Sukses

Mau Belajar di Luar Negeri? Coba 5 Program Pertukaran Pelajar Ini

Berikut adalah berbagai pilihan program pertukaran pelajar serta syarat yang bisa Anda pertimbangkan.

Liputan6.com, Jakarta - Hampir semua orang ingin belajar di luar negeri. Terutama, bila mendapatkan tawaran untuk belajar dan tinggal di luar negeri. Akan tetapi, sekuat apa pun keinginan hati, tentu juga harus menyesuaikan dengan yang cocok serta memenuhi syarat.

Saat ini, terdapat banyak program belajar di luar negeri. Salah satu kesempatan itu adalah melalui pertukaran pelajar. Program ini berbeda-beda, mulai dari jenis, syarat, manfaat, hingga ketentuan selama proses pertukaran pelajar berlangsung. Karena itu, ada baiknya Anda memilih program yang memang sesuai dengan minat serta syaratnya.

Berikut adalah berbagai pilihan program pertukaran pelajar serta syarat yang bisa Anda pertimbangkan, seperti dikutip dari Swara Tunaiku.

1. The Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youth (JENESYS)

Pemerintah Jepang secara inisiatif memulai program JENESYS untuk membangun solidaritas yang kukuh antara negara-negara di Asia. Dalam program ini, sekitar 30-20 siswa akan tinggal di Jepang. Peserta program kemudian akan mengikuti program umum di Tokyo. Secara umum, program ini berkaitan dengan kunjungan rumah tinggal dan kunjungan sekolah.

Untuk mengikuti program ini, Anda harus berusia 18-30 tahun, serta masih menempuh studi S1 atau S2 di jurusan yang berhubungan dengan program JENESYS. Selain itu, Anda juga wajib berbadan sehat, mampu berbahasa Inggris lisan maupun tulisan, serta memiliki paspor yang masih berlaku.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Ship for Southeast Asian Youth Programme (SSEAYP) Negara-negara ASEAN

Program ini memiliki tujuan untuk mendekatkan persahabatan di antara 10 negara Asia Tenggara dan Jepang. Program ini terdiri dari forum diskusi yang memperkenalkan negara masing-masing dan diadakan di sebuah kapal.

Untuk terlibat dalam program ini, Anda harus berstatus WNI, usia 20-30 tahun, sehat jasmani dan rohani, serta menyanggupi untuk mengikuti program hingga selesai. Selain syarat-syarat tersebut, peserta juga belum menikah dan memiliki pengetahuan yang luas.

3 dari 5 halaman

3. Youth for Understanding (YFU) di Jepang

YFU memiliki banyak program, salah satunya adalah Program Year. Program ini merupakan program pendidikan yang setara SMA dan berlangsung selama satu tahun di luar negeri. Berfokus pada budaya dan bisa diikuti oleh pemuda-pemudi dari berbagai negara.

Persyaratan untuk mengikuti program ini adalah WNI berusia 15-17 tahun, berkepribadian baik, mampu berbahasa Inggris lisan dan tulisan, sehat jasmani dan rohani, serta nilai akademik di atas rata-rata (tanpa C ke bawah). Anda juga harus mampu berbahasa negara yang Anda tuju.

4 dari 5 halaman

4. YFU Summer Program

YFU Summer Program berada dalam satu bendera dengan YFU. Perbedaannya, YFU Summer Program berlangsung dalam durasi yang cukup singkat.

Persyaratannya juga berbeda. Untuk menjadi peserta YFU Summer Program, Anda merupakan WNI berusia 15-18 tahun, sehat jasmani dan rohani, memiliki prestasi yang baik dan nilai di atas rata-rata, berkepribadian baik, serta mampu berbahasa Inggris dan bahasa negara tujuan baik lisan dan tulisan.

5 dari 5 halaman

5. Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (MEP) di Australia

Australia menyediakan program MEP yang diikuti khusus pemuda muslim Indonesia. Programnya sendiri terkait pembelajaran budaya. Syaratnya, Anda merupakan pemuda beragama Islam, laki-laki (23-40 tahun) dan perempuan (23-45 tahun), aktif di organisasi Islam, dan memiliki TOEFL minimal 450 atau IELTS 5.0.

Itulah beberapa program pertukaran pelajar yang bisa Anda ikuti. Dari lima program tersebut, apakah ada yang menarik minat dan sesuai dengan kondisi Anda saat ini?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.