Sukses

Pebisnis Pemula, Perhatikan 7 Hal ini Saat Merintis Bisnis dari Nol

Ini penting diketahui oleh Anda yang baru pertama kali terjun ke dunia bisnis.

Liputan6.com, Jakarta Merintis suatu usaha bukan hal yang mudah. Ada banyak hal yang mesti diperhatikan agar usaha yang dibuka bisa berjalan dengan lancar, dan tentunya mendulang sukses seperti yang diinginkan.

Ini penting diketahui oleh Anda yang baru pertama kali terjun ke dunia bisnis. Jika diabaikan, yakinlah kalau bisnis akan mengalami banyak kendala di kemudian hari yang tidak bisa diatasi. Kondisi seperti ini tentunya akan berujung pada kegagalan yang pada akhirnya bisnis mengalami gulung tikar.

Untuk itu, sebagai pebisnis pemula ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merintis bisnis dari nol agar bisa mencapai titik sukses. Seperti berikut ini yang telah dikutip dari Cermati.com, Senin (28/6/2020):

1. Ketahui prospek bisnis dalam jangka panjang

Mengingat bisnis bukan untuk satu atau dua tahun ke depan saja, maka penting untuk memilih bisnis yang punya prospek menjanjikan dalam jangka waktu lama.

Misalnya bisnis makanan yang tak akan pernah lekang oleh waktu, karena makan adalah kebutuhan utama semua orang. Anda juga bisa melirik bisnis laundry karena sekarang orang-orang ingin yang serba praktis.

Prospek yang menjanjikan akan membuat hidup Anda merasa lebih tenang, karena tidak ada yang perlu ditakuti selagi bisnis dikelola dengan baik. Seburuk apapun kondisi yang terjadi di luar sana, setidaknya bisnis masih bisa beroperasi seperti biasa.

2. Siapkan modal yang cukup

Modal yang diperlukan dalam berbisnis berbeda-beda, tergantung dari jenis bisnisnya. Untuk bisnis makanan sendiri, Anda perlu menyiapkan modal untuk membeli alat dan bahan, menyewa tempat, membayar listrik, promosi, serta biaya lainnya. Jika diperkirakan, modalnya bisa mencapai Rp 25 juta atau lebih.

Kalau ingin lebih praktis, Anda bisa membuka bisnis franchise. Dimana alat dan bahannya sudah disediakan langsung, jadi tinggal diolah sesuai standar dan petunjuk yang sudah ditetapkan.

Sayangnya, keuntungannya tidak mutlak untukmu, melainkan harus dibagi sesuai persentase yang disetujui di awal.

 

Tonton Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

3. Pahami kebutuhan pelanggan

Untuk saat ini, apa sebenarnya yang dibutuhkan oleh pelanggan?. Nah, Anda harus bisa melihat ini dengan baik untuk meminimalisir adanya kesalahan produksi yang dapat mengakibatkan kebangkrutan. Karena tidak sedikit bisnis yang gagal karena keterbatasan untuk menganalisis kebutuhan pelanggan.

Sebelum memproduksi dalam jumlah banyak, sebaiknya cari tahu dulu apakah pelanggan menyukai produk Anda atau tidak. Kalau ternyata produk masih kurang memuaskan, Anda tahu apa yang perlu dibenahi. Sehingga produk yang dijual nanti sesuai standar, tidak mengecewakan, dan pastinya laku di pasaran.

4. Utamakan kepuasan pelanggan

Kepuasan pelanggan bukan hanya dinilai dari harga atau kualitas produk yang ditawarkan, tapi juga dari cara Anda memperlakukan mereka.

Pelayanan Anda sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pelanggan. So, jangan pernah cuek atau acuh tak acuh saat pelanggan membutuhkan bantuan atau memberi masukan. Pelanggan ibarat raja dan ratu, jadi Anda harus memperlakukan mereka secara spesial.

Fokus dan tujuan Anda harus 100% untuk mereka. Ketika pelayanan dianggap memuaskan, pelanggan pasti akan datang kembali dan membeli produk Anda di kemudian hari.

 

3 dari 4 halaman

5. Produk harus ada nilainya

Bernilai disini artinya ada yang membedakan antara produk Anda dengan produk orang lain. Dari segi bentuk, boleh saja sama. Tapi dari bahan, motif, dan tekstur tentu harus berbeda, sehingga produk Anda dianggap unik dan menarik minat orang lain untuk membelinya.

Apalagi di era sekarang, informasi tentang suatu produk sangat mudah diakses. Ini akan memudahkan pelanggan untuk menilai dan membandingkan kualitas antara produk Anda dan orang lain. Tanpa adanya nilai, produk Anda pasti cepat ditinggalkan konsumen.

6. Harga yang bersaing

Harga juga perlu diperhatikan, lho! Jangan sampai harga produkmu terlalu tinggi, yang dapat mengakibatkan turunnya minat konsumen untuk membeli. Sebaiknya lakukan riset pasar terlebih dahulu sebelum menetapkan harga jual suatu produk.

Hindari harga jual yang terlalu rendah karena ini dapat melumpuhkan sektor bisnis yang bergerak pada bidang yang sama. Memang, bisnis tidak bisa lepas dari persaingan. Tapi, usahakan untuk bersaing secara sehat yaitu dengan membedakan produk, kualitas, dan pelayanan, bukan mempermainkan harga di pasar.

 

4 dari 4 halaman

7. Atur Cashflow dengan baik

Hal yang wajar bila kondisi keuangan saat merintis bisnis masih belum stabil. Namun seiring berjalannya waktu, Anda harus bisa mengatur dan mengelola cashflow agar lebih baik lagi dari hari-hari sebelumnya.

Apalagi cashflow ini memiliki peran yang cukup penting terhadap kelancaran bisnis. Paling tidak Anda telah menyiapkan cadangan kas untuk membiayai kegiatan operasional bisnis dalam beberapa bulan ke depan. Atau membiayai hal-hal di luar ekspektasi yang masih ada kaitannya dengan bisnis.

Review Bisnis Secara Berkala

Setelah beberapa bulan beroperasi, lakukan review terhadap perjalanan bisnis secara menyeluruh. Dengan review, Anda dapat mengetahui apakah bisnis sudah berjalan sesuai harapan atau belum. Kalau ternyata masih ada lack atau kekurangan, Anda bisa lakukan perbaikan sedemikian rupa guna memaksimalkan operasional bisnis.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.