Sukses

Kunker ke Bangka Selatan, Mentan Salurkan Alsintan dan KUR

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja ke Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) melakukan kunjungan kerja ke Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung, Jumat (07/08/2020). Bersama Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, Mentan SYL melakukan panen raya padi dan menyerahkan kartu tani di Negeri Serumpun Sebalai. Mentan juga menyerahkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), dan menyalurkan KUR pertanian.

Mentan SYL berharap bantuan yang diberikan ini bisa mendorong agar Bangka Belitung, khususnya Bangka Selatan, bisa swasembada pangan.

“Kementerian Pertanian akan selalu berusaha agar setiap daerah bisa swasembada pangan. Kita ingin setiap daerah bisa menggenjot produksi pertanian. Dan ini salah satu cara untuk menjaga ketahanan pangan dan juga antisipasi terjadinya kekurangaan pangan akibat Covid-19 ataupun ancaman kekeringan sebagaimana disampai FAO,” tuturnya.

Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy, mengatakan bantuan yang diberikan kali ini untuk semakin memperkuat pertanian Bangka Selatan.

“Bantuan ini kita berikan ke untuk menunjang pertanian di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Bangka Belitung. Bantuannya berupa fasilitasi perbengkelan pertanian senilai Rp 500 juta,” terangnya.

Selain itu, diberikan juga bantuan berupa 10 unit Traktor Roda 2, 2 unit Traktor Roda 4, dan 32 unit pompa air. Total biaya yang dikeluarkan untuk bantuan alsintan ini mencapai Rp 2.048.116.544

 

Selain itu, Kementan melalui Ditjen PSP juga menyalurkan KUR Pertanian kepada Legiyah sebesar Rp 125 juta, dan Tarsani sebesar Rp 150 juta. Menurut Sarwo Edhy, penyaluran KUR dilakukan untuk membantu meningkatkan komoditas padi Kabupaten Bangka Selatan.

“Kita berharap bantuan yang diberikan ini bisa membatu petani untuk memaksimalkan atau meningkatkan hasil produksi dan membantu menekan losses. Petani pun kita harapkan bisa memaksimalkan peran dari alsintan dan menjaganya,” harapnya.

Menurut Sarwo Edhy, pengelolaan Alsintan secara perorangan kurang efesien sehingga pemberdayaan alsintan melalui Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA). Pelayanan jasa alsintan dapat berupa jasa sewa alsintan, jasa olah tanah, jasa tanam, jasa panen dan jasa simpan pinjam.

Sarwo Edhy juga mengatakan, alsintan yang dikelola UPJA di sejumlah daerah sudah banyak yang berhasil dan terbukti UPJA mampu memberikan nilai tambah kepada poktan atau gapoktan.

"UPJA Marga Jaya di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, merupakan salah satu UPJA yang mengelola alsintan dengan baik sehingga bisa mendapatkan hasil dari sewa alsintan ke petani hingga memiliki penghasilan bersih ratusan juta rupiah," ujar Sarwo Edhy.

UPJA Marga Jaya di Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, yang membawahi 33 Poktan dengan areal seluas 2.000 Ha. UPJA ini sudah melayani proses pengolahan lahan dan pemanenan dengan penghasilan bersih bisa mencapai Rp 125.000.000,00 per musim tanam

Kegiatan yang dilaksanakan oleh UPJA Marga Jaya meliputi menyewakan alat pra panen dan pasca panen, aktifitas perbengkelan, menyediakan spare part alsintan yang dibutuhkan petani hingga membeli GKP di tingkat petani.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.