Sukses

Harga Harley yang Diselundupkan Dirut Garuda Capai Rp 800 Juta

Harga motor Harley Davidson klasik dengan tipe Shvelhead keluaran tahun 1970-an mencapai Rp 800 juta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani beberkan harga motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang diselundupkan dalam pesawat Airbus A330-900 milik PT Garuda Indonesia (Persero).

Harga motor Harley Davidson klasik dengan tipe Shvelhead keluaran tahun 1970-an tersebut mencapai Rp 800 juta per unitnya. Sedangkan harga sepeda Brompton berkisar Rp 50 juta hingga Rp 60 juta per unit.

"Perkiraan nilai motor tersebut Rp 800 juta per unit, sedangkan nilai sepeda Rp 50 hingga Rp 60 juta per unit, mungkin ada yang bilang lebih," ujar Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (5/12/2019).

Motor Harley Davidson yang ditemukan dalam keadaan terurai itu tersimpan dalam boks cokelat berjumlah 15 kotak, sedangkan sepeda lipat tersimpan dalam 3 boks cokelat.

Sementara itu, dalam laporan komite audit yang diterima oleh Menteri BUMN Erick Thohir, tercatat inisial AA sebagai pemilik Harley Davidson tersebut. AA sendiri memiliki kemiripan dengan nama Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Ashkara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Pecat Dirut Garuda Indonesia yang Selundupkan Harley

Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir memberhentikan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara atas penyelundupan onderdil Harley Davidson keluaran 1970-an yang didatangkan dari Prancis. Pemecatan tersebut, usai Ari Ashkara mengaku merupakan pemilik barang selundupan tersebut.

"Saya sebagai Kementerian BUMN, akan memberhentikan saudara Direktur Utama Garuda Indonesia," ujar Erick di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (5/12).

Erick mengatakan, pemecatan Ari Ashkara tidak bisa dilakukan secara langsung sebab harus melewati proses Rapat Luar Biasa Pemegang Saham. Mengingat perusahaan tersebut merupakan perusahaan milik publik.

"Untuk proses pemberhentian tidak bisa langsung hari ini, nanti ada rapat pemegang saham umum. Tapi kita langsung menunjuk pelaksana tugas," jelasnya.

Dia menambahkan, Kementerian BUMN sebenarnya menginginkan Dirut Garuda Indonesia itu mengundurkan diri. "Saya tadi pagi mengharapkan individu yang terlibat mengundurkan diri daripada dicopot dengan tidak hormat. Dari pada malu disorot keluarga, tetangga," jelasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.