Sukses

Simak 5 Petuah Karier dari Beyonce

Beyonce berbagi kisah inspiratif dari karier yang ia miliki.

Liputan6.com, Jakarta - Sosok multitalenta Beyonce terkenal sebagai sosok inspirasi di bermacam komunitas, mulai dari pergerakan perempuan, wanita kulit hitam, seniman,dan komunitas LGBT. Wanita sukses yang akrab dipanggil Queen Bey baru-baru ini membagikan petuah mengenai karier.

Beyonce Knowles baru-baru ini bercerita mengenai betapa kerasnya karier yang ia bangun. Dari banyaknya rasa sakit yang harus terima dalam membangun karier, akhirnya Beyonce bisa belajar mengenali kesuksesan.

Di antara saran yang ia berikan adalah pentingnya menjaga perbedaan dan menjauhi paradigma, apalagi di zaman internet seperti sekarang saat warganet bebas memberi penghakiman.

Dalam Vogue terbaru, Beyonce tampil di halaman sampul. Fotonya yang diambil fotografer kulit hitam muda Tyler Mitchell yang dipilih oleh Pemred Anna Wintour dan Beyonce. Dilansir dari majalah yang sama, Beyonce berbagi petuah dan renungan mengenai karier dan kesuksesan yang diraihnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Pentingnya Perbedaan

Beyonce mengatakan adalah hal yang penting untuk melihat perspektif berbeda. Jika tidak, orang hanya akan memiliki sudut pandang sempit mengenai dunia dan tidak memiliki pemahaman lebih besar tentang pengalaman selain dari kehidupan mereka.

"Sampai ada yang namanya mosaik ragam sudut pandang dari berbagai etnis di belakang lensa (kamera), kita akan terus memiliki pendekatan dan pandangan sempit tentang bagaimana sebenarnya dunia ini. Itulah mengapa saya ingin bekerja dengan fotografer brilian berusia 23 tahun, Tyler Mitchell," jelas Beyonce.

Solusi yang ditawarkan Beyonce adalah mempekerjakan orang-orang yang berasal dari latar belakang berbeda daripada terus mempekerjakan orang-orang yang latar belakang kehidupannya sama.

3 dari 6 halaman

2. Bantu Generasi Selanjutnya

Tyler Mitchell adalah fotografer kulit hitam pertama yang karyanya muncul di sampul Vogue. Beyonce ingin memakai pengaruhnya untuk memperkuat para anak muda, sebagaimana dulu ia dibantu oleh para seniornya.

"Bayangkan bila seseorang tidak memberi kesempatan untuk para wanita brilian yang datang sebelum saya: Josephine Baker, Nina Simone, Eartha Kitt, Aretha Franklin, Tina Turner, Diana Ross, Whitney Houston, dan seterusnya. Mereka membuka pintu untuk saya, dan saya berdoa saya melakukan semua yang saya bisa untuk membukakan pintu bagi generasi bakat selanjutnya," ungkapnya.

4 dari 6 halaman

3. Belajar dari Pengalaman Pahit

"Saya bersyukur atas luka yang saya miliki," ujar Beyonce. Karier Beyonce yang panjang tidak saja menyisakan kesenangan, rasa pahit pun ia telan. Pengalaman seperti kekecewaan, pengkhianatan, dan patah hati, semuanya dijadikan Beyonce sebagai pelajaran untuk tetap bisa tertawa, menangis, dan berkembang.

"Sekarang saya merasa jauh lebih cantik, jauh lebih seksi, jauh lebih menarik. Dan jauh lebih kuat," tegasnya.

5 dari 6 halaman

4. Bermimpi, Berkarya, dan Berbahagia

Bagi Beyonce, berkarya adalah bagian krusial dari hidupnya. Berkarya tidak hanya berkarya dan bermimpi karena suka saja, melainkan sebagai sarana pengembangan diri, belajar, dan mengajar.

"Saya tidak terlalu suka terlalu banyak struktur. Saya suka bebas. Saya tidak hidup kecuali saya membuat sesuatu. Saya tidak gembira bila saya tidak berkarya, bila saya tidak bermimpi dan membuatnya menjadi sesuatu yang nyata. Saya tidak gembira bila saya tidak meningkat, berkembang, maju ke depan, menginspirasi, mengajar, dan belajar," ucap ibu tiga anak yang memenangkan 22 piala Grammy.

6 dari 6 halaman

5. Jangan Terjebak Paradigma

Di era media sosial ini, sangat mudah bagi siapa pun untuk berbicara secara online. Sisi positifnya, semua orang jadi punya kekuatan untuk menyampaikan pendapat, sisi negatifnya adalah perkataan orang bisa menenggelamkan jati diri dan potensi kita.

Untuk kedua putrinya, ia menekankan pentingnya memiliki kehidupan yang autentik, penuh rasa hormat, berbelas kasih dan memiliki empati. "Mereka bisa mengeksplorasi agama mana pun, jatuh cinta dengan ras mana pun, dan mencintai siapa yang mereka mau," ucapnya.

Beyonce berharap putranya tidak terjebak apa yang internet katakan. Ia ingin anaknya menjadi kuat dan berani, tapi juga bisa sensitif dan baik hati.

Beyonce menutup wawancara dengan menjelaskan rasa syukurnya dan keinginannya untuk terus mempelajari jiwa seni yang ia miliki, serta menjalankan hidup sepenuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.