Sukses

4 Nasihat CEO Sukses buat yang Baru Merintis Usaha

Just Eat, perusahaan rintisan yang dikelola Josh Tetrick ini tengah diincar banyak investor. Dia pun membagikan tips bagi yang merintis usaha.

Liputan6.com, Jakarta Di akhir 2020, Pengusaha Josh Tetrick berhasil membawa perusahaannya menjadi yang pertama di dunia yang memiliki izin menjual daging hasil rekayasa laboratorium. Meski baru di Singapura, ini menjadi titik awal kesuksesannya setelah hampir satu dekade merintis ide bisnis ini.

Just Eat, perusahaan rintisan yang dikelola Tetrick ini tengah diincar banyak investor. Perusahaan inovasi pangan ini sudah mendapat injeksi pendanaan dari sejumlah investor ternama, mulai dari Gates Ventures hingga Temasek Singapura. Total investasi yang sudah terkumpul lebih dari USD 400 juta atau sekitar Rp 5,7 triliun.

Bertahun-tahun berkubang pada bisnis yang masih banyak dianggap tidak masuk akal oleh banyak orang bukan hal mudah. Meski begitu, Tetrick berhasil membuktikan kemampuan bertahan dengan apa yang diimpikannya sejak lama itu.

Dikutip dari CNBC, Selasa (9/3/2021) Tetrick membagikan empat saran bagi para enterpreneur dan pebisnis pemula, bagaimana bisa bertahan dan membangun kerangka bisnis yang solid seperti yang sudah dilakukannya.

1. Jujur dengan Diri Sendiri

Paling penting ialah jujur kepada diri sendiri apakah mampu berkomitmen menjalani kehidupan sebagai pengusaha atau tidak.

Jujurlah apakah Anda benar-benar menginginkannya dan bersedia menerima konsekuensi jika ternyata keputusan tersebut bukan bidang yang cocok.

Karena menurutnya, menjalankan bisnis akan menyita banyak waktu. "Jika anda menginginkan kehidupan yang damai, jangan lakukan ini," sebut Tetrick.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Bangun Kekuatan

Selanjutnya, menurut Tetrick penting untuk memukan teknik untuk membangun ketahanan agar tidak berhenti di tengah jalan ketika dihadapkan pada tantangan selama proses merintis bisnis.

Saat memulai bisnis, hal-hal buruk sangat mungkin terjadi. Masalah dengan karyawan yang tidak loyal dengan perusahaan, investor yang tidak mendukung atau bahkan produk yang diluncurkan ternyata bermasalah.

Karena itu, menurutnya penting untuk membangun ketahanan agar tidak begitu terpengaruh saat bisnis dihadapkan pada permasalahan.

"Cara menghadapinya bukan dengan berkubang dalam kesedihan, tetapi menghadapinya secara langsung," saran Tetrick.

 

 

 

3 dari 4 halaman

3. Bangun Koordinasi Kerja yang Jelas

Membangun bisnis sangat mengandalkan kerja tim, karena itu, hal yang juga penting diperhatikan ialah menentukan dengan jelas tata kelola perusahaan.

Terutama menentukan siapa yang berhak mengambil keputusan, serta kapan keputusan harus dilakukan.

"Tidak ada cara yang tepat untuk menyiapkan tata kelola perusahaan, tetapi itu harus menjadi cara yang mencerminkan jenis perusahaan yang Anda coba bangun," ujarnya.

Bagi Tetrick sendiri, ia ingin membangu perusahaan besar, namun tidak dengan cara menjualnya atau merger dengan perusahaan yang sudah ada.

Ia ingin membawa Just Eat menjadi perusahaan publik agar ia masih memiliki otoritas atas keputuaan bisnis perusahaan di kemudian hari.

 

4 dari 4 halaman

4. Atasi Masalah yang Sebenarnya

Saran terakhir yang menurut Tetrick tidak kalah penting ialah kemampuan untuk memahami dan menyelesaikan masalah yang sebenarnya.

Akan ada banyak masalah yang dihadapi saat membangun bisnis, namun tidak semuanya benar-benar perlu diatasi. Mungkin satu masalah merupakan sumber atas berbagai masalah yang lain, sehingga dengan menyelesaikan masalah itu saja sudah bisa mengatasi masalah lainnya.

"Fokuskan energi Anda untuk memecahkan masalah nyata dan itu akan membuat rasa sakit yang harus Anda tangani sedikit lebih mudah untuk ditanggung." sarannya.

Reporter: Abdul Azis Said

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.