Sukses

Disuguhi Botol Plastik, Menteri Susi Marah-marah

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti selalu mengkampanyekan pelarangan penggunan plastik

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti marah ketika disediakan sejumlah botol plastik di depan mejanya dalam acara startup siang ini.

Hal itu ia sampaikan pada acara The Nation Gerakan Nasional 1000 Startup Digital Satu Indonesia dengan tema Sumber Daya Digital Millenial Unggul, 1000 Inovasi Digital – Indonesia Maju di Istora Senayan.

"Hindari pemakaian plastik sekali pakai," tutur dia di sebelah Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, dan Kepala BKPM Thomas Lembong di Jakarta, Minggu (18/8/2019).

Hal itu pun dibarengi dengan pernyataan Menkeu Sri Mulyani yang turut mendukung Menteri Susi dalam acara yang sama. "Ini botol pelastik saya kurang suka," ujarnya.

Susi pun menjelaskan, masyarakat harus sering menggunakan tumbler atau membawa botol sendiri guna menghindari pemakaian sampah plastik.

"Sampah di laut nomer dua terbesar di dunia. Bulan lalu saya demo di depan istana, sekarang saya demo di depan anak-anak muda. Setop pemakaian plastik sekali pakai," ujar Susi Pudjiastuti di ratusan peserta yang hadir di Istora Senayan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kurangi Plastik, Danone Tertarik Kerja Sama dengan KKP

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan ada beberapa perusahaan yang kini tengah merapat untuk melakukan kerja sama dalam mengurangi penggunaan plastik. Adanya perusahaan ini pun menjadi sinyal baik untuk menekan sampah plastik.

"Alhamdulillah sudah beberapa perusahaan. Danone sudah merapat untuk kita bekerja bersama mengurangi persoalan dari botol botol mineral sekali pakai misalnya," kata Menteri Susi saat ditemui di rumah dinasnya, Jakarta, Kamis (15/8/2019).

Susi mengatakan, selain perusahaan air mineral tersebut ada juga salah satu perusahaan petrokimia yang sudah mulai sadar dampak dari penggunaan plastik yang dilakukan terus-menerus. Kendati begitu dirinya tidak menyebutkan nama perusahaan tersebut.

"Bagaimana pun juga keresek dan kantong plastik harus suatu saat dikurangi dan dihentikan ujungnya. Karena memang tidak bisa lagi ini menjadi persoalan bangsa," kata dia.

3 dari 3 halaman

Diselesaikan Bersama

Susi mengatakan, persoalan sampah plastik ini menjadi penting untuk diselesaikan secara bersama-sama. Dia pun tak heran, Indonesia dinobatkan sebagai negara peringkat ke dua dengan jumlah sampah plastik terbanyak.

Menteri Susi tak menapik, dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tidak bisa lepas dari penggunaan plastik. Paling tidak kata dia, ada kesadaran dari diri masyarakat untuk mengurangi penggunaan plastik.

"Kalau kita satu generasi kita saja sepanjang hidup berapa puluh ribu plastik kita buang dari sedotan, bungkus makanan, bungkus sampo, dari sabun semua hampir semua yang kita pegang dan pakai dalam kehidupan kita sehari hari," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.