Sukses

Perry Warjiyo Dilantik Jadi Gubernur BI Hari Ini

Pelantikan ini setelah Komisi XI DPR RI meloloskan Perry Warjiyo dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) Gubernur BI periode 2018-2023.

Liputan6.com, Jakarta Mahkamah Agung (MA) akan melantik Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2018-2023. Rencananya pelantikan berlangsung pada hari ini di Gedung MA, Jalan Merdeka Utara Jakarta Pusat pukul 10.00 WIB.

Pelantikan ini setelah Komisi XI DPR RI meloloskan Perry Warjiyo dalam uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) Gubernur BI periode 2018-2023.

Perry mendapat persetujuan dari semua anggota fraksi. "Keputusan musyawarah mufakat, disetujui oleh semua fraksi," kata anggota Fraksi XI Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno, kepada Liputan6.com, pada 28 Maret 2018. 

Perry Warjiyo sebelumnya menjabat sebagai Deputi Gubernur BI. Ia telah 34 tahun berkarya di Bank Indonesia.

Selanjutnya, Sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) secara resmi menyetujui penunjukkan Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) dan Dody Budi Waluyo sebagai Deputi Gubernur BI periode 2018-2023.

Hasil keputusan tersebut dibacakan oleh Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Achmad Hafisz dalam sidang paripurna di Gedung DPR RI, Selasa (3/4/2018).

"Setelah mendengarkan masukan, saran dan pendapat dari seluruh fraksi, rapat internal Komisi XI DPR RI memutuskan secara musyawarah mufakat untuk menetapkan Saudara Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023 dan Saudara Doddy Budi Waluyo sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023," kata Hafisz.

DPR berharap agar Gubernur Bank Indonesia dan Deputi Gubernur Bank Indonesia terpilih dapat menjaga stabilitas perekonomian nasional dalam menghadapi potensi gejolak ekonomi global.

"Stabilitas perekonomian tersebut harus dilakukan dengan kebijakan moneter yang dititikberatkan pada upaya untuk memelihara stabilitas nilai rupiah," ujarnya.

Selanjutnya, DPR juga meminta agar Gubernur Bank Indonesia dan Deputi Gubernur Bank Indonesia terpilih dapat meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah, OJK, dan DPR RI terkait dengan kebijakan Bank Indonesia di bidang moneter, makroprudensial, dan system pembayaran dengan tetap menjaga independensi Bank Indonesia.

"Akhirnya, kami berharap agar kebijakan-kebijakan Bank Indonesia ke depan dapat memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat, mengurangi kemiskinan dan mengatasi permasalahan kesenjangan ekonomi di Indonesia," jelas dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Anak Petani

Pria kelahiran Sukoharjo, Jawa Tengah, pada 25 Februari 1959 ini diangkat menjadi Deputi Gubernur BI pada 15 April 2013 melalui Keputusan Presiden 28/P Tahun 2013.

Jebolan Sarjana Ekonomi Universitas Gadjah Mada 1982 itu meraih gelar Master dan PhD di bidang Moneter dan Keuangan Internasional dari Iowa State University, Amerika Serikat masing-masing pada 1989 dan 1991.

Perjalanan karier Perry Warjiyo di BI terbilang cukup panjang sejak 1984. Sebelum ditetapkan sebagai Deputi Gubernur, ia menjabat sebagai Asisten Gubernur untuk perumusan kebijakan moneter, makroprudensial dan internasional di Bank Indonesia.

Jabatan tersebut diemban setelah menjadi Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter di BI.

Sebelum kembali ke BI pada 2009, Perry pernah berkarier dan menduduki posisi penting selama dua tahun sebagai Direktur Eksekutif di International Monetary Fund (IMF), mewakili 13 negara anggota yang tergabung dalam South-East Asia Voting Group.

Perry Warjiyo sangat berpengalaman khususnya di area riset ekonomi dan kebijakan moneter, isu-isu internasional, transformasi organisasi dan strategi kebijakan moneter, pendidikan dan riset kebanksentralan, pengelolaan devisa dan utang luar negeri, serta kepala Biro Gubernur di Bank Indonesia.

Dalam uji kelayakan dan kepatutan ini, Perry tak hanya berbicara soal hal-hal yang berkaitan dengan moneter, nilai tukar rupiah, dan suku bunga kredit. Dia juga mengisahkan sedikit tentang latar belakang keluarga.

Perry yang sudah 34 tahun berkarya di Bank Indonesia mengakui, etos kerja yang dia miliki adalah buah didikan sang ayah, seorang petani desa, yang kini telah meninggal.

"Saya Perry Warjiyo, anak petani yang memang berasal dari desa. Hanya satu tujuan mengabdi untuk bangsa negara sesuai didikan almarhum ayah saya," ungkapnya di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Sebagai anak petani, ia mengalami perjuangan yang tidak mudah untuk dapat menjadi seperti sekarang.

"Saya berasal dari Desa, yang dalam hidupnya adalah berjuang terus untuk bisa sekolah dan kemudian bekerja," kata Perry.

Dia mengatakan akan menjalankan tugas yang diamanahkan dengan baik. Selain itu, semakin memperkuat kerja sama dan kemitraan dengan pemerintah, lembaga keuangan lain, dan DPR.

"Bila Bapak-Ibu (Komisi XI) bersepakat, menyetujui saya menjadi Gubernur Bank Indonesia 2018-2023, insyaallah itu amanah, dedikasi menjadi landasan kami dengan dasar kerja sama, koordinasi, kemitraan yang baik dengan pemerintah, OJK, juga Komisi XI DPR RI," tandasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini