Sukses

Dapat PMN Rp 11 Triliun, Hutama Karya Kebut Proyek Trans Sumatera

Keseluruhan dana PMN yang diterima Hutama Karya akan digunakan perusahaan untuk melanjutkan pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyatakan bahwa PT Hutama Karya (Persero) menjadi salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam prioritas penanganan dampak pandemi Corona.

Hal ini didasarkan pada kriteria yang telah disusun oleh pemerintah yakni, pengaruh terhadap hajat hidup orang banyak, peran sovereign yang dijalankan BUMN, eksposur terhadap sistem keuangan, dan kepemilikan pemerintah serta total aset yang dimiliki.

Hutama Karya dinilai telah mencapai kriteria tersebut sehingga Hutama Karya rencananya akan kembali menerima PMN sebesar Rp 7,5 triliun di 2020. Sebelumnya, pemerintah telah menyetujui untuk memberikan suntikan berupa Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada Hutama Karya pada tahun 2020 sebesar Rp 3,5 triliun.

PMN ini untuk pembangunan dan pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 2.765 KM yang terbentang dari Lampung hingga Aceh. JTTS ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembangunannya menjadi prioritas pemerintah Indonesia.

Senior Executive Vice President (SEVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan mengatakan perusahaan sangat berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh stakeholder dalam melanjutkan pembangunan JTTS.

“Hal ini tentunya akan memperkuat perusahaan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh pemerintah, di samping sebelumnya kami telah berhasil menerbitkan Global Bonds senilai 9 triliun rupiah.” ujar Fauzan, Rabu (27/5/2020).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ruas yang Dibangun

Keseluruhan dana PMN yang diterima Hutama Karya akan digunakan perusahaan untuk melanjutkan pembangunan JTTS di beberapa ruas antara lain ruas Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 km (2 Triliun), ruas Sp. Indralaya – Muara Enim sepanjang 119 km (3,2 Triliun), ruas Pekanbaru – Pangkalan sepanjang 95 km (Rp 4,3 Triliun), serta menutup pembiayaan untuk ruas tol yang telah selesai yaitu ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 189 km (Rp 1,5 Triliun).

Hingga saat ini sepanjang ±500 km ruas tol di JTTS telah terbangun dengan 368 km ruas tol telah beroperasi penuh. Beberapa ruas tol tersebut diantaranya adalah Tol Bakauheni – Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 140 km, Tol Terbanggi – Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 km, tol Palembang – Indralaya (Palindra) sepanjang 22 km, dan Tol Medan Binjai (Medbin) seksi 2 dan 3 sepanjang 17 km.

 

3 dari 3 halaman

Target 2020

Adapun di tahun 2020, Hutama Karya menargetkan penyelesaian pembangunan JTTS agar terus berlanjut untuk beberapa ruas prioritas diantaranya adalah ruas tol Pekanbaru – Dumai sepanjang 131 km dimana progress konstruksi sudah mencapai 97 persen secara rata-rata.

Disusul ruas tol Sigli – Banda Aceh seksi 4 Indrapuri – Blang Bintang sepanjang 13,5 km dengan progress konstruksi telah mencapai 99 persen, serta terakhir ruas Medan – Binjai seksi 1 Tanjung Mulia – Helvetia sepanjang 6 km yang ditargetkan selesai pada pertengahan tahun mendatang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.