Sukses

Realisasi Pembiayaan BRI di Sektor Kelautan dan Perikanan Capai Rp 5,7 Triliun

Per Agustus 2020, realisasi penyaluran pinjaman BRI bagi pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp5,7 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatat per Agustus lalu, realisasi penyaluran pinjaman bagi pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan mencapai Rp5,7 triliun. Nilai tersebut menjangkau 125.750 debitur.

"Highlight penyaluran pinjaman BRI sampai Agustus 2020 pada sektor perikanan dan kelautan sudah sebesar Rp5,7 triliun dengan 125.750 debitur," ujar dia Direktur Bisnis Kecil, Ritel, dan Menengah BRI Priyastomo, dalam webinar bertajuk Solusi Pembiayaan dan Pemasaran Perikanan di Tengah Pandemi, Selasa (6/10).

Priyastomo merinci, untuk program KUR BRI mencapai 75.152 debitur. Menurutnya, program ini menawarkan pembiayan kepada individu atau kelompok usaha yang memiliki kelompok usaha produktif dan layak namun belum memiliki agunan tambahan atau agunan tambahan belum cukup (unbankable).

Lalu, program Kredit Pangan BRI memiliki 269 debitur. "Program ini memberikan kredit modal kerja atau kredit investasi di sektor produksi, home industry, hingga perdagangan sektor pangan," terangnya.

Sedangkan, program Kredit Kecil BRI mempunyai 1.685 debitur. Kemudian program Kredit Resi Gudang debitur berjumlah 1 debitur.

"Kredit Resi Gudang, mendapat subsidi bunga dari pemerintah dnegan jaminan Resin Gudang yang diberikan oleh Bank Pelaksana Lembaga Keuangan Non Bank (LKNB),", tuturnya.

Terakhir, Kredit Mikro BRI yang mencakup 48.603l3 debitur. Adapun fasilitas kredit digunakan untuk membiayai aktiva lancar atau menggantikan hutang dagang serta membiayai kegiatan rutin sehari-hari.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Cara BRI Kembalikan Sungai Sebagai Penyangga Kehidupan

PT BRI tbk menggelar aksi ‘Bersih-bersih Sungai’ yang dikemas dalam tema ‘Jaga Sungai Jaga Kehidupan’.

Program bagian dari aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) BRI ini dilaksanakan di 19 sungai, pada 19 BRI Kantor Wilayah di seluruh Indonesia.

Tujuannya, demi mendorong percepatan revitalisasi sungai di sejumlah wilayah. Revitalisasi ini dinilai penting mengingat peran vital sungai sebagai penyangga siklus kehidupan alam sekitar, termasuk manusia.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan bahwa program ini untuk mengembalikan fungsi asli sungai sebagai menjadi penyangga kesehatan, ekonomi, sosial, budaya masyarakat yang ada.

“Kita banyak melihat peradaban terbangun dari sungai yang ada dalam suatu wilayah yang menyebabkan masyarakatnya tumbuh dan memberikan kontribusi yang nyata bagi kehidupan mereka. Untuk itulah BRI hadir untuk mengembalikan ruh sungai sebagai mana mestinya,” ungkap Sunarso, Kamis (01/10/2020).

Dalam pelaksanaannya, BRI mengacu pada konsep Triple Bottom Line yang berdasar pada keberlanjutan. Konsepnya, yakni Pro People, Pro Planet dan Pro Profit.

Urgensi bersih-bersih sungai yang kotor mulai dilakukan BRI sejak November 2019 lalu. Program ini menyasar 19 sungai di Jakarta, Bandung, Palembang, Bandar Lampung, Semarang, Banjarmasin, Denpasar, Manado, Padang, Pekanbaru, Banda Aceh, Medan, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Makassar, serta Jayapura.

"Bersih-bersih Sungai" yang dilakukan BRI bekerja sama dengan pemerintah daerah dan juga kantor wilayah BRI setempat.

Program ini nantinya akan memberikan dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat yang tinggal di sekitar sungai.

Sampah yang terkumpul dari pembenahan sungai tersebut dipilih dan dipilah, dipisahkan sampah organik dan anorganik/plastik.

Sampah organik yang sudah dipilah bisa dimanfaatkan untuk keperluan masayarakat seperti bahan pupuk kompos, tambahan pakan ternak, urban farming, bahkan bisa diolah menjadi biogas.

Sedangkan sampah anorganik akan dicacah menggunakan alat pencacah sampah yang BRI sediakan bagi masyarakat. Setelah sampah dicacah lalu dijual kepada pengumpul sampah dan masyarakat pun memperoleh uang.

“Secara bertahap, setelah Pro Planet dan Pro People terwujud, maka manfaat dari pembersihan sungai dan pengelolaan sampah yang benar akan memberikan keuntungan ekonomis bagi masyarakat sekitar, sehingga Pro Profit dapat direalisasikan. Uang dihasilkan dari penjualan sampah kedepan akan ditabung melalui rekening BRI dan dan bisa ditarik lewat AgenBRILink, Unit Kerja BRI, maupun jaringan e-channel milik BRI lainnya," imbuh Sunarso.

Melalui kegiatan CSR, BRI akan terus mendorong perubahan cara pandang masyarakat akan fungsi dan peran sungai dalam kehidupan dan masa depannya.

Aliran sungai yang bersih dan tertata tidak hanya memperkecil potensi terjadinya banjir saat hujan. Lebih dari itu, sungai mampu memberikan dampak ekonomi dan menggerakan ekonomi masyarakat.

"Nyatanya, jika sungai dibersihkan, ditata dan dijaga, keberadaannya dapat membawa banyak manfaat bagi manusia yang hidup di sekitarnya. Ini sesuai dengan komitmen kami bahwa kehadiran BRI dapat memberikan value dan mendeliver value untuk masyarakat,” tutup Sunarso.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.