Sukses

Staf Menko Perekonomian: Hati-Hati Gelombang Kedua Corona

Jika berkaca pada yang sudah terjadi di masa lampau, tidak pernah pandemi bisa langsung berhenti.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Reza Yamora Siregar memperkirakan penyebaran virus Corona Covid-19 masih bisa terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Apalagi pemerintah tengah melonggarkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang artinya seluruh akses perekonomian dan pergerakan masyarakat dibuka kembali.

"Gelombang kedua itu akan terjadi, probability untuk kejadian itu cukup tinggi," kata dia dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu (10/5/2020).

Jika berkaca pada yang sudah terjadi di masa lampau, tidak pernah pandemi bisa langsung berhenti. Seperti halnya terjadi pada pandemi flu atau spanish flu yang terjadi pada saat 1918 hingga 1920.

"Kita akui, kita mesti hati-hati, karena dengan adanya kemungkinan gelombang kedua, apakah kemudian makin buka tutup seenaknya, itu juga tidak bisa karena sektor ekonomi tidak bisa main tutup buka aja," kata dia.

Pemerintah pun terus memutar otak agar penyebaran virus Corona Covid-19 tidak sampai terjadi di gelombang kedua. Beberapa sektor usaha yang akan siap untuk dibuka wajib mengendepankan protokol kesehatan.

"Jadi antisipasi gelombang kedua pasti ada. Makanya persiapan yang paling penting dari kita itu adalah protokol kesehatan itu penting sekali. Jadi setiap sektor usaha, sebelum mereka dibuka, sebelum consider dibuka itu mereka harus menyiapkan protokolnya," ungkapnya.

"Gelombang kedua pasti akan terjadi, tapi sekarang apa kemudian kembali nutup atau memperkuat protokol dan memperkuat fasilitas kesehatan, dan memperbanyak testing itu supaya ekonomi bisa tetap jalan at the same time," sambung dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi: Ancaman Covid-19 Masih Ada, Jangan Sampai Terjadi Gelombang Kedua

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali mengingatkan ancaman gelombang kedua virus corona Covid-19. Jokowi menilai, hingga kini penyebaran virus corona masih ada meski sejumlah daerah tidak memiliki penambahan kasus baru.

"Saya ingatkan tugas besar kita belum berakhir, ancaman Covid masih ada," ujar Jokowi saat berkunjung ke Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Rabu (10/6/2020).

"Ada daerah yang kasus barunya turun, ada daerah yang kasus barunya meningkat, ada daerah yang kasus barunya nihil. Perlu saya ingatkan, jangan sampai terjadi gelombang kedua second wave," sambungnya.

Jokowi meminta kepala daerah, gugus tugas, serta para menteri untuk mewaspasdai lonjakan kasus virus corona. Dia mengakui bahwa situasi tersebut akan terus terjadi hingga ditemukannya vaksin penangkal virus corona.

"Saya ingatkan kepada kita semua, situasi seperti ini akan kita hadapi terus sampai vaksin kita temukan dan bisa kita pergunakan secara efektif karena vaksin ketemu harus uji klinis, uji lapangan yang membutuhkan waktu," katanya.

Karenanya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta masyarakat untuk mulai beradaptasi dengan kebiasaan baru. Dia menekankan pentingnya disiplin mengikuti protokol kesehatan di masa pandemi virus corona.

readyviewed "Adaptasi itu bukan berarti kita meneyrah apalagi kalah, ndak. Tapi kita harus memulai kebiasaan-kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan sehinga masyarakat produktif tapi aman dari Covid," jelas Jokowi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.