Sukses

Buruh Bangunan Ini Pamer ke Ganjar Pranowo Beri Uang Lebaran Istri Rp 1 Miliar

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Jumat (7/5/2021) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Banyumas

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Jumat (7/5/2021) melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Banyumas. Di sana, Ganjar mengunjungi GOR Satria Purwokerto. GOR ini sendiri merupakan tempat karantina para pemudik nekat.

Di sana, ganjar berbicara dengan para pemudik dari Jakarta yang sudah dikarantina. Ada hal lucu ketika Ganjar berbicara dengan salah satu pekerja buruh bangunan yang nekat mudik dari Jakarta ke Banyumas.

"Njenengan ngerti nek tanggal 6 ora oleh mulih?" tanya Ganjar ke pemudik tersebut, seperti dikutip Liputan6.com dari video hasil kunjungannya, Sabtu (8/5/2021).

"Tau Pak," jawab pemudik.

"Lha gitu tau kok nekat," timpal Ganjar.

Dalam percakapan tersebut, Ganjar meminta pemudik tersebut untuk tetap di GOR dan tidak kabur untuk menjalani karantina sesuai dengan peraturan pemerintah setempat.

Ganjar juga menanyakan tentang kondisi keluarga pemudik yang saat ini ditinggal karantina.

"Yaudah, di sini saja dulu. Istrinya sudah dikasih tau?," tanya Ganjar lagi.

"Sudah Pak, saya di sini sekarang gara-gara istri saya yang lapor RT," jawab pemudik.

Mendengar jawaban itu, Ganjar pun tertawa lepas dan mengacungi jempol sikap disiplin istri pemudik tersebut.

"Istrinya sudah dikasih uang belum?," Ganjar melanjutkan.

"Sudah pak," jawab pemudik.

"Berapa?," tanya Ganjar lagi.

"Nanti viral....," ucap pemudik selagi enggak menyebutkan berapa uang yang sudah dikasih ke istrinya untuk membeli kebutuhan Lebaran.

"Nanti kalau saya bilang Rp 1 miliar, kaget," lanjut pemudik tersebut.

Mendengar jawaban ini, Ganjar pun geleng-geleng dan disambut tawa sejumlah rombongan dan pemudik yang di karantina lainnya.

"Aku tidak kaget, tapi kalau bapak bilang ngasih istri Rp 100 ribu, baru saya kaget," respon Ganjar.

Percakapan keduanya pun diakhiri dengan permintaan pemudik untuk berfoto dengan orang nomor satu di Jawa Tengah tersebut.

"Foto bareng boleh pak?" minta pemudik.

"Yaudah, nanti foto," pungkas Ganjar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selama 2 Hari, Polisi Sudah Putar Balik 32.815 Kendaraan yang Terindikasi Mudik

Pada hari kedua larangan mudik, polisi telah memutar balik 32.815 kendaraan di seluruh pos penyekatan dari Sumatera hingga Bali karena terindikasi mudik. 

Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Istiono mengatakan jumlah itu merupakan akumulasi dari seluruh pos penyekatan di 381 titik yang tersebar dari Sumatera hingga Bali.

“Sampai malam hari ini kendaraan yang kita putar balik karena tidak memenuhi syarat administrasi non mudik sebanyak 32.815 kendaraan,” katanya di GT Cikupa, di Tangerang, Jumat (7/5/2021) malam.

Istiono mengatakan volume kendaraan yang keluar dari Jakarta menuju Jawa mengalami penurunan sebanyak 70 persen hingga malam hari kemarin, sementara kendaraan yang diperbolehkan melintas didominasi angkutan barang.

“Volume arus mudik yang menuju Jawa turun 70 persen. Ini masih di dominasi oleh angkutan barang. Kemudian arah yang menuju Bandung lebih kurang turun 60 persen. Kemudian yang mengarah ke Merak-Sumatera turun lebih kurang 30 persen,” ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Semalam, Kakorlantas didampingi Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Rudy Antariksa serta jajaran Polda Banten mengecek penyekatan di GT Cikupa.

Dari hasil pantauannya, sebanyak 1.300 kendaraan telah diputar balik hingga Jumat malam terhadap kendaraan yang terindikasi akan mudik.

“Kemudian di titik Cikupa ini sampai dua hari ini lebih kurang 1.300 kendaraan yang sudah kita putar balik,” tuturnya.

Istiono berharap pengendalian mobilisasi kendaraan selama peniadaan mudik bisa terus dilakukan dengan baik untuk menekan penyebaran COVID-19.

“Saya harapkan pengelolaan pengendalian di lapangan, mobilisasi betul-betul kita lakukan dengan maksimal dan serius untuk mencegah penyebaran COVID-19,” katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.