Sukses

Harga Bawang Putih Mulai Turun Usai Operasi Pasar

Harga cabai dan bawang putih mulai turun usai adanya kenaikan beberapa hari sebelumnya.

Liputan6.com, Jakarta - Sempat naik drastis, harga bawang putih di pasar tradisional berangsur turun. Seperti yang terjadi di Pasar Kebon Kosong, Matraman, Jakarta Pusat.

Salah satu pedagang, Sutartin (50), menjelaskan bahwa saat ini dirinya menjual bawang putih seharga Rp 35 ribu per kilogram (kg). Harga ini sudah turun Rp 12 ribu per kg dari sebelumnya mencapai Rp 45 ribu per kg.

“Sekarang kita harganya murah, kemarin ada operasi pasar jadi lebih murah. Nanti kalau stok operasi pasar habis ya kita ambil lagi dari induk dan pasti naik lagi. Seperti ini memang tidak bisa di prediksi mbak, tergantung petani nya dan cuaca,” ujar Sutartin kepada Liputan6.com, Jumat (14/02/2020).

Tak hanya bawang putih, harga cabai merah keriting dan cabai rawit juga mengalami penurunan. Sutartin membandrol cabai merah dengan harga Rp 38 ribu per kg dan cabai rawit merah Rp 46 ribu per kg. Harga hari ini jauh lebih murah dibanding harga minggu lalu yang meroket sampai di harga Rp 80 ribu per kg.

Menurut Sutartin, kembali normalnya harga bahan pokok ini hanya sementara waktu dan tidak dapat diprediksi.

Operasi pasar dari pemerintah disambut baik oleh para pedagang. Pasalnya, operasi pasar membantu membuat stabil harga bahan pokok.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Bawang Putih Diperkirakan Kembali Normal Sebulan

Ketua Harian Asosiasi Eksportir-Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia (Aseibssindo) Hendra Jowono mengharapkan harga bawang putih berangsur turun dan stabil.

“Mudah-mudahan dalam waktu satu bulan mendatang harga bawang putih dipasaran akan berangsur-angsur turun dan stabil kembali,” kata Hendra seperti dikutip dari Antaranews.com, Selasa (11/2/2020).

Menurut Hendra, 90 persen pasokan bawang putih di Indonesia masih diimpor dari negeri Tirai Bambu. Sehingga, mewabahnya virus corona membuat terjadi kendala di sentra-sentra produksi dan logistik.

“Terjadi keterlambatan produksi karena baru mulai kerja lagi setelah liburan nasional di China diperpanjang oleh karena kasus virus corona dan pemeriksaan kesehatan pekerja post border diperketat pemerintah daerah China,” ujarnya.

Hendra mengatakan, masyarakat konsumen pada umumnya meminta pemerintah untuk memperhatikan kenaikan harga-harga buah dan sayur, baik lokal maupun impor bawang putih.

Bahan-bahan pangan tersebut, lanjutnya, sejak dua hingga tiga minggu belakangan ini sudah naik drastis karena kekurangan pasokan yang diakibatkan oleh karena musim hujan.

Reporter: Helena Yupita

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.