Sukses

Kawasan Industri Senilai USD 300 Juta Dibangun di Karawang

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto meresmikan dimulainya pembangunan kawasan industri Karawang New Industry City Tenants di Karawang (KNIC), Jawa Barat, kemarin.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meresmikan dimulainya pembangunan kawasan industri Karawang New Industry City Tenants di Karawang (KNIC), Jawa Barat, kemarin. Kawasan industri tersebut dibangun oleh perusahaan asal China yaitu China Fortune Land Development (CFLD). 

Airlangga mengungkapkan, pembangunan KNIC yang meggelontorkan dana mencapai USD 300 juta ini mampu menarik investasi hingga USD 100 juta dari enam perusahaan yang telah berkomitmen menjadi tenant-nya. Investor tersebut antara lain berasal dari China, Taiwan, Jepang, dan Indonesia.

Kawasan industri terpadu ini juga ditargetkan mampu menciptakan 4.000 lapangan pekerjaan baru.

"kami mengapresiasi pembangunan KNIC ini, terlebih lagi sebagai kawasan industri yang diarahkan menuju kawasan industri 4.0, paparnya. KNIC akan dikelola oleh CFLD International, perusahaan perencana, pengembang, dan operator kota industri baru berskala internasional," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6/2019).

KNIC dinilai memiliki lokasi strategis karena terletak 47 km di timur Jakarta dan berada tepat di tengah-tengah jalur ekonomi antara kota Jakarta dan Bandung.

Apalagi didukung oleh  infrastruktur utama, seperti jalan tol Cikampek, LRT Jabodetabek, rencana kereta cepat Bandung Jakarta, tol elevated, Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Patimban.

Kawasan industri ini memiliki luas sebesar 205 hektare serta akan dilengkapi dengan infrastruktur kelas dunia koneksi digital. Saat ini, telah dilengkapi kantor pengelola serta sarana dan prasarana seperti jalan, jaringan listrik, dan sarana pendukung lainnya.

Selain itu, akan disiapkan fasilitas yang dirancang khusus untuk mendukung program bangunan hijau, industri pangan, industri elektronika, industri logistik modern, serta ruang inovatif untuk industri kecil dan menengah (IKM).

"Sebagai pengelola kawasan industri, KNIC perlu tetap meningkatkan pelayanan kepada perusahaan industri serta menguatkan hubungan kerja sama dengan pemerintah dan bidang usaha lainnya, termasuk turut serta meningkatkan sumber daya manusia industri yang kompeten," kata dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Investasi Tercepat

Menurut Airlangga, pembangunan KNIC merupakan salah satu investasi tercepat dalam upaya pengembangan kawasan industri di Indonesia. Investasi KNIC ini merupakan hasil dari realisasi kunjungan Bapak Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2016 sebelum G20 di Hangzhou. CFLD International menjadi mitra pada acara seminar di Shanghai, tuturnya.

Dia menyatakan, investasi tersebut sekaligus menunjukkan Indonesia masih menjadi negara tujuan utama untuk penanaman modal khususnya di sektor industri.

"Ini sesuai yang diharapkan Bapak Jokowi bahwa perlu adanya peningkatan investasi, dan di Karawang ini kita bisa melihat bahwa sektor industri masih bergairah. Apalagi nanti paket insentif fiskal akan dikeluarkan untuk mendukung iklim usaha semakin bergerak," lanjut dia.

Airlangga juga menilai infrastruktur yang dibangun di KNIC memiliki trademark design dan kualitas kelas global.

"Kami senang, CFLD terus percaya terhadap pasar di Indonesia, karena mereka telah membangun kawasan industri di Tangerang, yang ukurannya 10 kali lipat di Karawang," tandas dia.

3 dari 3 halaman

Menperin Dorong Industri Besar Bina UKM

Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto meminta agar pelaku industri skala besar lebih banyak memberikan pembinaan kepada usaha kecil dan menengah (UKM). Hal ini agar para pelaku UKM tersebut bisa naik kelas.

Airlangga mengatakan, saat ini Indonesia memiliki kondisi yang baik bagi pelaku UKM untuk tumbuh dan berkembang.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi kuartal I 2019 tumbuh 5,07 persen, lebih tinggi dibandingkan laju ekonomi pada kuartal I 2018 yang sebesar 5,06 persen. Salah satu yang mendorong pertumbuhan tersebut adalah konsumsi rumah tangga masyarakat yang tumbuh positif.

"Penjualan eceran tumbuh 8,10 persen, menguat dibanding kuartal I tahun 2018. Penguatan antara lain terjadi pada penjualan makanan dan minuman, perlengkapan rumah tangga, dan barang lainnya," ujar dia di Jakarta, Minggu (26/5/2019).

Airlangga mengungkapkan, salah satu contoh industri yang berhasil melakukan pembinaan yang berkesinambungan terhadap UKM yaitu PT HM Sampoerna melalui program ‎Sampoerna Retail Community (SRC). Setelah berjalan 11 tahun, jaringan SRC telah menjangkau 105 ribu peritel tradisional di 34 provinsi di Indonesia.

"Sampoerna Retail Community (SRC) sebagai wadah UKM ritel merupakan salah satu contoh program pemberdayaan UKM khususnya peretail tradisional di tingkat nasional yang berhasil," kata dia.

Sementara itu, Direktur Urusan Eksternal Sampoerna, Elvira Lianita mengatakan, melalui program SRC, UKM agar dapat berkembang bersama-sama melalui peningkatan kapasitas dan menciptakan ekosistem komersial yang inklusif, yang pada akhirnya mewujudkan kemandirian perekonomian, baik di tingkat daerah maupun nasional.

"Sampoerna mendukung program pemerintah melalui pembinaan terhadap toko kelontong yang tergabung dalam SRC sebagai bagian UKM Indonesia. Kami berharap dapat terus mendukung SRC untuk berinovasi agar dapat terus meningkatkan daya saing usaha, sehingga mampu menggerakan roda ekonomi di Indonesia,” tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.