Sukses

Gejala Covid Varian Baru, Waspadai Penyebarannya

Gejala-gejala Covid varian baru dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Dengan adanya peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan di Singapura, muncul pertanyaan mengenai gejala Covid varian baru yang menjadi perhatian utama. Varian baru seperti KP.1 dan KP.2 memunculkan pertanyaan mengenai gejala yang mungkin berbeda atau lebih intens dibandingkan dengan varian sebelumnya. Hal ini diperkuat dengan pengumuman Menteri Kesehatan Singapura yang menyebutkan bahwa pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai rata-rata 250 orang per hari, menimbulkan kekhawatiran mengenai gejala Covid varian baru yang mungkin lebih berat.

Sementara itu, di negara lain seperti Amerika Serikat, varian FliRT juga menunjukkan peningkatan kasus yang cukup mencolok. Hal ini memberikan gambaran bahwa gejala Covid varian baru tidak hanya menjadi isu lokal, tetapi juga merambah ke wilayah internasional. Dengan ledakan kasus yang terjadi, muncul kebutuhan untuk lebih memahami gejala Covid varian baru dan upaya penanganan yang efektif.

Peningkatan kasus Covid-19 dan munculnya varian baru menjadi sorotan utama dalam memahami gejala Covid varian baru. Kondisi ini menuntut pemahaman yang lebih mendalam terkait gejala yang mungkin berbeda dengan varian sebelumnya, serta langkah-langkah pencegahan yang perlu ditingkatkan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 di seluruh dunia.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini telah Liputan6.com rangkum gejala Covid varian baru dan langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan, Jumat (14/6/2024).

2 dari 3 halaman

Gejala Covid Varian Baru

Varian Covid-19 terus berkembang, termasuk keluarga varian FliRT yang mencakup KP.2 dan JN.1.7. Di Singapura, penyebaran KP.1 dan KP.2 dari Amerika Serikat menyumbang dua per tiga dari total kasus di negara tetangga Indonesia. FliRT dinilai dapat meningkatkan kasus selama musim panas atau pertengahan tahun, dengan kelompok rentan seperti lansia dan komorbid memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap varian ini.

Meskipun belum ditemukan gejala khusus terkait varian baru tersebut, masa inkubasi masih tetap sama dengan sebelumnya, yaitu sekitar lima hari sebelum munculnya gejala. CDC telah merilis gejala untuk varian FliRT, yang beberapa di antaranya tetap sama dengan varian lainnya:

  1. Demam atau menggigil
  2. Batuk
  3. Sakit tenggorokan
  4. Hidung tersumbat atau meler
  5. Sakit kepala
  6. Sesak napas
  7. Kelelahan
  8. Kehilangan indra perasa dan penciuman, tubuh terasa kurang kesadaran, hingga gejala gastrointestinal seperti sakit perut, diare ringan, dan muntah.

Menggunakan masker kembali sangat disarankan untuk menghindari risiko terkena Covid-19, terutama di luar ruangan. Selain itu, menghindari kerumunan dan memastikan ventilasi ruangan yang baik juga menjadi langkah penting dalam pencegahan penyebaran virus.

John Hopkins Bloomberg School of Public Health menjelaskan kondisi kekebalan seseorang terhadap varian FliRT, terkait dengan jenis varian yang telah menjangkit sebelumnya. Misalnya, jika seseorang terkena varian JN.1, mereka akan memiliki perlindungan yang lebih tinggi terhadap seluruh varian FliRT, karena perbedaan hanya satu atau dua perubahan asam amino. 

Sebaliknya, jika terjangkit varian yang lebih lama dari JN.1, perlindungan pada tubuh juga tidak akan terlalu besar. Oleh karena itu, pemahaman akan gejala dan perlindungan terhadap varian baru menjadi kunci dalam mengatasi penyebaran Covid-19 yang terus berubah dan berkembang.

3 dari 3 halaman

Tips Mencegah Penularan Covid Baru

Meskipun sebagian besar area dan kegiatan publik telah dibuka kembali, penting untuk tetap mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19. Protokol kesehatan yang tetap harus dilakukan meliputi penggunaan masker dengan disiplin, mencuci tangan secara rutin, menghindari kerumunan, dan mendapatkan vaksin Covid-19.

Selain protokol kesehatan dasar tersebut, terdapat langkah-langkah tambahan yang dapat dilakukan untuk mendukung upaya pencegahan penularan Covid yang baru, di antaranya:

  1. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi Seimbang: Memperhatikan pola makan yang sehat dan seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi.
  2. Rutin Berolahraga: Berolahraga secara teratur dapat meningkatkan kebugaran tubuh dan sistem kekebalan.
  3. Mengonsumsi Multivitamin: Pemenuhan nutrisi melalui multivitamin juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
  4. Minum Air yang Cukup: Menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan minum air yang cukup juga merupakan bagian penting dari menjaga kesehatan.
  5. Istirahat yang Cukup: Memastikan tubuh mendapatkan istirahat yang cukup setiap harinya dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  6. Hindari Stres: Mengelola stres dengan baik juga berperan penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Kita harus tetap mengingat bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir dan masih ada kemungkinan munculnya varian baru akibat mutasi virus. Oleh karena itu, salah satu langkah efektif yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan melakukan vaksinasi. 

Pastikan Anda dan keluarga telah mendapatkan vaksin Covid-19 baik dosis pertama maupun kedua, dan segera lakukan booster shot untuk meningkatkan perlindungan tubuh. Dengan mematuhi protokol kesehatan dan menjaga kesehatan secara keseluruhan, kita dapat melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita dari penularan Covid-19 dan varian-varian yang mungkin muncul.