Sukses

Pengusaha Rela Bayar hingga Rp 1 Juta untuk Vaksin Gotong Royong Pekerja

Vaksin Covid-19 dalam Program Vaksinasi Gotong Royong harus diberikan perusahaan kepada karyawan atau buruh secara gratis.

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan swasta yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) siap mengeluarkan hingga Rp 1 juta per orang sebagai biaya vaksin Covid-19 dalam program Vaksinasi Gotong Royong atau vaksin mandiri. Vaksin ini harus diberikan perusahaan kepada karyawan atau buruh secara gratis.

"Kami sudah sampaikan antara Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta untuk satu set vaksin, untuk dua kali penyuntikan," kata Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani seperti dilansir dari Antara, Rabu (3/3/2021).

Jumlah tersebut untuk pembiayaan dua dosis vaksin dan juga seperangkat alat kesehatan sekali pakai yang digunakan dalam proses penyuntikan.

Kementerian Kesehatan pada pekan lalu menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19, yang salah satunya mengatur tentang program Vaksin Gotong Royong atau vaksin mandiri yang dilakukan oleh perusahaan swasta pada karyawan dan buruh.

Pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 10 Tahun 2021 itu salah satunya mengatur tentang batas atas harga vaksin dan harga pelayanan vaksinasi program Vaksin Gotong Royong ditentukan oleh Menteri Kesehatan.

Untuk saat ini harga vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong belum diketahui karena produknya belum tersedia.

 

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jalin Komunikasi dengan Bio Farma

Shinta mengaku bahwa pihaknya sudah menjalin komunikasi dan kerja sama dengan PT Biofarma selaku induk perusahaan BUMN holding farmasi yang akan mengimpor vaksin terkait sistem distribusi dan juga harga jual vaksin.

"Untuk dari pengadaannya harus melalui Biofarma, jadi Kadin ada perjanjian dengan Biofarma untuk pengadaan vaksinnya. Dan juga sudah mengusulkan beberapa perusahaan swasta yang membantu distribusi logistik cold chain-nya," kata Shinta.

Kadin mengusulkan sejumlah perusahaan swasta di sektor farmasi yang memiliki infrastruktur untuk distribusi vaksin.

Shinta mengatakan Kadin juga sudah menjalin kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta untuk pelaksanaan vaksinasi lantaran tidak diperkenankan menggunakan fasilitas kesehatan milik pemerintah.

"Kita juga sudah siapkan fasilitas kesehatan (milik) swasta yang siap untuk program Vaksin Gotong Royong," jelas dia.

Vaksin Gotong Royong rencananya akan menggunakan vaksin buatan Sinopharm asal China dan juga vaksin Pfizer dari Amerika Serikat. PT Biofarma akan mengimpor vaksin buatan Pfizer, sementara anak perusahaannya PT Kimia Farma Tbk akan mengimpor vaksin Sinopharm dari China.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.