Sukses

Awas, 5 Kebiasaan Ini Bisa Memicu Utang

Tanpa sadar, kebiasaan-kebiasaan ini bisa menumpuk utang bila terus menerus dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta - Utang tidak muncul begitu saja tanpa adanya aktivitas belanja yang Anda lakukan. Tahukah Anda, beberapa kebiasaan belanja dapat membuat Anda memiliki banyak utang.

Anda bisa menghindari kebiasaan ini agar tabungan Anda tetap terjaga dan terhindar dari utang. Apa saja kebiasaan yang harus Anda hindari agar Anda tidak memiliki utang, atau setidaknya hanya memiliki sedikit?

Dikutip dari The Balance, Senin (11/02/2019), berikut lima kebiasaan memicu utang.

1. Belanja lebih banyak dari gaji

Logikanya, pasti mustahil jika Anda belanja Rp 5 juta dalam satu bulan padahal gaji Anda hanya Rp 4 juta.

Tapi ada hal yang bisa membuat Anda secara tidak sadar belanja lebih banyak, yaitu meminjam uang ke teman dalam jumlah besar (untuk keperluan konsumtif, tentunya), mengambil uang tabungan, dan yang paling celaka adalah memakai kartu kredit dengan ceroboh.

Anda tidak sadar menggesek kartu. Begitu melihat total tagihan, Anda tidak percaya jika belanja sebanyak itu dalam sebulan.

Bila ini dilakukan terus menerus, Anda bisa saja membuat utang terus menerus. Gaji Anda hanya 'gali lubang tutup lubang', Anda meminjam, gaji Anda terbayar untuk utang, lalu Anda tidak punya uang, kemudian Anda meminjam lagi dan seterusnya.

2. Belanja dengan uang yang tidak nyata

Seperti yang disebutkan di poin sebelumnya, menggunakan kartu kredit adalah salah satu hal yang mungkin tidak sengaja Anda lakukan, yang membuat total tagihan Anda semakin membludak.

Kartu kredit adalah "uang yang tidak nyata", dan ketika Anda tidak bisa membayar tagihan kartu kredit beserta bunganya, bunga akan terus bertambah dan Anda akan kesulitan mencari cara membayarnya.

Gunakan kartu kredit seperlunya, atau jika Anda tidak begitu membutuhkannya, jangan memiliki kartu kredit. Anda perlu mengendalikan diri dari sifat konsumerisme jika ingin memanfaatkan kartu kredit atau jika tidak, utang akan menunggu Anda.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Jangan beli hal 'biasa' dengan kartu kredit

Hal 'biasa' di sini maksudnya adalah barang yang sehari-hari Anda dapat beli dengan uang tunai atau kartu debit.

Contohnya bahan dapur, perlengkapan mandi, dan lainnya. Bila Anda berpikir belanja kebutuhan sehari-hari dengan kartu kredit dapat membantu untuk akumulasi poin reward (biasanya kartu kredit memberikan fitur ini), pertimbangkan dahulu, lebih hemat mana, membeli dengan uang tunai atau akumulasi poin kartu kredit? Tentukan yang mana yang membuat Anda lebih hemat.

4. Pakai kartu kredit ketika Anda memiliki uang tunai

Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, Anda sebaiknya selalu mengutamakan menggunakan uang tunai daripada kartu kredit. Meskipun lebih praktis, ingat, kartu kredit memiliki bunga yang tidak kecil.

Jangan sampai barang yang bisa Anda beli dengan uang tunai seharga Rp 100 ribu malah Anda beli dengan kartu kredit, yang memang hanya seharga Rp 95 ribu namun dengan bunga 7 persen setahun.

 

 

3 dari 3 halaman

5. Berutang untuk membayar utang

Ini disebut lingkaran setan, dimana Anda membayar utang Anda dengan utang yang Anda dapat dari pihak lain. Tidak akan selesai.

Katakanlah Anda memiliki utang Rp 6 juta dengan bunga 7 persen, lalu karena tidak bisa membayarnya, Anda berutang lagi dengan jumlah yang sama dengan bunga yang lebih tinggi.

Solusinya, jika Anda memang harus berutang untuk membayar tagihan sebelumnya yang sangat penting, pilihlah peminjam yang menetapkan bunga lebih rendah. Dalam kasus di atas, pilihlah peminjam yang memberi bunga di bawah 7 persen, misalnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.