Sukses

Kangen Jajanan Khas Indonesia, Mantan Pekerja Hotel Banting Setir Jualan Pulut Durian

Jualan menu jajan dengan dua visi, yakni mempertahankan jajanan khas Indonesia dan menggunakan bahan baku lokal demi memajukan petani Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Berawal dari kerinduan menikmati panganan khas Indonesia selama pandemi covid-19, Petra Sari (37 tahun) perempuan asal Jakarta ini, memberanikan diri membuka usaha berbagai jajanan kuliner asli Indonesia. Usahanya dimulai dengan menjual Pulut Durian Inspirasi Huta.

Nama usahanya “PeSaMenu,” yang menyajikan Menu Jajan Kaya Rasa. Jualan menu jajan dengan dua visi, yakni mempertahankan jajanan khas Indonesia dan menggunakan bahan baku lokal demi memajukan petani Indonesia.

“Mulai PO pertama di Agustus 2020, lahirnya PeSaMenu itu karena aku sudah tidak kerja lagi dari bulan Mei aku bingung mau ngapain akhirnya karena aku suka banget kuliner Indonesia, aku pengen bikin kuliner isinya jajanan Indonesia,” kata Sari kepada Liputan6.com, Senin (9/11/2020).

Sebelumnya dia bekerja sebagai sales di perhotelan, namun selama pandemi keadaan hotel sedang drop maka ia dirumahkan dan membuka usaha kuliner secara online. Meskipun dirinya tidak memiliki dasar memasak, Sari optimis dan berani mencoba.

“Berani take challenge saja, karena aku lihat opportunity pas pandemi itu orang pada di rumah dan masak dirumah, aku pun juga sering makan di rumah jarang keluar karena PSBB. Nah, ada kerinduan jajan khas Indonesia. Dan orang Indonesia punya habit senang jajanan yang dijual di pinggir jalan,” jelas dia.

Dengan modal Rp 2 juta ia gunakan untuk membeli bahan baku dan berinvestasi untuk packaging produk. Menurutnya packaging produk yang dijual online sangat penting untuk menarik pelanggan. Selain itu untuk bahan baku ia menggunakan produk asli Indonesia, seperti ketan, durian lokal dan lainnya.

Dirinya menjelaskan yang membedakan Pulut Durian buatannya dengan yang lain yaitu tidak menambahkan susu kedalam Pulutnya, karena tidak semua orang menyukai susu.

Tujuan lainnya agar Pulut Durian buatannya bisa dinikmati semua kalangan. Salah satunya untuk golongan orang yang vegetarian bisa menikmatinya.

“Aku maunya semua orang bisa makan. Banyak orang yang buat Pulut pakai susu, nah aku tidak pakai agar semua orang bisa makan. Supaya yang vegetarian bisa ikut makan juga,” katanya.

Saat ini sistem penjualannya masih Pre order sekali seminggu, lantaran daya beli masyarakat masih lemah dan pemesanan Pulut juga belum ramai.

Oleh karena itu ia menerapkan sistem PO untuk meminimalisir kerugian. Adapun harga Pulut Durian dibanderol Rp 60 ribu per 2 cups, dan Rp 100 ribu per 4 cups.

“Setiap bulan tidak rutin paling sekitar Rp 1 juta-Rp 2 juta. Karena baru mulai banget. Misalnya PO nya cuma 4 cups aku tetap buatin kadang seminggu ada 1x, pas awal-awal cukup ramai karena banyak orang yang mau coba,” ujarnya.

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bikin Tongkrongan Anak Muda

Untuk saat ini ia berusaha sendiri, mulai dari memproduksi hingga menjual Pulut Durian melalui media sosial Instagram, facebook, Tokopedia, dan Gofood.

Namun untuk gofood belum masif digunakan, karena dilihat dari sistem pemesanan yang masih PO, sedangkan kalau di Gofood harus selalu “ready”.

Lanjut Sari, mengungkapkan dirinya bercita-cita ingin memiliki outlet sendiri yang di dalamnya menjual makanan dan minuman khas Indonesia, dan bisa dijadikan tempat nongkrong untuk kalangan anak muda di Jakarta.

Apalagi jika dirinya terpilih mendapatkan free pemakaian kitchen dari Everplate usahanya diyakini akan berkembang.

Menurutnya Everplate mewakili kriteria outlet yang diinginkannya, lantaran dalam membuka suatu toko itu diperlukan pertimbangan lokasi, peralatan, dan target market.

“Tertarik banget, kan kalau mau bikin outlet itu banyak banget faktornya seperti lokasi, peralatan, target market. Kalau aku dikasih kesempatan aku akan senang banget dan mau mulai dari sana, mudah-mudahan mungkin nanti bisa dapat inspirasi kedepannya,” ungkapnya.

Demikian ia berpesan kepada generasi cuan agar kuat di masa pandemi ini, jangan takut gagal melainkan harus melawan dan menghadapi rasa takut gagal tersebut. Kita harus nekat agar maju,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.