor base yang kuat. Hal ini sejalan dengan kebutuhan pendanaan bagi pihak swasta.

"Jadi BSI akan menjembatani investasi dengan pendalaman pasar produk syariah dan merealisasikannya," kata dia.

Banjaran memperkirakan peningkatan kerja sama ini tidak hanya sekedar perdagangan. Untuk itu BSI akan mengambil peran agar berbagai potensi yang dimiliki masing-masing negara bisa semakin optimal.

Misalnya BSI akan memfasilitasi pembiayaan UMKM yang sumber dananya berasal dari Timur Tengah. Sehingga dalam lima tahun ke depan akan ada peningkatan signifikan dari produk UMKM yang diekspor.

"Kami proyeksi ke depan 5 tahun ada peningkatan signifikan terutama di sisi ekspor," kata dia mengakhiri.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.