Sukses

Erick Thohir Ingin Banyak Perusahaan Lokal Produksi Ventilator

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengaku siap membeli ventilator buatan lokal

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, mengaku siap membeli ventilator buatan lokal. Tentunya dengan syarat memenuhi standar kesehatan yang sudah ditentukan oleh kementrian kesehatan.

“Sangat menarik, ventilator itu sebelum dipakai harus ada standar yang benar, jangan sampai dan tentu izin bukan dari kami, tapi dari kementrian kesehatan, selama standarnya sudah siap pakai, kita siap,” kata Erick dalam konferensi Pers, Selasa (7/4/2020).

Meskipun  sebelumnya ia mengaku sangat sulit untuk mendapatkan ventilator, namun kini bantuan ventilator sudah mulai berdatangan.  

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Budi Gunadi Sadikin, yang mengaku ditugaskan oleh Menteri Erick untuk mencari ventilator hingga ke ujung dunia, hingga dirinya membalas cuitan permohonan bantuan ventilator kepada CEO Tesla Motos Elon Musk melalui media sosial twitter.

“Pak menteri meminta untuk mencari ventilator hingga ke ujung dunia, di Indonesia sendiri kekurangan ventilator banyak sekali, yang saya dengar yang masih bisa mensuplai itu China dan Rusia. Jadi ini tugas pak menteri untuk cari ventilator hingga keujung dunia, kemanampun kita cari,” kata Budi. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kekurangan Ventilator

Lanjut, menteri Erick, bantuan ventilator yang datang, ia mulai meragukan apakah kebutuhan ventilator akan terpenuhi atau tidak.

“Saya rasa kan ventilator secara sudah mulai berdatangan, tapikah jumlahnya cukup atau tidak? karena itu rapat kemarin dengan presiden sendiri, kepala BNPB menyarankan pembuatan alat ventilator lokal, ada UI dan ITB. Nah BUMN siap saja,” ujar Erick.

Erick, akan menyambut baik jika memang ventilator akan diproduksi secara lokal demi memenuhi kebutuhan. Tentunya  ia menegaskan ventilator tersebut harus sesuai dengan standar yang berlaku.

 “Kita siap saja, kalau memang ada, kita bisa beli dan kita pergunakan, toh kalau kita lihat rumah sakit BUMN itu ada 611 ICU, nah hari ini mungkin baru 60 persen. Nah yang 40 persennya bisa dari lokal kita bisa beli, asal memang standar-standarnya sesuai,” pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.