Sukses

Sah, Ari Askhara Gantikan Pahala Mansury Jadi Bos Garuda Indonesia

Sebelum berlabuh di posisi Direktur Utama Garuda Indonesia, Ari Askhara menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelindo III (Persero).

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu siang ini. RUPSLB kali ini memiliki tiga agenda, salah satunya perubahan pengurus perseroan.

Soal perubahan pengurus, dalam hasil kesimpulan RUPSLB yang diperoleh Liputan6.com, posisi Pahala N Mansury telah digantikan I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra, atau yang akrab dipanggil Ari Askhara di posisi direktur utama.

RUPSLB sendiri dipimpin oleh Komisaris Utama Garuda Indonesia Jusman Syafii Djamal dan dihadiri seluruh Dewan Komisaris dan Direksi Garuda Indonesia dan dimulai pukul 15.00 WIB.

Ari Askhara sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Pelindo III (Persero). Dia juga bukan orang baru di Garuda Indonesia. Dia pernah menjadi Direktur Garuda Indonesia saat dipimpin oleh Arif Wibowo.

Ari, memiliki latar belakang profesional sebagai seorang bankir. Sebelum bergabung di Pelindo III, Ari pernah menjabat sebagai Executive Director Natural Resources Group and SOE PT ANZ Bank Indonesia, juga sempat menjadi direksi PT Wijaya Karya (Persero).

Mengenai kinerja keuangan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) membukukan pendapatan USD 1,9 miliar sampai semester I-2018. Angka ini tumbuh 5,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 1,8 miliar.

Pertumbuhan kinerja operasional ditunjang peningkatan jumlah penumpang, peningkatan angkutan kargo, peningkatan utilisasi pesawat serta efektivitas program efisiensi yang dilaksanakan dan juga peningkatan kinerja anak perusahaan dan pendapatan lainnya di luar layanan penerbangan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tekan Kerugian

Selain itu, perseroan juga berhasil menekan kerugian 60 persen pada semester I menjadi USD 114 juta dibandingkan kerugian periode sebelumnya USD 284 juta.

Maskapai plat merah ini juga berhasil mencatatkan capaian tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) pada periode peak season Lebaran 2018 sebesar 89,93 persen. "Capaian OTP tersebut menjadikan Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional dengan capaian terbaik selama periode peak season Lebaran 2018,” tambah dia.

Adapun jumlah penumpang naik 8,3 persen mencapai 18,7 juta penumpang. Sementara itu, kargo yang diangkut juga meningkat sebesar 2,7 persen menjadi 225 ribu ton.

OTP Garuda Indonesia sebagai mainbrand mencapai 89 persen atau meningkat dibandingkan catatan capaian OTP pada periode yang sama di tahun lalu sebesar 85,8 persen. Hal tersebut turut diikuti peningkatan aircraft utilization dari 09.26 jam menjadi 09.40 jam.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.