Sukses

Erick Thohir Mau Bikin Markas BUMN di Luar Negeri, Seperti Apa?

Menteri BUMN Erick Thohir ingin BUMN menjadi satu kekuatan besar di luar negeri, salah satunya dengan membangun kantor Indonesia Incorporated.

Liputan6.com, Jakarta - Merambah pasar global menjadi harapan bagi seluruh dunia usaha, termasuk BUMN. Meskipun sudah kuat di dalam negeri, BUMN perlu menjajaki dunia internasional demi eksistensi dan rasa bangga terhadap negara serta ekspansi bisnis ke depan.

Sekretaris Kementerian BUMN Susyanto mengatakan, Menteri BUMN Erick Thohir ingin BUMN menjadi satu kekuatan besar di luar negeri, salah satunya dengan membangun kantor besar Indonesia Incorporated.

Ide ini muncul lantaran banyaknya BUMN yang memiliki kantor cabang di luar negeri namun secara operasional masih berbisnis sendiri-sendiri.

"Kita tahu, Pertamina ada di beberapa negara. Lalu BRI, BNI dan beberapa (BUMN) karya. Selama ini mereka berkantor sendiri, usaha sendiri. Harapannya, nanti ada suatu gedung atau kantor dengan bendera merah putih, berkibar, jadi ada tulisan Indonesia Incorporated," jelas Susyanto dalam acara Ngopi BUMN secara virtual, Rabu (18/11/2020).

Menurut data Kementerian BUMN, saat ini BUMN memiliki 83 kantor cabang di 26 negara, mulai dari perbankan seperti BRI, BNI hingga BUMN energi seperti Pertamina. Namun, kondisi mereka masih berpencar dan terpisah.

"BRI, BNI ada kantor cabang di New York. Di Singapura ada Pertamina. Tapi saat ini masih masing-masing, dengan logo kecil, sendiri, nggak ada bendera," katanya.

Dengan penyatuan markas kerja, BUMN Indonesia dapat memiliki brand sendiri. Lalu, akan terjadi efisiensi biaya operasional karena berkantor di satu tempat yang besar.

Penggabungan ruang kerja ini juga menjadi langkah awal pengembangan BUMN go global sebelum naik tahap ke perbaikan supply chain dan benar-benar menjajaki pasar global. Susyanto bilang, pihaknya juga sudah bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk membantu mewujudkan hal ini.

"Membentuk Indonesia Incorporated, berkantor di sana, berdiskusi di sana, dibandring dengan bendera Indonesia, logo BUMN, kita juga minta tolong ke Kemenlu supaya hal-hal ini mereka bisa bantu selesaikan," ujarnya.

Dirinya berharap, di tahun 2021, kantor cabang BUMN di luar negeri sudah menyatu di suatu gedung. "Bahkan mungkin mumpung pandemi coba dijajaki tidak perlu sewa tapi beli satu gedung lalu share bersama, masing-masing negara kita tentukan BUMN mana yang pimpin," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

6 Anak Buah Erick Thohir Positif Covid-19

Kementerian BUMN menyatakan enam pegawai di lingkungan kementerian terinfeksi covid-19. Hal ini diketahui setelah seluruh pegawai mengikuti swab test secara berkala di Kementerian BUMN.

"Per hasil tes yang diterima Senin siang pukul 14.00 WIB di lingkungan Kementerian BUMN tercatat sebanyak enam pegawai positif covid-19," ucap Sekretaris Menteri BUMN Susyanto dalam keterangan resmi, Selasa (17/11/2020).

Susyanto menambahkan, enam pegawai tersebut saat ini tengah dalam proses penyembuhan atau isolasi masndiri dalam pantauan dokter. Kementerian BUMN juga melakukan penelusuran kontak dari masing-masing enam pegawai tersebut.

“Segera setelah teridentifikasi sejumlah kasus positif, Kementerian BUMN langsung memastikan penanganan dan penelusuran kontak hingga ke keluarga masing-masing,” kata dia.

Sementara, Susyanto memastikan Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, dan pejabat pimpinan tinggi madya dalam kondisi sehat dan bekerja seperti biasa dari rumah masing-masing.

Susyanto mengatakan, Kementerian BUMN senantiasa menerapkan kebijakan bekerja dari rumah (work from home) bagi 85 persen pegawai. Sedangkan 15 persen lainnya bekerja di kantor. Hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. 

3 dari 3 halaman

Wamen Budi Gunadi Sadikin Isolasi Mandiri, Ini Penjelasan Kementerian BUMN

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Budi Gunadi Sadikin diinformasikan saat ini sedang melakukan isolasi mandiri.

Hal itu, disampaikan Ketika Budi tidak hadir secara fisik dalam Rapat kerja dengan DPR RI pada Selasa pagi, 17 November 2020, melainkan hadir secara virtual.

Untuk memastikan, Liputan6.com menghubungi Staf khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, menyebutkan kondisi Budi Gunadi dalam kondisi aman, meskipun sedang isolasi mandiri.

“Aman-aman saja kok, tadi ikut rapat dengan DPR. Beliau masih oke, masih menunggu laporan berikutnya,” kata Arya kepada Liputan6.com, Selasa (17/11/2020).

Sebelumnya dalam Rapat Kerja dengan komisi IX DPR, Budi sengaja memilih untuk hadir secara virtual lantaran dirinya sedang menjalani isolasi mandiri di luar kompleks Kementerian BUMN.

"Saya harus isolasi," kata Budi yang juga Wakil Menteri BUMN dikutip dari siaran langsung di Youtube DPR RI.

Isolasi harus Budi lakukan lantaran ada beberapa pegawai Menteri BUMN Erick Thohir serta pegawainya yang positif COVID-19. Hal tersebut baru diketahui kemarin sore. Dokter pun menyarankan agar Budi Gunadi melakukan isolasi.

"Ada tiga pegawai Pak Menteri yang positif. Baru tahunya kemarin sore," katanya.

Kendati begitu, Budi pun sudah melakukan tes PCR dan beberapa hari lagi dia akan melakukan tes tersebut untuk mengetahui status kesehatan dirinya dari COVID-19.

"Kami sudah PCR, tapi disarankan dokter diulang tiga hari lagi," pungkas Budi.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.