Sukses

Wagub Sandi Yakin Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Capai 7 Persen

Siklus pertumbuhan ekonomi di Jakarta selama ini terbilang cukup baik, yakni berada di kisaran 5-6 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno yakin pertumbuhan ekonomi Jakarta bisa di kisaran 7 persen pada 2022 nanti.

"Kita ingin comfortable di low six percent. Sebenarnya sih ingin jawab tantangan Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani, kalau misalnya kita bisa beyond 6,5 persen bahkan kalau bisa DKI bisa tumbuh 7 persen," ucap Sandi di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Dia pun menyatakan, Pemprov DKI akan menggulirkan beberapa kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi Jakarta bisa sampai 7 persen.

"Kami akan andalkan program Oke Oce, program-program yang mendorong investasi dengan Public private partnership, sinergi dengan BUMN (Badan Usaha Milik Negara), skema KPBU (Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha), dan lain-lain," paparnya.

Selain itu, ia berpendapat, siklus pertumbuhan ekonomi di Jakarta selama ini terbilang cukup baik, yakni berada di kisaran 5-6 persen.

"Karena kalau kita lihat siklusnya, memang bisa dilihat rentangnya antara high 5 something ke low 6 point something," sebut Sandi.

Lebih lanjut, dia juga percaya perekonomian DKI turut terbantu berkat ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) beberapa waktu lalu menyetor pemasukan lebih dari 0,2 persen.

"Saya lihat tadi sumbangannya cuman 0,2 persen. (Pilkada). Saya yakin lebih banyak, karena kalau kita lihat pertumbuhan DKI sekarang 6,02 persen," tukas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asian Games 2018 Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi RI

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan, keberadaan Asian Games 2018 seperti ini pasti akan membawa dampak positif bagi perekonomian Indonesia.

"Ya Pasti ada dampak positifnya," ujar dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Kamis 26 Juli 2018.

Namun seberapa besar dampaknya, lanjut Darmin, baru akan terlihat saat ajang pesta olahraga se-Asian tersebut berlangsung. Sebab, sebelumnya Indonesia baru sekali menjadi tuan rumah Asian Games, yaitu pada 1962.

"Tapi kan kita belum mengalami yang begini, sehingga kalau anda tanya berapa besar susah. Tapi nanti kita kalkulasi, rasanya karena biasanya kalau Pemilu nasional tahu kita," ungkap dia.

Meski demikian, menurut dia, selain akan berdampak ke pariwisata, adanya Asian Games 2018 juga diperkirakan akan membangkitkan sektor belanja di dalam negeri.

"(Selain wisata) Dari belanja orang," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.