Sukses

LMAN Gaungkan Kolaborasi untuk Optimalkan Aset Negara

LMAN berupaya menggaungkan kolaborasi, sinergi dan inovasi pengelola barang milik negara untuk melaksanakan optimalisasi aset negara dengan inovatif dan kreatif, guna mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menyelenggarakan acara kompetisi adu konsep dan gagasan optimalisasi aset negara bertajuk The Asset Manager (TAM) 2020. Ajang ini diikuti oleh lebih dari 50 tim dari Kementerian dan Lembaga, Badan Layanan Umum, Pemerintah Daerah maupun Badan Usaha Milik Negara.

Melalui TAM 2020 ini, LMAN berupaya menggaungkan kolaborasi, sinergi dan inovasi pengelola barang milik negara untuk melaksanakan optimalisasi aset negara dengan inovatif dan kreatif, guna mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

“Pemerintah berharap dalam penggunaan anggaran dipakai untuk pembangunan sarana, prasarana dan fasilitas umum tidak hanya mendapatkan asetnya namun juga harus dapat dioptimalkan,” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam pidato kuncinya, Selasa (24/11/2020).

Oleh karena itu, lanjut Menkeu, dibutuhkan asset manager yang memiliki ide inovatif, kreatif, kritik dan produktif agar aset optimal dan asetnya yang bekerja. “Inilah pentingnya banyak SDM yang harus diciptakan memiliki rasa, inovasi, dan motivasi dalam mengelola aset negara sehingga memberikan manfaat, nilai tambah secara ekonomi maupun sosial, dan bekerja secara optimal,” kata dia.

Menkeu berharap agar yang dilakukan LMAN akan terus memberikan inspirasi dan edukasi bagi seluruh asset manager di Indonesia untuk memiliki talent, skill dan juga sikap produktif yang akan sangat membantu Indonesia dalam membangun dan mencapai cita-cita menjadi negara maju.

Sejalan dengan pernyataan Menkeu, TAM kali ini mengangkat tema ‘Optimalisasi Aset Negara Dalam Rangka Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional’. Tema tersebut dipilih dengan mempertimbangkan relevansi manfaat aset untuk mendukung kebijakan pemerintah sebagai upaya pemulihan kondisi ekonomi dan kesehatan di masa pandemi covid 19 yang melanda dunia saat ini.

LMAN sendiri sebagai Lembaga yang didirikan dengan mandat melaksanakan optimalisasi aset negara, telah mengeluarkan beberapa kebijakan dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional. Diantaranya adalah kebijakan relaksasi terkait biaya dan masa penggunaan aset kelolaan LMAN, terutama atas aset yang digunakan untuk UMKM.

Selain itu, beberapa aset kelolaan LMAN juga digunakan untuk mendukung upaya penanganan covid-19, diantaranya adalah aset Rumah Sakit Arun dan Puskesmas Gambir. Dalam pemanfaatan aset negara, LMAN tidak hanya berorientasi pada perolehan manfaat finansial, namun juga manfaat sosial dan ekonomi, walaupun PNBP perolehan LMAN dari pengelolaan aset properti dan advisory sampai saat ini sudah mencapai Rp 549 miliar atau 102 persen dari target PNBP LMAN tahun 2020.

Optimalisasi aset negara merupakan upaya bersama, sehingga memerlukan orkestrasi yang baik antar seluruh pengelola aset negara, untuk menghasilkan sinergi dan kolaborasi pemanfaatan aset negara yang berdaya guna bagi pemulihan ekonomi nasional di masa dan pasca covid-19.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sri Mulyani: Banyak Aset Negara yang Tak Dimanfaatkan secara Optimal

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati didaulat untuk menjadi dewan juri kehormatan dalam gelaran Grand Final Kompetisi The Asset Manager 2020. Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani meminta kepada seluruh peserta agar bisa memanfaatkan aset negara agar lebih optimal.

Selama ini, pemerintah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) banyak melakukan pembangunan. Mulai dari jalan, jalur kereta api, gedung pemerintah, fasilitas umum seperti terminal dan lain-lain itu adalah aset milik negara.

 

"Dengan anggaran kita mendapatkan aset namun tidak berhenti setelah dibangun, maka kita harus berpikir keras bagaimana memanfaatkan," kata Sri Mulyani dalam sambutannya, Selasa (24/11/2020).

Dia mencontohkan, selama ini banyak aset negara seperti gedung sudah dibangun oleh pemerintah, mulai dari gedung diklat, kampus, hingga rumah sakit. Namun setelah gedung-gedung tersebut selesai, pemanfaatannya kurang optimal.

"Itu perlu terus dioptimalkan ini butuh manager atau kelompok manajer yang memiliki ide kreatif, inovatif, berpikir kritis, tapi produktif. Gimana caranya agar aset ini bisa optimal bisa kerja aset tidak berhenti. Saya selalu gunakan kata asetnya bekerja," katanya.

Bendahara Negara itu menekankan pentingnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki rasa, motivasi, bahwa dia punya keresahan terhadap aset negara. Sehingga tercipta pola pikir yang untuk menggunakan sekaligus memanfaatkan aset menjadi nilai tambah.

"Tidak selalu dalam bentuk uang. Bisa lokasi dijadikan taman sehingga masyarakat bisa interaksi sehingga bermanfaat sosial, fasilitas umum, jualan atau berbagai hal itu yang menurut saya selalu dipikirkan sehingga aset setelah diperoleh dari uang negara tetap kerja keras sehingga kembalikan uang yang dia terima," jelas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.