Sukses

Sejarah Baru, Pelantikan Pengurus HIPMI Dihadiri oleh Presiden

Presiden Jokowi kader sejati HIPMI. Sebab, orang nomor satu itu melaksanakan moto HIPMI yakni 'Bertanding untuk Bersanding'.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani H Maming mengatakan dalam sejarah pelantikan pengurus, baru kali ini dihadiri langsung oleh presiden. Sejak tahun 1972, pelantikan pengurus HIPMI hanya dihadiri kalangan internal organisasi.

"Hari ini adalah hari bersejarah, di mana BPP Hipmi pertama kali dilantik yang dihadiri bapak kita tercinta, Bapak Joko Widodo," kata Mardani dalam sambutannya di Hotel Raffles Jakarta, Jakarta Selatan, Rabu (15/1).

Mardani menyebutkan, Presiden Jokowi kader sejati HIPMI. Sebab, orang nomor satu itu melaksanakan motto HIPMI, yakni "Bertanding untuk Bersanding".

Mantan Bupati Tanah Bumbu ini menyinggung soal masuknya mantan rival di pilpres, Prabowo Subianto, yang kini menjadi Menteri Pertahanan. Hanya saja, Jokowi belum berhasil merangkul Sandiaga Uno yang kala itu menjadi calon wakil presiden Prabowo.

"Tinggal menunggu giliran Bang Sandiaga Uno," ucapnya diikuti riuh tepuk tangan audiens.

Sebagaimana diketahui, Sandiaga merupakan mantan ketua HIPMI periode 2005-2008. Mantan Wakil Gubernur DKI ini hadir dalam acara tersebut sebagai tamu undangan mantan ketua umum.

Selain Sandiaga, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju juga hadir sebagai tamu undangan. Diantaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Sekretariat Negara Pratikno, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainuddin Amali, Menteri Sosial Juliari P Batubara.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kualitas SDM

Mardani mengatakan pelantikan kali ini mengusung tema 'Meningkatkan Kualitas SDM Pengusaha Muda Dalam Menyambut Era Bonus Demografi'. Tema ini sejalan dengan fokus pembangunan pemerintah. Membangun peningkatan SDM Indonesia agar mampu bersaing dengan negara-negara lain di era bonus demografi dan revolasi industri 4.0.

Namun kata Mardani dia mempertanyakan kesiapan negara menghadapi era bonus demografi ini. Menurutnya, bonus demografi tersebut bisa mengguntungkan. Tapi di di sisi lain bisa menjadi bencana jika tidak mempersiapkan generasi muda sejak dini.

"Contoh kecil, sepak bola Asian Games, di mana Vietnam yang penduduknya hanya 90 juta, kita 250 juta, kita dikalahkan 3:0," ungkapnya.

Baik Vietnam maupun Indonesia sama-sama mengalami bonus demografi. Untuk itu hal ini perlu diantisipasi sejak dini. Dia mengklaim semua pihak telah sepakat 10 tahun akan datang para pemimpin negara adalah anak muda yang terdepan.

"Mudah-mudahan pemimpin masa depan itu ada di dalam ruangan ini," ujarnya.

HIPMI pun mengambil peran dalam menghadapi bonus demografi. Salah satunya mendirikan HIPMI To School, HIPMI Go To Pesantren dan HIPMI Go To Kampus.

 Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.