Sukses

Investasi Dana Pensiun Bisa Jadi Modal di Era New Normal

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan investasi dana pensiun di masa pandemi terus mengalami peningkatan

Liputan6.com, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan investasi dana pensiun di masa pandemi terus mengalami peningkatan.

Pada bulan Juli 2020 Investasi Dana Pensiun tumbuh 3,33 persen (yoy) yakni Rp 282,74 triliun. Lebih tinggi dibandingkan dua bulan sebelumnya yakni RP 278,7 triliun pada bulan Juni 2020 dan Rp 274,8 triliun pada Mei 2020.

"Dari industri keuangan non-bank, Investasi Dana Pensiun meningkat konsisten," kata Staf Ahli OJK, Ryan Kiryanto dalam Live Streaming Keterangan Pers OJK bertajuk 'Stabilitas Sistem Keuangan dan Pengawasan Terintegrasi OJK' di akun YouTube Jasa Keuangan, Jakarta, Rabu (2/8/2020).

Meski kenaikannya tidak besar, Ryan berharap pola peningkatan ini terus berlanjut sampai akhir tahun. Sehingga bisa menjadi modal yang baik saat memasuki tahun 2021.

"Ini modal yang baik untuk tahun 2021 dan masuk ke era new normal," kata Ryan.

Selain itu dari pasar modal hingga 25 Agustus 2020 lalu, sudah terhimpun dana sebesar Rp 63,7 triliun. Meningkat dari bulan Juli yang hanya Rp 54,1 triliun dan bulan Juni 2020 sebesar 39,6 triliun.

Merdeka.com

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasar Modal Memasuki Fase Menggembirakan

Begitu juga dengan jumlah emiten baru yang meningkat jadi 32 pada 25 Agustus 2020. Meningkat dari bulan Juli yang hanya ada 28 emiten baru dan pada Juni ada 22 emiten baru.

Hal ini juga diikuti oleh NAB Reksa Dana yang mengalami peningkatan konsisten. Sampai 19 Agustus lalu, terhimpun dana Rp 519,57 triliun. Meningkat dari bulan Juli 2020 sebesar Rp 50,26 triliun dan Rp 482,55 triliun pada Juni 2020.

"Penghimpunan dana di pasar modal dan NAB Reksa Dana meningkat diiringi penambahan emiten baru," kata Ryan.

Ryan bersyukur, di tengah kondisi ketidakpastian global ini, permintaan di pasar modal masih tumbuh. "Kalau dilihat secara table, dari semuanya ini dalam fase yang naik dan menggembirakan," kata Ryan.

Dia menambahkan, saham ditutup menguat sejak 8 Juli 2020. IHSG konsisten di atas level 5.000. Sentimen positif pasar modal juga didorong investor domestik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.