Sukses

Kisah Hidup Enggartiasto Lukita, dari Pengusaha hingga Terjun ke Dunia Politik

Satu pesan Pak Sis yang tak pernah Enggartiasto lupakan adalah seseorang perlu terjun ke lapangan untuk membawa perubahan.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita menerima gelar Doktor Honoris Causa (Dr HC) dalam bidang Pendidikan Kewirausahaan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung pada Kamis ini. Saat memberikan pidato pada acara tersebut, ia mamaparkan perjalanan hidupnya sebagai wirausahawan.

"Negara ini butuh lebih banyak pengusaha. Jadi pengusaha yang baik itu tidak kalah hormatnya dengan profesi lain," tuturnya saat ditemui di Bandung, Kamis (18/10/2018).

Enggartiasto pun bercerita bagaimana lika-liku kehidupan yang harus ia sehinga bisa menjadi pengusaha sukses. Kisah tersebut ia mulai saat bertemu dengan Pak Sis yang adalah Siswoyono Yudo Husodo yang merupakan pengusaha sukses yang membangun Bangun Tjipta Sarana.

"Awalnya Pak Sis memberi kepercayaan penuh, sehingga akhirnya saya diberi kesempatan mengepalai salah satu unit usaha di bidang real estate. Saya pun jadi Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI)," ungkapnya.

Tak lama berselang, Enggartiasto akhirnya membentuk kelompok usaha sendiri. Keputusan karier ini pula yang mengantarkan Enggartiasto pada akhirnya menjadi politikus.

"Dari REI, saya kemudian membangun kelompok usaha saya sendiri yang juga bergerak di bidang properti. Itu hasil belajar dari Pak Sis. Pak Sis pula yang mendorong saya masuk dunia politik, sesuai pesannya" kata dia.

Enggartiasto bercerita, ada satu pesan Pak Sis yang tak pernah ia lupakan, yakni bagaimana seseorang perlu terjun ke lapangan untuk membawa perubahan.

"Pesan beliau, jika ingin memperbaiki sesuatu, kita harus ikut dan masuk menjadi bagian dari sistem. Oleh sebab itu, saya belajar, saya tekuni dan saya berinteraksi dengan para tokoh politik," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendag Enggar Terima Gelar Doktor Honoris Causa dari UPI

Mendag Enggartiasto Lukita, menerima gelar kehormatan doktor honoris causa (Dr HC) dalam bidang Pendidikan Kewirausahaan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) atas kiprahnya di bidang wirausaha.

Enggartiasto mengaku tidak pernah membayangkan akan menerima gelar Dr HC di dalam hidupnya. Ia mengajak agar para mahasiswa semangat untuk implementasikan ilmu yang telah didapat saat duduk di bangku universitas.

"Sebagai mahasiswa yang lebih banyak menghabiskan waktu di jalan daripada di bangku kuliah. Sedetik pun tidak pernah terlintas dalam benak saya untuk mendapatkan kehormatan menerima gelar akademis tertinggi seperti ini. Pengakuan ini mengingatkan saya untuk rendah hati dan terus belajar tiada henti," tutur dia di UPI Bandung, Kamis (18/10/2018). 

Pada kesempatan ini, Enggartiasto menerima gelar tersebut oleh Rektor UPI Asep Kadarohman. "Dengan ini saya selaku Rektor UPI menganugerahkan gelar doktor honoris causa dalam bidang wirausaha kepada Enggartiasto Lukita secara sah dari UPI. Ini anugerah istimewa yang diberikan kepada sosok dan figur istimewa dalam meraih kesuksesan," ujar dia.

Menerima gelar Dr HC di bidang wirausaha ini,  Enggartiasto menyebutkan, pemimpin harus memiliki target yang jelas terkait apa yang ia proyeksikan. Hal itu merupakan ilmu yang ia peroleh dari aspek entrepreneurship.

"Ketika Anda menjadi pemimpin, pastikan anggota organisasi, perusahaan yang Anda pimpin, mengerti tujuan dan target yang Anda berikan. Buatlah semua target menjadi sangat jelas, terukur, tanpa terjebak ke dalam micro management," ujar dia.

Ia pun mengajak seluruh elemen dan kementerian untuk kemudian memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Terutama dalam melayani secara terbuka dan jujur.

"Saya ingin mengajak semua kementerian maupun mitra kerja kementerian untuk bekerja sepenuh hati demi bangsa. Sebagai abdi masyarakat, sudah selayaknya bila kita memiliki sikap melayani, bukan untuk dilayani, serta memiliki kedisiplinan baik waktu, target dan biaya," kata dia.

Enggartiasto Lukita melanjutkan, pendidikan sebaiknya dapat menghasilkan instrumen yang positif, terutama dalam misi berkolaborasi dari berbagai sektor. "Education has to be inspired people to collaborative and cooperative," ujar  dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.